Tampilkan postingan dengan label The SOMT. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label The SOMT. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 September 2011

Ribuan Warga Sambut Kedatangan SBY DI Candi Muarojambi

MUARO JAMBI - Ribuan warga menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) didamping Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Kamis (22/9) siang, di kawasan Kompleks Percandian Muarojambi, Desa Muaro Jambi Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi.
Sepanjang area masuk, ratusan pelajar berjejer rapi sambil membawa bendera merah putih menanti kedatangan orang nomor satu di Indonesia, tepat jam 09.00 iring-iringan kendaraan Presiden SBY memasuki kawasan Candi Muarojambi, anak-anak pelajarpun melambaikan tangan kanan yang membawa bendera merah putih, Presiden SBY-pun membalas dengan lambaian tangan dari dalam mobil kepresidenan RI 1.

Selain itu, tak kalah banyak para warga desa Muaro Jambi berbaur dengan ratusan PNS melihat dari dekat sambil mengabadikan SBY dengan kamera Handphone.

Tampak hadir undangan dari Duta Besar Republik Rakyat China untuk RI, Zhang Qiyue, Benoy K Behl dari India dan para Bhiksu atau Bhiksuni dari Thailand, Bhutan, Taiwan dan Indonesia.

Kunjungan Presiden SBY ke Komplek Percandian Muarojambi, adalah untuk meresmikan Candi Muarojambi, di Kabupaten Muaro Jambi, sebagai Kawasan Wisata Sejarah Terpadu.

Presiden berharap dengan ditetapkannya Muaro Jambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu, akan dapat menjadi peluang yang baik bagi Jambi unuk mengembangkan kepariwisataan di tempat ini serta mengembangkan ekonomi lokal.

Negara Indonesia, jelas Presiden, memiliki sejarah dan kejayaan masa lampau yang besar. “Kita harus bangga bahwa di bumi Indonesia ini pernah lahir peradaban yang maju pada jamannya, dan Indonesia merupakan tempat perpaduan peradaban dunia,” kata SBY.

Diungkapkan Kepala Negara, bahwa peradaban Hindu pernah berkembang di wilayah ini yang merupakan cerminan kebudayaan timur. Peradaban Islam yang juga disebut peradaban Islam dan peradaban dari Timur Tengah juga mewarnai budaya bangsa Indonesia. Kemudian datang peradaban barat bersamaan dengan kolonialisme.

Dalam perkembangannya, jelas SBY, berbagai peradaban itu mengalami proses pembentukan yang relatif damai dalam pembantukan peradaban Nusantara. Berbagai nilai-nilai termasuk nilai-nilai lokal ikut membentuk our civilization Indonesia saat ini. Ia mengajak semua pihak untuk menghormati masa lalu itu. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati masa lalunya, nilai-nilai dan peradabannya," ujar SBY.

Sebelum meninggalkan lokasi candi, Presiden SBY berkesempatan menanam pohon di area situs Candi Muaro Jambi. Presiden menanam pohon Bodhi sedangkan Ibu Negara menanam pohon Sala. (Romy)

Rabu, 14 September 2011

Nikmatnya Menyusuri Geopark Sungai Air Batu

BANGKO - Di desa Air Batu, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin terdapat taman bumi (geopark) atau kawasan yang memiliki formasi batuan yang bernilai tinggi bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan khususnya sejarah bumi, kebudayaan, geologi, arkeologi dan tentu saja mendatangkan uang melalui pariwisata.
Kawasan itu digunakan oleh para Geologist dan Archeologist melakukan penelitian di kawasan unik ini. Penelitian tidak saja dilakukan di Merangin namun juga di Candi Muaro Jambi.

Fosil flora yang dikandungnya merupakan flora yang tertua di Asia yang ditemukan pada zaman Assilian (zaman perem awal sekitar 300 juta tahun lalu). Jadi Jambi ini merupakan lempengan tertua di Asia alias tanah leluhur Asia.

Menurut para peneliti untuk mendapatkan keindahan dan uniknya formasi batuan Jambi Flora maka petualangan melalui air harus dimulai dari daerah hulu yaitu tepatnya di Desa Air Batu. Sesuai dengan namanya Sungai yang mengalir di depan desa tersebut selain lebar berbatu‑batu dan deras sekali airnya apalagi Merangin beberapa hari ini diguyur hujan lebat.

Ada Dua perahu karet bantuan PNPM Pariwisata (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) si merah dan si kuning disiapkan. Walaupun diawaki para atlet lokal arung jeram plus baju pelampung untuk setiap penumpang, namun melihat derasnya arus sungai dan suara deburan buih membuat hati setiap penumpang kebat‑kebit juga.

Konon sungai ini memiliki reputasi setiap tahun makan korban. Ganasnya jeram sudah ditandai dengan terbaliknya si merah saat berusaha melewati jeram pertama yaitu jeram Amin.

Setelah melalui jeram, kita bisa dinikmati indahnya batuan granit di sisi kiri kanan sempadan sungai Batang Merangin. Granit itu lelehan magma dari bumi. Bumi seperti tubuh manusia juga, penuh dinamika di dalamnya.

