Seusai mengikuti acara
Pertemuan Nasional Perempuan Khonghucu (
PERKHIN) di Surakarta (Solo) dan Hari Ulang Tahun
Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Solo ke 95, panitia menyediakan wisata tour untuk masing-masing peserta, setiap daerah dapat memilih objek kunjungan, mau wisata ke air terjun di Tawangmangu, wisata belanja di Pasar Klewer Namun rombongan Perkhin Jambi terobati, wisata kuliner dan belanja oleh-oleh makanan khas Kota Solo.
Rombongan Perkhin Jambi meminta panitia untuk mengunjungi Candi Borobudur, ternyata permintaan rombongan Jambi dikabulkan panitia untuk mengunjungi Candi Borobudur, panitia menyediakan dua kendaraan, masing-masing kendaran diisi enam orang. Rombongan berangkat dari hotel Just Inn di Jalan Surya No. 129 (Purwopuran), Surakarta pukul 05.30 melalui jalur Sleman menuju Magelang. Sepanjang jalan rombongan menikmati pemandangan sawah, gunung merapi dan tiba di Candi Borobudur pukul 07.30.
Setiap wisatawan yang hendak memasuki kawasan Candi Borobudur, wajib membeli tiket yang seharga Rp. 30.000/perorang, setelah masuk kawasan candi wisatawan bisa memilih naik kereta menuju pintu gerbang candi atau berjalan kaki, jika naik kereta dikenakan tarip perorang Rp. 7.500 dapat satu botol kecil air mineral.
Terusik dengan pedagang Souvenir
Bahwa salah satu pemandangan yang unik, lucu dan menjengkelkan wisatawan adalah para pedagang souvenir (cindramata) di Kawasan Wisata Candi Borobudur sebelum menuju puncak Candi Borobudur masalah yang krusial di Kawasan Wisata Candi Borobudur. Para pengunjung merasa tidak nyaman ketika baru saja memarkir kendaraannya telah ditawari souvenir (cindramata) dengan nada memaksa. Berjalan menuju ke toilet maupun loket telah dikerubuti para pedagang Souvenir, seperti topi, gantungan kunci, baju kaos, sandal jepit hingga aneka minuman. Sepanjang perjalanan menuju ke candi dan sebaliknya juga demikian halnya. Suasananya menjadi tidak nyaman. Di mata pedagang sendiri, dengan jumlah mereka yang makin banyak, posisi tawar menawar baju kaos dari 5 lembar Rp. 100.000 menjadi 7 lembar Rp. 100.000 dilepaskan pedagang.
Seusai jalan-jalan di Borobudur, rombongan kembali ke Solo untuk mengikuti perayaan 95 tahun MAKIN Solo yang di Wisma Boga di Jalan Raya Solo Baru.
Tanggal 20 Oktober 2013, Peserta Pertemuan Nasional Perkhin kembali ke daerah masing-masing (Romy)