Minggu, 11 November 2018

Memperingati Hari Kelahiran Se Mien Fo

JAMBI – Sejak pukul 07.00 Wib ratusan umat Buddha Jambi, merayakan hari kelahiran Dewa Se Mieng Fo di Maha Cetiya Oenang Hermawan, di Jalan Makalam, No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi (11/11-2018).

Upacara Hari Kelahiran Se Mien Fo (dewa empat wajah) yang dipimpin langsung oleh mama Ai Rin (71) yang sengaja didatangkan dari Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa [Lihat video: Prosesi Memperingati Hari Kelahiran Se Mien Fo].

Mama Ai Rin (nama Thailand Anothai Kamonwathin) adalah pendiri kuil Nam Hai Kwan Se Im, satu-satunya tempat peribatan terlengkap di Indonesia, yang terletak di desa Cibutun RT. 43 RW. 12, Blok Citaringgul Desa Kertajaya/ Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kehadiran Mama Ai Rin atas undangan pengurus Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi untuk memimpin upacara memperingati hari kelahiran Se Mien Fo (dewa empat wajah) yang jatuh pada Minggu, 11 Nopember 2018.

Dalam kepercayaan umat Buddha, Dewa Se Mieng Fo atau yang dikenal dengan Dewa Catur Muka merupakan dewa yang pertama kali lahir di jagad raya. Oleh karna itu, peringatan kelahiran dewa Muka Empat menjadi hal yang sangat istimewa bagi pengikutnya.

Dalam proses memperingati kelahiran Dewa yang dalam bahasa Thailand dikenal dengan nama Maha Brahma ini dilangsungkan dalam prosesi sembahyang. Berbagai sajian pun tertata di altar depan patung Dewa Catur Muka. Seperti berbagai aneka buah-buahan, serta panganan vegetarian.

Prosesi ibadah berlangsung khusyuk. Bagi pengikut Maha Cetya Oenang, ada yang istimewa dalam perayaan kali ini. Pasalnya, prosesi ibadah dipimpin langsung oleh mama Ai Rin. Seorang spiritual asal Thailand yang sudah tidak asing lagi.

Seusai upacara sembahyang Hari Kelahiran Se Mien Fo, semua umat di bressing oleh mama Ai Rin.

Menurut penuturan Ketua Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia ( MBMI ) Provinsi Jambi Darma Pawarta Oenang (Hasan), bahwa, setiap tanggal 15 setiap bulan, Cap Go (Penanggalan Imlek) malam jumat kliwon ada ribuan umat yang datang beribadah, mereka datang dari berbagai peloksok tanah air, “Untuk dapat menghadiri Mama Ai Rin tidaklah semudah yang kita bayangkan!, karena Mama Airin banyak kegiatan di kuil Nam Hai Kwan Se Im dan di undang umat ke daerah lainya.” Ujar Hasan. (Romy)

* https://www.facebook.com/makinjambi

Sabtu, 10 November 2018

Mama Ai Rin Mandikan Rupang Se Mien Fo (四面佛像)

JAMBI - Sehari sebelum upacara perayaan Hari Kelahiran Se Mien Fo terlebih dahulu rupang Se Mien Fo/ Dewa empat muka “Phak Phom” dibersihkan. Karena tidak sembarangan orang yang boleh memandikan rupang Se Mien Fo,! Maka sebelum prosesi permandian di mulai, terlebih dahulu, Mama Ai Rin melakukan ritual/ sembahyang di depan altar Phak Phom “Se Mien Fo” untuk meminta ijin dan restu siapa yang akan ditujuk Phak Phom “Se Mien Fo” untuk memandikan rupangnya, bahwa Mama Ai Rin yang langsung lakukan pemandian rupang Se Mien Fo (Dewa empat muka), dibantu oleh dua orang asisten yang dibawa dari kuil Nam Hai Kwan Se Im di Desa Cibutun RT. 43 RW. 12, Blok Citaringgul Desa Kertajaya/ Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (10/11-2018).

Di dalam catatan sutra Buddha alam Pathana Jhana Bhumi terdapat 3 alam yaitu alam Brahma Parisajja, Brahma Purohita dan alam Maha Brahma. "Se Mien Fo" yang juga kita kenal sebagai Maha Brahma Sahampati, dalam bahasa Thailand dikenal sebagai "Phra Phom Sin Nei/ Pah Pong" penguasa dari alam Maha Brahma yang merupakan alam tertinggi dalam alam Pathana Jhana Bhumi dan merupakan penguasa alam semesta. Dewa Brahma dipanggil sebagai "Se Mien Fo" karena kewelas asihannya yang sangat besar kepada seluruh makhluk hidup, bukan hanya kepada manusia tetapi seluruh makhluk yang berwujud dan tidak berwujud sehingga ia yang dari seorang Dewa kemudian mencapai ke-Bodhi-an. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi

Sabtu, 27 Oktober 2018

Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi Adakan Pindapatta

JAMBI - 6 Bhiksu dari sangha agung melatih diri menerima pemberian orang (umat),
untuk menjadi seorang bhiksu tidaklah semudah apa yang kita bayangkan, karena para bhiksu mesti mengikuti peraturan-peraturan kedisiplinan yang tidak bisa dilanggar setiap bhiksu.

Pada Minggu (28/10-2018), puluhan umat Buddha kota Jambi sejak pukul 8 pagi di telah berkumpul di halaman Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, walaupun kondisi pagi itu cuaca tidak bersahabat namun mereka tetap berkumpul untuk berdana kepada bhiksu sangha agung.

Para Bhikku dari negara singa putih Thailand membawa patta yang dalam bahasa India adalah Pali, yang berarti mangkuk dengan menyusuri jalan-jalan untuk menerima dharma dari umat berupa makanan, minuman, kebutuhan sehari-hari sepanjang jalan, 6 bhiksu menerima pemberian beragam keperluan dari umat.

Mereka berjalan di aspal yang kasar, berlobang-lobang dan dibawah tidak bersahabat dengan kaki telanjang, namun wajah mereka tetap terlihat begitu sabar terpancar dari para bhikku sepanjang jalan menyusuri jalan-jalan sambil menenteng patta, sedangkan muda-mudi yang berada di sisi kanannya menenteng baskom.

Penganut agama Buddha asal Thailand ini dari Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia ( MBMI ) tengah melakukan pindapatta, yaitu sebuah tradisi bagi umat Buddha untuk melakukan dharma kepada para bhiksu dengan cara memberikan makanan atau obat-obatan yang dimasukan ke dalam patta.

Sampai berita ini diturunkan, pindapattan masih berlangsung di kawasan Pasar Jambi. (Romy)

Senin, 01 Oktober 2018

占碑龙春宮庆祝顺平圣侯圣诞千秋和庆祝中秋节

【本报占碑讯】座落在占碑占碑埠哥尼区龙春宮,于中秋佳节(23-24/9))举行庆祝顺平圣侯(赵子龙)圣诞千秋和庆祝中秋节.

  庆会,邀请中国道士林泽承主持祭拜仪式,犒赏军将及祭拜各路神仙和菩萨.在中秋节当日也祭拜玄天上帝,月亮娘娘.祈祷国泰民安,风调雨顺.随后,是余兴节目,参加国马来西亚华语歌唱比赛荣获第三名刘育廷献唱,为中秋晚会增添氛围. (Romy)

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20181002/1062349.shtml* https://www.facebook.com/makinjambi

Jumat, 28 September 2018

占碑福庆堂清水祖师公庙庆祝中秋节

祈求国泰民安、化灾解难、康宁永寿

9月24日(农历八月十五日)座落在占碑Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung,(AAA咖啡厂对面)福庆堂“清水祖師”公庙举行庆祝中秋节,邀请印尼占碑省福庆堂孔教会郑连丁学士在农历八月十四日(星期日)晚,主持中秋祭拜仪式,农历八月十五日上午举行朝拜佳节降临,中午举行犒赏内外神军餉、祭拜玄天上帝及观音菩萨等多位神明,祈求国泰民安、化灾解难、康宁永寿、丁财两旺。随后,是余兴节目,由巴淡岛男女歌手现唱,接着聚餐品尝占碑特色的中秋月饼。

  占碑福庆堂庙宇主李鸿章、李荣、李志源、占碑李氏宗親會主席李振海等及百多位嘉宾和信众等出席庆典。

  李鸿章表示,占碑的华人传统文化很浓厚,在中秋佳节,表示家人团员的日子,我们也不忘神明,故祭拜感恩神明菩萨,保卫国家平安,希望民选总统顺利安稳平安举行,华人要“居安思危”有节日不要太嚣张,大摆场面。在寺庙度佳节是最好的选择。

  本报记者明光/Romy报道/摄影

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20180929/1062012.shtml* https://www.facebook.com/makinjambi

Senin, 03 September 2018

Upacara Sejit Huat Cu Kong Di Klenteng Seng To Kheng

占碑聖道宮慶祝法主公圣壽千秋
JAMBI - Perayaan ulang tahun Kongco Huat Cu Kong di kelenteng Seng To Kheng di kawasan Lingkar Timur, Kelurahan Payo Selintah, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi.

