JAMBI - Sudah menjadi tradisi kerja sama tiga kelenteng adakan kirab Malam Cap Go Meh, yaitu kelenteng Hok Kheng Tong, Sai Che Tien dan Leng Chun Keng Jambi merayakan Malam Cap Go Meh di Jambi.
Terlihat ketiga kelenteng sudah dipermak dengan aneka ukuran lampion dan warna warni umbul-umbul dari ketiga kelenteng demi menambah keindahan Malam Perayaan Cap Go Meh. Di Jambi perayaan Cap Go Meh selalu pada malam hari sesuai dengan sebutan Malam Cap Go Meh.
Agenda acara Cap Go Meh diawali barisan pembawa bendera merah putih, bendera kebesaran para roh suci, lampion, kursi tandu singasana para dewa (joli), liong dari kelenteng Leng Chun Keng, menuju ke kelenteng Sai Che Tien, setelah itu kedua kelenteng bergerak ke kelenteng Hok Kheng Tong (pusat perayaan Cap Go Meh), setelah berkumpul semua kelenteng, baru parade Cap Go Meh dimulai dengan iringan bendera pusaka, bendera atau umbul-umbul dari masing-masing klenteng, diikuti pembawa lampion, arak-arakan kursi tandu (joli) dari masing kelenteng melintasi rute Koni IV menuju Jalan Pangeran Diponegoro, terus nuju kelenteng Tiong Gie Tong di kawasan Sulanjana, selanjutnya ke MAKIN (Majelis Agama Khonghucu Indonesia) Kelenteng Leng Chun Keng, lalu ke Kelenteng Cheng Hong Lao dan kembali ke MAKIN Kelenteng Sai Che Tien dan MAKIN Kelenteng Hok Kheng Tong (pusat perayaan cap go meh).
"Selain keliling kelenteng, mereka tatung juga masuk ke rumah-rumah warga Tionghoa untuk mendoakan tuan rumah agar mendapat rezeki dan kesehatan."
Puluhan roh suci “shen ren” akan berkumpul di Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Hok Kheng Tong untuk mengikuti karvanal arak-arak para roh suci shen ren sepanjang jalan raya. Inilah merupakan tradisi umat Khonghucu atas jasa almarhum Presiden RI yang ke empat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mencabut Intruksi Presiden (Inpres) No 14/1967. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi
Agenda acara Cap Go Meh diawali barisan pembawa bendera merah putih, bendera kebesaran para roh suci, lampion, kursi tandu singasana para dewa (joli), liong dari kelenteng Leng Chun Keng, menuju ke kelenteng Sai Che Tien, setelah itu kedua kelenteng bergerak ke kelenteng Hok Kheng Tong (pusat perayaan Cap Go Meh), setelah berkumpul semua kelenteng, baru parade Cap Go Meh dimulai dengan iringan bendera pusaka, bendera atau umbul-umbul dari masing-masing klenteng, diikuti pembawa lampion, arak-arakan kursi tandu (joli) dari masing kelenteng melintasi rute Koni IV menuju Jalan Pangeran Diponegoro, terus nuju kelenteng Tiong Gie Tong di kawasan Sulanjana, selanjutnya ke MAKIN (Majelis Agama Khonghucu Indonesia) Kelenteng Leng Chun Keng, lalu ke Kelenteng Cheng Hong Lao dan kembali ke MAKIN Kelenteng Sai Che Tien dan MAKIN Kelenteng Hok Kheng Tong (pusat perayaan cap go meh).
"Selain keliling kelenteng, mereka tatung juga masuk ke rumah-rumah warga Tionghoa untuk mendoakan tuan rumah agar mendapat rezeki dan kesehatan."
Puluhan roh suci “shen ren” akan berkumpul di Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Hok Kheng Tong untuk mengikuti karvanal arak-arak para roh suci shen ren sepanjang jalan raya. Inilah merupakan tradisi umat Khonghucu atas jasa almarhum Presiden RI yang ke empat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mencabut Intruksi Presiden (Inpres) No 14/1967. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi