Kamis, 26 Oktober 2017

Lebih Dari 40 Tewas Dalam Ledakan Pabrik Kembang Api Di Tangerang

Setidaknya 40 orang tewas, dan puluhan lain cedera akibat ledakan di pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses di Tangerang.

Ledakan diketahui terjadi sekitar pukul 09:00 WIB, di sebuah bangunan di kawasan pergudangan di Salembaran, Cengklong, Kosambi, Tangerang Provinsi Banten. Api berhasil dipadamkan sekitar empat jam kemudian.

Kapolres Tangerang Kota, Kombes Harry Kurniawan mengatakan polisi masih menghitung dan mengindentifikasi jumlah persis korban dari kejadian ini. "Kondisinya masih numpuk-numpuk," kata Harry kepada Abraham Utama dari BBC Indonesia.

Dia menambahkan sebagian jenazah sudah tiba di RS Polri di Kramat Jati untuk diidentifikasi lebih lanjut sementara sekitar 43 lain yang cedera dirawat di tiga rumah sakit.

Menurut saksi mata, terjadi ledakan keras, yang diikuti oleh kebakaran hebat ketika para pekerja berada di dalam pabrik. Pasca padamnya api, petugas mendapati sejumlah mayat yang mengalami luka bakar dan sulit dikenali di dalamnya.

Sebagian besar jenazah korban ditemukan secara berkelompok di bagian belakang pabrik, yang memberi petunjuk bahwa mereka berupaya melarikan diri dari api yang menyebar.

Seorang petugas pemadam kebakaran mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa jenazah korban dalam keadaan hangus terbakar dan tidak bisa dikenali lagi.

Kombes Harry menambahkan polisi juga masih mencari tahu penyebab kebakaran, dan rincian lebih jauh soal kronologi kejadian. Termasuk informasi bahwa pabrik kembang api yang baru beroperasi dalam hitungan bulan itu

Jumlah pekerja di pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses mencapai 103 orang namun belum dipastikan apakah semua karyawan datang bekerja saat kecelakaan.

Hingga berita ini diturunkan 43 orang dilaporkan cedera sementara 46 jenazah korban sudah ditemukan dan sebagian sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

http://www.bbc.com/indonesia/41759442
* https://www.facebook.com/makinjambi

Senin, 16 Oktober 2017

Perempuan Tionghoa di Jambi Mengenang Confucius

JAMBI - SEBAGAI bentuk bakti, perempuan Tionghoa di Jambi yang menganut Khonghucu mengenang teladan dari Confucius, Sang Nabi.

Perempuan Khonghucu Indonesia (Perkhin) Jambi, mayoritas warga Tionghoa, mengadakan peringatan mengenang Confucius. Peringati kelahiran yang ke 2.500 tahun dari tokoh folosofi paling berpengaruh di Tiongkok.

Peringatan yang berlangsung pada 15 Oktober 2017 ini sehari sebelum tanggal kelahiran Sang Nabi dalam agama Konghucu.

Herwai, Ketua Perkhin Jambi, mengatakan perayaan atas kelahiran Confucius itu baru kali pertama dilakukan. Sehingga wajar, jika banyak kekurangan dalam peryaan salah satu manusia paling sakral dalam Konghucu.

Perayaan ini, sambungnya, juga untuk mengenalkan ajaran dari Confucius. Selalu mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. “Kami mengenang konsep ajaran Confusius. Mengajar tanpa diskriminasi, memperingati warisan beliau terhadap budaya Tionghoa,” tuturnya.

Dia menjelaskan, Confucius adalah lelaki yang terpuji, meninggalkan ajaran dan prinsip etika yang terkenal di seluruh dunia. Menekankan kepada pembersihan diri melalui Lima Kebaikan yaitu kebajikan, keadilan, kesopanan, kebijaksanaan dan kesetiaan.

Ia melihat, Confucius merupakan seorang guru yang tulus, juga terhadap diri sendiri. Ia pernah sukses sebagai gubernur di daerah Cheng-tu, dalam tiga bulan tiada pencurian ataupun tindak pidana lain.

Bahkan posisi Menteri Kehakiman merangkap Perdana Menteri Negeri Lu pernah dijabat. Tetapi semua itu ditinggalkan, penyebabnya sepela, kaisar lupa melakukan kewajiban sembahyang kepada Tuhan.

Kesadaran akan misi mengembangkan kebajikan tetap dipertahankan. Moral yang bajik itulah yang amat disenangi, tanpa gerutu kepada Tuhan. Sesal kepada sesama.

http://indochinatown.com/daerah/perempuan-tionghoa-di-jambi-mengenang-confucius/2847
* https://www.facebook.com/makinjambi

Peringatan Hari Kelahiran Confucius 2017 Di Jambi

JAMBI - Perempuan Khonghucu Indonesia (Perkhin) Provinsi Jambi, Minggu (15/10-2017) siang mengadakan upacara memperingati Hari Lahir Confucius jatuh pada tanggal 16 Oktober 2017. Confucius dilahirkan 2500 tahun dahulu, Confucius adalah satu daripada ahli falsafah Tiongkok yang paling berpengaruh. Lelaki yang terpuji ini meninggalkan ajaran dan prinsip etika yang terkenal di seluruh dunia yang menekankan kepada pembersihan diri melalui Lima Kebaikan iaitu kebajikan, keadilan, kesopanan, kebijaksanaan dan kesetiaan.

Perayaan ini adalah kali pertama yang dilakukan Perkhin Jambi, ujar Herwai selaku ketua Perkhin Jambi, “Ini adalah pertama kali kita adakan Peringatan Hari Lahir Confucius”, dan mungkin terdapat kekurangan-kekurangan yang mesti kita perbaiki tahun depan, kata Herwai.

Demi mengenang konsep pengajaran Konfusius yang mengajar tanpa diskriminasi, memperingati warisan beliau terhadap budaya Tionghua, seperti klenteng Confusius di Jambi dan kota lain sebagainya pada mengadakan upacara Peringatan Hari Kelahiran Confusius.

Confucius seorang guru yang tulus, juga terhadap diri sendiri. Ia pernah sukses sebagai gubernur daerah Cheng-tu, dalam tiga bulan tiada pencurian maupun tindak pidana lain pun di situ. Bahkan posisi Menteri Kehakiman Merangkap Perdana Menteri negeri Lu pernah dijabatnya! Tetapi semua itu ia tinggalkan, hanya disebabkan sang raja 'lupa' melakukan kewajiban sembahyang kepada Tuhan. Ia sangat menyadari akan misinya mengembangkan kebajikan. Moral yang bajik itulah yang amat disenanginya, tanpa gerutu kepada Tuhan, sesal kepada sesama, dijalaninya misi kebajikan itu sampai akhir hayatnya. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi

Enam Bhikku Thailand Pimpin Perayaan Kathina 2017


JAMBI – Maha Cetiya Oenang Hermawan Minggu malam menggelar upacara Kathina 2561/BE (15/10-2017). Seusai pindapatta yang dilakukan oleh 6 biksu dari Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia ( MBMI ) dipekarangan  Cetiya yang diikuti oleh umat Buddha di kota Jambi. Mulai pukul 08.00 pagi, umat kota Jambi sudah berkumpul membentuk barisan tepat dihalaman cetiya yang berada dikawasan Kelurahan Cempaka Putih, Kota Jambi. Masing masing mereka memegang bingkisan berupa berbagai kebutuhan bhiksu. 

Lalu, enam bhikku yang berasal dari Thailand muncul dari dalam Cetiya sambil membawa patta. Umat yang hadirpun lalu memasukkan bingkisan yang mereka bawa ke dalam patta. Ini merupakan ritual pindapatta yang merupakan tradisi yang dilakukan oleh Buddha dan murid Buddha sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan hingga saat ini. 

Pindapatta yang digelar oleh Maha Cetiya Oenang Hermawan kali ini merupakan rangkaian ritual perayaan hari raya Kathina puja.

Dalam menyambut masa Kathina yang berlangsung selama satu bulan, ada baiknya kita mengingat dan merenungkan kembali sejarahnya Kathina. Bagi umat Buddha, masa Kathina erat kaitannya dengan berdana kepada Sangha. Masa Kathina selalu disambut umat Buddha dengan begitu meriah, ini dapat dilihat dari semangat umat Buddha memperingati Kathina dengan berbondong-bondong datang ke Vihara. Mereka dengan perasaan bahagia, dan penuh ketulusan hati melakukan persembahan kepada Sangha.