Suasana meriah sejak pagi hari langsung terasa ketika memasuki area Kelenteng Seng To Kheng di kawasan Jalan Lingkar Timur, Kelurahan Payoselincah, Jambi Timur, hari ini (2/9-2018). Ribuan umat berdatangan untuk mengikuti sembahyang bersama memperingati hari ulang tahun (HUT) roh suci Tio Kong Seng Khun “Huat Cu Kong”

Shenren (bahasa mandarin) Tio Kong Seng Khun “Huat Cu Kong” merupakan shenren klenteng itu yang terdiri atas tiga dewa, yakni dewa dengan muka merah, muka hitam, dan muka hijau. “shenren itu merupakan dewa utama yang ada di altar kelenteng itu.”

Prosesi sembahyang Huat Cu Kong tersebut juga dilakukan tiga tahap. Pertama sembahyang dilakukan di altar utama kelenteng yang menghadap Tien (Tuhan), selanjutnya di dalam altar Tio Kong Seng Khun “Huat Cu Kong” dan terakhir sembahyang Kho Kun Ciong (sembahyang untuk para pengawal shenren), kali ini upacara dipimpin The Lien Teng Taoshe.

Tanoto Kusumah, ketua Klenteng Seng To Kheng, menyatakan bahwa perayaan hari ulang tahun Huat Cu Kong, kita meminta kepada para suci (dewa) dapat melindungi negara, katanya.

Tujuan sembahyang, adalah memohon keselamat kepada Tien (Tuhan), “Kita memohon kepada Tuhan agar melindungi bangsa dan tanah air Indonesia dari segala bencana serta masyarakat sejahtera.” Imbuh Tanoto Kusumah diselah melayani tamu yang berdatangan.

Legenda: Sejarah Tio Kong Seng Khun/ Fuat Cu Kong : Tio Kong Seng Khun terdiri dari tiga taoshe/ saikong yang setiap hari mengeliling desa ke desa, mereka keliling untuk memberikan pemberkatan buat masyarakat. Pada suatu hari, mereka tengah melintasi sebuah desa yang sedang kepanikan, karena ada seekor ular raksasa jelmaan dari siluman, ular tersebut setiap tahun meminta korban manusia, apabila warga setempat tidak menyediakan anak laki-laki, maka ular itu akan mengobrak abrik seluruh desa.

Dari pada desa dihancurkan ular siluman, maka warga adakan undian untuk menyediakan anak laki-laki yang bakal dikorbankan buat santapan ular itu. Tiba giliran salah satu warga yang mana sebelumnya telah mengkorbankan anak laki-lakinya, maka warga tersebut tidak rela harus mengkorbankan satu-satunya cucu kesayangannya.

Tiga taoshe/ Saikong yang tiba di desa itu menanyakan apa yang telah menimpah penduduk, sehingga membuat penduduk menjadi ketakutan, maka wargapun mengatakan persoalan mereka kepada ketiga taoshe, oleh ketiga taoshe dianjurkan agar warga menyediakan berbagai sesajian, setelah semua keperluan taoshe telah lengkap, maka taoshe Tio Kong Seng Khun (shenrennya berwarna hitam) yang pertama berusaha menangkap ular siluman itu, ternyata ular itu susah untuk ditaklukan, maka Tio Kong Seng Khun dibantu oleh kedua rekannya yang bernama Siau Kong Seng Khun (shenrennya bewarna hijau) dan Chiong Kong Seng Khun (shenrennya berwarna merah).

Berkat bantuan kedua rekan Tio Kong Seng Khun akhirnya ular siluman dapat ditangkap, namun ular itu melakukan perlawanan dengan cara melilit sekujur tubuh Tio Kong Seng Khun, keduanya berusaha untuk saling mengalahkan, ternyata keduanya meninggal dalam pertempuran, pada saat itu juga Tio Kong Seng Khun dan ular siluman menjadi asap dan terbang ke angkasa, ular itu kini menjadi senjata andalan para taoshe.

