JAMBI – Salah satu tradisi yang telah ada ribuan tahun yang lalu masih bertahan sampai sekarang, tradisi tersebut adalah bila ada ritual perayaan Cap Go Meh (malam tanggal 15 bulan 1 imlek), warga masyarakat yang menganut kepercayaan Khonghucu di bermukim disepanjang Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong Koni I sampai Lorong Koni IV selalu menyediakan sesajian untik menyambut rombongan karvanal yang melintasi didepan rumah mereka.
Tradisi tersebut merupakan sebuah legenda rakyat di Tiongkok menyambut kedatangan rombongan Kaisar beserta para jenderal dan prajurit yang sedang melakukan kunjungan kerja dipemukiman penduduk atau di desa-desa. Sebagai contoh kehadiran Presiden maupun Pejabat Negara yang berkunjung ke Provinsi maupun Kabupaten.
Jikalau iring-iringan karvanal yang melintasi depan rumah makan Khi Tong yang telah dirasuki roh dewa akan mampir memberikan berkah demikian juga dengan iring-iringan Barongsai dan Liong.
Menurut beberapa orangtua yang berhasil dihimpun saat perayaan Cap Go Meh di Lorong Koni I hingga Koni IV, bahwa yang masih bertahan hingga kini adalah setiap Cap Go Meh warga sini selalu menyiapkan sesajian yang diletakan diatas meja, adapun sesajian terdiri dari aneka buah-buahan, juga beberapa jenis kue, Teh yang telah diseduh terus memasang lilin merah dan Hio/Garu menyambut rombongan karvanal para suci sen ren (dewa) dengan sesajian yang diletakan didepan rumah.
Selain itu tradisi tersebut sebagai wijud diri kita menghormati orang yang lebih tua dari diri kita, atau jikalau kita berada dirumah mesti kita menghormati yang lebih tua dari seperti Ayah, Ibu maupun kakak-kakak (Romy).
* https://www.facebook.com/makinjambi
Tradisi tersebut merupakan sebuah legenda rakyat di Tiongkok menyambut kedatangan rombongan Kaisar beserta para jenderal dan prajurit yang sedang melakukan kunjungan kerja dipemukiman penduduk atau di desa-desa. Sebagai contoh kehadiran Presiden maupun Pejabat Negara yang berkunjung ke Provinsi maupun Kabupaten.
Jikalau iring-iringan karvanal yang melintasi depan rumah makan Khi Tong yang telah dirasuki roh dewa akan mampir memberikan berkah demikian juga dengan iring-iringan Barongsai dan Liong.
Menurut beberapa orangtua yang berhasil dihimpun saat perayaan Cap Go Meh di Lorong Koni I hingga Koni IV, bahwa yang masih bertahan hingga kini adalah setiap Cap Go Meh warga sini selalu menyiapkan sesajian yang diletakan diatas meja, adapun sesajian terdiri dari aneka buah-buahan, juga beberapa jenis kue, Teh yang telah diseduh terus memasang lilin merah dan Hio/Garu menyambut rombongan karvanal para suci sen ren (dewa) dengan sesajian yang diletakan didepan rumah.
Selain itu tradisi tersebut sebagai wijud diri kita menghormati orang yang lebih tua dari diri kita, atau jikalau kita berada dirumah mesti kita menghormati yang lebih tua dari seperti Ayah, Ibu maupun kakak-kakak (Romy).
* https://www.facebook.com/makinjambi