Peristiwa ini sudah berlangsung beribu-ribu tahun lamanya dan menarik sekali apabila kita telusuri bagaimana sesungguhnya Kathina sampai ditetapkan oleh Sang Buddha Gotama?

Sejarah mencatat bahwa setelah meraih Pencerahan Agung, Sang Buddha melakukan perjalanan ke Taman Rusa Isipatana, di dekat Benares. Beliau membabarkan Dhamma yang dikenal dengan Dhammacakkapavatana Sutta kepada lima orang pertapa yang pernah menjadi sahabatNya? Kondana, Vappa, Bhaddiya, Mahanama, dan Assaji. Setelah menguraikan khotbah pertama, Sang Buddha tetap tinggal disana. Beliau bertemu dengan Yasa, anak seorang pedagang kaya raya di Benares - dan memberikan wejangan Dhamma kepadanya. Disamping itu, Sang Buddha juga membabarkan Dhamma kepada ayah Yasa dan empat sahabat Yasa. Mereka beserta para pengikutnya - semuanya berjumlah lima puluh lima orang - meninggalkan kehidupan berumah tangga, memasuki kehidupan tanpa rumah (menjadi Bhiksu), dan mencapai tingkat kesucian Arahat.

Untuk itu, Ketua dari Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia ( MBMI ) Provinsi Jambi Darma Pawarta Oenang (Hasan) mengaku baru mendapatkan jadwal yang pas untuk semua Bhikku bisa berkumpul pada saat ini. “Kita harus menghitung dan memastikan bahwa semua Bhikku yang diundang bisa hadir. Karna mereka memiliki jadwal yang cukup padat. Maka, hari inilah (red: kemarin), kita bisa merayakan puncak hari raya Kathina bersama sama,” bebernya.

Jumlah siswa Sang Buddha yang telah mencapai tingkat kesucian Arahat pada saat itu sebanyak enam puluh orang. Kepada mereka Sang Buddha menyerukan untuk menyebarkan Dhamma dengan berkata :

"Aku telah terbebas dari semua ikatan-ikatan, oh para Bhiksu, baik yang bersifat batiniah maupun yang bersifat jasmania; demikianlah pula kamu sekalian, sekarang kamu harus menggembara untuk kesejahteraan orang banyak. Janganlah pergi berduaan ke tempat yang sama. Babarkanlah Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya, dan indah pada akhirnya. Umumkanlah tentang kehidupan suci yang benar-benar bersih dan sempurna dalam ungkapan dan hakikatnya. Terdapat makhluk-makhluk yang matanya hanya ditutupi oleh sedikit debu. Kalau tidak mendengar Dhamma mereka akan kehilangan manfaat yang besar. Karena mereka adalah orang-orang yang dapat mengerti Dhamma dengan sempurna. Aku sendiri akan pergi ke Senanigama di Uruvela untuk mengajar Dhamma". (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi

Latih Diri Terima Pemberian Orang Lain

JAMBI - PINDAPATA sebagai upaya latih diri untuk terima pemberian orang lain. Melakukan perjalanan menemima sumbangan dengan jalan kaki tanpa alas.

Menjadi biksu, bukan hanya pekara belajar agama, tapi menerapkannya. Termasuk melalui pindapata, upaya latih diri terima pemberian orang lain. Berjalan melewati jalanan yang panas, tanpa alas kaki.

Pindapata juga bisa menjadi sarana untuk melatih peraturan, kedisiplinan, sehingga tak mudah melanggarnya.

Perjalanan biksu mengumpulkan dana itu terlihat pada Ahad, 15 Oktober 2017. Berjalan dari Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Selain melatih diri, mereka juga mengadakan pindapata untuk menyambut Hari Raya Kathina 2561 BE atau 2017.

Para biksu yang datang dari Thailand ini membawa patta. Dalam bahasa India adalah pali, yang berarti mangkuk dengan menyusuri jalan-jalan. Menerima dharma dari umat berupa makanan, minuman, kebutuhan sehari-hari sepanjang jalan.

Ada 6 biksu menerima pemberian beragam keperluan dari umat. Mereka berjalan di aspal yang kasar, berlobang-lobang dan di bawah terik sinar matahari. Namun wajah mereka terlihat begitu sabar.