Selama menyusur sungai beberapa kali perahu dihempas gelombang sehingga seperti laiknya kuda jingkrak ketika harus menerobos jeram yang tidak kurang ada sembilan titik. Beberapa kali penumpang non‑atlet cari selamat, turun dan berjalan menyusur tepi sungai.

Sungai ini menurut PAJI (Persatuan Arung Jeram Indonesia) pantas untuk lomba arung‑jeram nasional bahkan internasional karena ganas tantangannya.

Teluk Wang kemudian memanjakan penumpang dengan mandi di bawah air terjun jodoh yang begitu indah jernih dan dingin. Mitos percaya bahwa yang berkesempatan mandi di sana akan enteng jodoh.

Dari Desa Teluk Wang perahu menyusur tenang menuju pemberhentian terakhir yaitu di Desa Biuku Tanjung. Masih ditemui beberapa pokok kayu yang membatu menjadi fosil dikarenakan proses silicifikasi yaitu pohon‑pohon yang seharusnya hancur dimakan rayap tapi karena karbohidrat tergantikan oleh pasir silica maupu tertutup partikel‑partikel letusan gunung api secara pelahan bertahap dan konsisten.

Perjalanan di atas bak mengarungi suatu rangkaian sejarah dan ilmu bumi yang biasanya hanya mampu kita baca dari buku‑buku sains, dan sangat disayangkan bila apa yang kita miliki ini hilang karena rusak oleh kita juga. Inilah wisata ilmu pengetahuan. (Romy)

Minggu, 11 September 2011

Fosil Purbakala Di Desa Muak Kerinci

KERINCI, Jambi – Salah satu lokasi petualangan tim jurnalis dari CCTV (China), Taiwan Macroview TV (Taipeh), Metro TV (Ind), Harian China News Service, Harian Indonesia Shang Bao, Majalah China Town, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.
Rombongan dengan pesawat tiba di Kerinci sekitar pukul 14.00, langsung menuju ketempat koleksi benda-benda bersejarah yang tersimpan rapi di tempat Budayawan dan peneliti kebudayaan Kerinci Iskandar Zakaria.

Keberadaan warisan benda cagar budaya dari berbagai zaman yang telah menggambarkan perkembangan peradaban masyarakat Kerinci dari waktu ke waktu yang dikoleksi secara pribadi oleh budayawan Iskandar Zakaria” bahkan ada beberapa kolektor yang berani membayar benda-benda koleksi perbuah 10 juta rupiah. Kata Iskanda “Ada kolektor dari Pulau Riau mau bayar setiap benda-benda 10 juta, namun saya tolak tawaran tersebut.” Ujar Iskandan.

Dengan diiringi hembusan angin yang begitu sejuk dan pemandangan yang sangat mengesankan tak terasa kepenatan selama perjalanan yang dimulai dari Kota Jambi pun bagai lenyap menghantar rombongan menuju ke Situs peninggalan zaman megalitikum yang terletak di Desa Muak, Kabupaten Kerinci – Jambi.

Batu Patah, begitulah nama yang tertera ketika rombongan sampai di depan Situs yang telah dipagari sehingga mirip dengan kuburan para tokoh terdahulu. Sekilas terlihat situs ini seperti batu besar yang sangat panjang, akan tetapi ditengah-tengah batu ini terbelah menjadi dua bahagian sehingga nama Batu Patah pun tak lepas dinobatkan kepada batu ini. di badan batu inipun sangat jelas terlihat ukiran-ukiran yang menyerupai gambar hewan-hewan seperti gajah, kuda, kambing dan juga gambar manusia yang lagi bekerja. Hal ini menandakan bahwa pada zaman itu kehidupan masyarakatnya telah maju dan telah mengenal seni.

Peninggalan purbakala ini hampir keseluruhannya terletak ditepi jalan besar desa yang ramai karena merupakan jalur lintas propinsi. Batu Patah inipun selain berada di tepi jalan propinsi juga terletak sitengah-tengah ladang masyarakat desa. Sehingga mudah disentuh oleh tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab yang dapat merusak peninggalan prasejarah ini.

Batu Gong, merupakan situs ketiga peninggalan prasejarah yang dapat kita temui dengan menelusuri jalan sejauh 5 km dari Situs Batu Patah, jalan menuju ke Situs inipun tergolong sangat sepi dan setapak dikarenakan situs ini terletak ditengah-tengah ladang milik warga desa yang jauh dari jalan raya. Sehingga untuk menempuhnya kita hanya bisa berjalan kaki. (Romy)

Selasa, 06 September 2011

Tour Ke Situs Purbakala di Provinsi Jambi

JAMBI – Untuk kali pertama situs purbakala di Komplek Candi Muarojambi di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Marasebo Kabupaten Muaro Jambi sekitar 40 KM dari Kota Jambi, dikunjungi Junalis dari CCTV (China), Taiwan Macroview TV (Taiwan) dan Metro TV (Indonesia).