Penganut agama Buddha asal Thailand ini dari Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI). Melakukan pindapatta, tradisi bagi umat Buddha untuk melakukan dharma kepada para biksu.

http://indochinatown.com/daerah/latih-diri-terima-pemberian-orang-lain/2851
* https://www.facebook.com/makinjambi

Jumat, 06 Oktober 2017

占碑华社在福庆堂庆中秋佳节及犒赏内外神军饷

 
 
 
 
2017年10月4日(农历八月十五)占碑华社在Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Ke-camatan Jelutung福庆堂“清水祖師公庙”庆祝中秋佳节,并感恩诸佛菩萨、神明及供奉犒赏内外神军饷。
  占碑省孔教最高理事会主席、占碑省獅仔殿庙宇主席黄春回、印尼孔教妇女会郑华玲(Herwai)、福神堂副主席黄汉雄、客属主席李鑫荣和潮州公会副主席李進荣出席祈拜仪式。
  占碑省福庆堂孔教会郑连丁学士主持祈拜仪式,礼拜天公、观音菩萨等多位神明,并祈祷国泰民安、风调雨顺、生意昌隆、六时吉祥、人民安康。随后,余兴节目接着开始,邀请来自巴淡华语歌手献唱,为中秋节带来了热闹气氛。
Romy/学科报道

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20171007/342539.shtml
* https://www.facebook.com/makinjambi

Rabu, 04 Oktober 2017

Perayaan Tiong Ciu Cue Di MAKIN Hok Kheng Tong Jambi

 
占碑福慶堂孔教會慶祝中秋節

JAMBI - Hingga kini masih banyak tradisi yang dipertahankan warga keturunan Tionghoa yang beragama Khonghucu diseluruh dunia. Salah satu diantaranya adalah pesta kue bulan di bulan purnama yang biasa digelar setiap tanggal 15 bulan delapan Imlek (Pe Gwee Cap Go/八月十五日) dengan mengelar sembahyang kue bulan dan juga tidak ketinggalan pesta kembang api pada malam harinya.

Perayaan Tiong Ciu Cue tahun ini yang jatuh pada tangga 4 Oktober 2017 di klenteng Khonghucu “Hok Kheng Tong” 占碑福慶堂孔教會, di Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi (depan pabrik kopi AAA) 占碑埠哥尼區.

Selain menyambut perayaan Kue Bulan (Tiong Ciu Phia/月餅), Hok Kheng Tong (福慶堂)juga melakukan kho khun (犒赏内外神军餉) yang dilakukan setiap tahun, “Tiap tahun kita rayakan sembahyang Tiong Ciu Cue sekaligus melakukan kho khun“ ujar pengurus Hok Kheng Tong (福慶堂).

Sehari sebelumnya prosesi akbar perayaan Tiong Ciu Cui dilakukan, terlebih dahulu para pengurus klenteng melakukan sembahyang didepan altar Tien (Tuhan), adapun maksud sebahyang tersebut adalah memberitahu kepada sang pencipta alam semesta, bahwa umatnya hendak merayakan Tiong Ciu Cue dengan menyembahyangi Tai Im Niu Niu (Dewi Bulan) dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban. Prosesi upacara dipimpin langsung rohaniwan dari MATAKIN Jambi, The Lien Teng  (鄭連丁先生).

Menurut Ketua Hok Kheng Tong (福慶堂主席), Zikif Effendy Lie (李鴻章先生), harapan kita semoga Tien (Tuhan/上帝) dapat memberikan perlindungan kepada bangsa dan negara, “Kita memohon kepada Tien (Tuhan/上帝) agar negara dapat terhindar dari segala bencana, agar masyarakat bisa melakukan aktifitas sehari dan warga aman sentosa, keluarga harmonis.

Tampak hadir dalam acara akbar tersebut, Ketua MATAKIN Jambi, Darman Wijaya (占碑省孔教最高理事會主席 黄春回黄春回先生), Ketua Perempuan Khonghucu (印尼孔教妇女) Herwai (郑华玲), Wakil Ketua Klenteng Hok Sin Tong (福神堂副主席黄汉雄先生), Ketua Perkumpulan Hakka Rudy Lidra (客属主席李鑫荣先生), Wakil Ketua Perkumpulan Teo Chew Jambi, Rozak  (潮州公会副主席李進荣先生). (ROMY)


* https://www.facebook.com/makinjambi

Melirik Perayaan Sejit Che Liong Kong Di MAKIN Leng Chun Keng Jambi

Melirik Perayaan Sejit “Sun Peng Sing He” yang lebih dikenal dengan nama sebutan Che Liong Kong” di Klenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Leng Chun Keng Jambi yang terletak di Jalan Koni 1, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Rabu (4/10) pagi.

Sejit Che Liong Kong tepat pada Pwe Gwe Cap Go (lunar kalender) MAKIN Leng Chun Keng Kota Jambi, sekaligus mengadakan sembahyang Tiong Chiu/ Zhong Qiu Jie, 15 bulan 8 tahun 2568 Kongzili yang jatuh pada 4 Oktober 2017 Masehi. Saat bulan purnama bersinar nan cemerlang di pertengahan musim gugur/rontok (Mid Autumn) dan dilakukan sembahyang syukur kepada Sun Peng Sing He dengan sajian khusus Tiong Chiu Pia atau Kue Bulan.

Selain menyambut perayaan Sejit Che Liong Kong dan Kho Kun “sesajian khusus dipersembahkan kepada para jenderal pengawal dewa-dewi”.

Ritual sembahyang dipimpin langsung oleh Lim Ze Cheng taoshe yang di undang dari Tiongkok.

Sehari sebelumnya prosesi akbar perayaan Tiong Ciu Cui dilakukan, terlebih dahulu para pengurus klenteng MAKIN Leng Chun Keng melakukan sembahyang Tie Kong (Tuhan) di altar depan klenteng, adapun maksud sebahyang tersebut adalah meminta restu sekaligus pemberitahuan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Tien), bahwa umatnya di Jambi hendak merayakan Tiong Ciu Cui dengan menyembahyangi Tai Im Niu Niu (Dewi Bulan) dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban. (Romy)

Minggu, 01 Oktober 2017

Berburu Kuliner di Bazar Di Klenteng Sai Che Tien Jambi

JAMBI, Ratusan warga tionghoa Kota Jambi, sejak pagi hingga malam hari membanjiri aula serba guna klenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien yang terletak di jalan Koni IV Rt, 01, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, kota Jambi (1/10-2017), kehadiran warga untuk berburu aneka kuliner yang diselenggarakan oleh Perempuan Khonghucu Indonesia (PERKHIN) Provinsi Jambi. Acara kali pertama ini dilakukan oleh Perkhin Provinsi Jambi bukan saja etnis tionghoa yang hadir, namun banyak juga dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat.

Matakin Jambi dan Kota menyambut positif acara tersebut, selain membantu para usaha makanan kecil dalam rumah tangga, juga mempererat tali silaturahmi antar warga. Konsumen cukup menukarkan kupon sama mekanan/ barang sesuai dengan nilai harga makanan/barang.

Festival kuliner ini diikuti oleh 40 peserta dari pelaku usaha makanan kecil (kue),
Pengurus Perkhin menerangkan, dalam festival kuliner ini para peserta menjajakan aneka makanan seperti, nasi goreng, nasi uduk, nasi cabe hijau, tekwan, pempek, sambal jengkol, gado-gado, pecel, laksan, makanan jepang, lonteng, aneka kue, buah-buahan, aneka minuman, kerajinan tangan dan komestik. Bagi pengunjung yang hoki akan mendapatkan undian doorprize dari panitia penyelenggara.

Menurut Ketua Perkhin Provinsi Jambi ibu Herwai, tujuan festival kuliner adalah sebagai upaya menunjang program pemerintah, karena kuliner merupakan salah program perempuan Khonghucu Jambi. “Melalui kegiatan bazar ini, harapan kami dapat menggali kreasi dan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan kuliner di Jambi,” terangnya.

Hasil donasi festival kuliner, akan disumbangkan ke klenteng MAKIN Sai Che Tien untuk perayaan hari besar Nabi Kongze bulan nopember mendapat.

Sangat disayangi, acara bazar ini tidak didukung oleh sebagian besar Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) di Jambi.!!! (Romy)* https://www.facebook.com/makinjambi