Rombongan tiba di Jambi, Selasa (6/9-2011) siang, pukul 13.30 dengan pesawat Garuda, selanjutnya rombongan makan siang, setelah makan siang, langsung menuju Candi Muarojambi.

Selain mengunjungi Candi Muarojambi, rombongan juga menyempatkan diri bertandang ke Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi.

Jika tidak ada alar melintang besok pagi (7/9-2011) rombongan akan menuju Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin dengan pesawat (Romy)

Rabu, 24 Agustus 2011

Wisata Sepeda di Candi Muaro Jambi

MUARO JAMBI – Disaat mengunjungi Situs Muaro Jambi, jangan hanya sekedar untuk menikmati keindahan alam disekitar candi. Untuk menikmati keindahan Candi Muaro Jambi serta benda bersejarah dari masa lalu denga mengelilingi komplek percandian seluas 12 kilometer dengan sepeda.
Apabila anda berniat untuk mengeliling kompleks percandian seluas 12 kilometer bujur sangkar ini berdiri sejumlah candi. Anda tidak usah membawa sepeda dari rumah, lantaran semua telah tersedia di komplek percandian, biaya sewa menyewa relatif murah, satu jam Rp. 5.000. anda juga bisa keliling candi dengan jasa tukang ojek setempat.

Waktu anda memasuki pintu gerbang candi, sekitar 200 meter saat masuk akan langsung terlihat sebuah pos satpam candi. Persis di depan pos terjejer puluhan sepeda, tingal anda memilih sepeda untuk dinaiki dua orang atau untuk tiga orang. Setelah anda menyewa sepeda, selanjutnya anda bisa keliling candi megah, yaitu candi Gumpung. Di sekitar candi juga akan terlihat beberapa candi-candi kecil lainnya.

Sekitar candi Gumpung, ada sebuah candi yang lebih tinggi, yaitu Candi Tinggi. Percandiain ini juga di kelilingi oleh pagar tembok dari bahan batu bata berukuran besar. ini yang membuat percandian ini menjadi unik.

Selain itu, masih banyak lagi candi-candi lainnya, yang jaraknya lumayan jauh dari percandian utama itu. Seperti candi Kembar Batu, Candi Astano, Candi Gedong I dan II, Candi Kedaton, Candi Koto Mahligai dan candi-candi lainya.

Kawasan Candi Muaro Jambi cukup eksotik. Hamparan rumput, pepohonan besar dan bangunan candi dari bata, baik yag utuh ataupun reruntuhan. Tak heran, lokasi ini cocok untuk tempat wisata keluarga.

Namun jangan lupa membawa kamera foto untuk mengabadikan keindahan candi maupun alam disekitar percandian sebagai kenangan indah anda bersama keluarga maupun sang kekasih tercinta (Romy)

Jumat, 08 April 2011

Stand The SOMT Ramai Dikunjungi

JAMBI – Jambi Emas Expo 2011 yang resmi dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Boediono, tanggal 1 April 2011 lalu.
Setiap hari, ribuan pengunjung menyerbu arena Jambi Expo 2011 yang berlokasi di bekas arena Musabaqah Tilalwatil Quran (MTQ) Provinsi Jambi.

Selama sepekan, stand Masyarakat Peduli Candi Muaro Jambi atau The Society Of Muaro Jambi Temple (The SOMT) yang hadir di Pekan Inovasi Sumatera “Jambi Emas Expo 2011” selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung pameran.

Peserta Jambi Emas Expo 2011 terdiri dari 75 persen merupakan pelaku usaha dan 25 persen merupakan Pemda Kabupaten/ Kota Se-Provinsi Jambi, dan The SOMT adalah termasuk salah satu peserta pada ajang pameran kali ini.

Masyarakat Peduli Candi Muaro Jambi atau The Society Of Muaro Jambi Temple (The SOMT) pada kegiatan Jambi Emas Expo 2011, lebih mengedepankan promosi keberadaan Situs Muaro Jambi kepada masyarakat Jambi dan sekitarnya.

Menampilkan foto hasil kegiatan The SOMT, membagi-bagikan buku sejarah Candi Muaro Jambi karangan Bambang Budi Utomo, brosur, pin/ bros, sticker dan bendera logo The SOMT.

Hidayat, merupakan seorang tokoh masyarakat yang sekaligus pengusaha terkemuka di Jambi mendukung semua biaya kegiatan The SOMT, dengan antusias Hidayat setiap malam hadir di stand untuk membagi-bagikan buku sejarah Candi muaro Jambi, pin/ bros, sticker dan lain sebagainya.

Total buku sejarah Candi Muaro Jambi yang dibagikan lebih dari 6000 buku, buku tersebut khusus dibagikan pada malam hari, sedangkan pada siang harinya, hanya brosur dan sticker

Salah satu pernyataan Hidayat, adalah, “Kalau bukan kita yang peduli terhadap Candi Muaro Jambi, siapa lagi yang akan peduli.” (romy)