Sembahyang dilakukan pukul 09.00-13.00 WIB, dilanjutkan jamuan makan bersama yang dihadiri tokoh-tokoh masyarakat dan pengusaha di Jambi, Jakarta dan Singapure. Tidak ketinggalan tamu-tamu diselingi hiburan karaoke.(Romy)

Rabu, 29 Agustus 2018

印大考古系学生在占碑佛塔群遗址进行考察实习提高学习技能

2018年8月24日,印度尼西亚大学(简称印大UI)考古学专家和学生一行30多人,包括印大教授和讲师汪尼博士(DR Wanny Rahardjo)、安德里博士,(DR Andri Purnomo)和迪安(Dian Sulistyowati),在占碑佛塔群遗址进行考察实习以提高学生学习技能。

  一行人抵达占碑机场,受到“关注慕亚拉占碑佛塔群协会”(the Somt)创始人之一,被追认为印大考古学院义父的华裔蔡邦胜居士及巴淡哈里0415军区长贝尼上校的热烈迎接。
  占碑的佛塔早在公元664年唐朝就已建设,成为室利威查雅王朝国王祭拜的重地。1820年佛塔遗址被英军发现。佛塔遗址占地2612公顷,距离占碑市约20公里,离慕亚拉占碑镇首府约30公里。

  印尼国家历史文物研究中心在1981年开始对其遗址进行调查研究,发现约有80处佛塔遗址被埋于地下,此后陆续对4个遗址进行挖掘,显示出这是印尼古代马来王朝在亚洲的一所最大型的佛教学府。

  今印大考古队从8月24日至9月4日止,对其中之一佛塔群的Astano 佛塔遗址,,进行学术性考查。

  汪尼博士表示,这次随团来考察和实习都是第6年级的考古学生,在这里他们可训练其洞察技能,并配合理论与实际相结合,提高他们的学术知识。在此感谢占碑佛塔群遗址关爱协会,为印大考古学院堪称义父的蔡邦胜居士的积极支持
与配合,使他们考古工作顺利进行。本报记者明光报道/Romi供图

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20180830/958176.shtml

Rabu, 15 Agustus 2018

安溪公会属下打浪万悦区互助小组


举行新理事就职仪式暨乡亲联欢会

2018812日晚,占碑省安溪公会属下打浪万悦区互助小组新任理事会宣誓就职,由卸任主席郑建平及副主席叶聪发移交给新任主席李建顺,副主席李开源及副主席李德春,新任任期为2018年至2021年,任期为三年;移交仪式和就职仪式在占碑市狮子殿举行。

  上任主席李建顺指出,占碑安溪公会是占碑省内最大的福建同乡组织,本区的福建同乡人数超过数十万人,安溪公会除了是大家集聚一起的熔炉,作为同乡恳亲聚会之外,也是大家交换意见互相交流的地方;占碑安溪公会为了方便同乡们的联谊和交流,已设立了属下一共14互助小组,分散在占碑省内各地。

  李建顺呼吁要求,新任互助小组理事会理事们都要协力合作、同心同德,以期能提供给安溪公会所有会员及成员们适当的帮助和服务,进一步加强增进全占碑省内福建同乡的宗亲情谊。

  卸任主席郑建平语重心长地表示,希望新一届理事会理事们能有更加优越的业绩表现,期望能加强促进乡亲们的联系和情谊,希望安溪公会的活动和业务更上一层楼。(Romy/Arifin 翻译:谭承志)


Minggu, 12 Agustus 2018

Sertijab Pengurus Sio Co Perkumpulan Anxi Wilayah Talang Banjar Jambi

JAMBI - Masa bakti periode 2015-2018 kepengurusan wilayah Anxi Talang Banjar Jambi telah berakhir. Minggu malam (12/8-2018) dilakukan serah terima jabatan dari pengurus lama 鄭建平先生, 叶聪发先生 kepada pengurus baru 李建順主席, 李开源副主席 dan 李德春副主席 untuk 3 tahun kedepan periode 2018-2021.

Serah terima di aula serbaguna Klenteng Sai Che Tien (獅仔殿) Jambi, Jalan Koni 4, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Perkumpulan Aneka Kesejahteraan (ANKE) Jambi (占碑安溪公会)adalah perkumpulan suku Hokkien (福建) terbesar di provinsi Jambi. “Keluarga Hokkian (福建) merupakan suku terbesar di Jambi yang jumlahnya ratusan ribu orang dengan adanya wadah ini selain untuk bersilaturahmi juga untuk saling bertukar pikiran dalam berbagai hal.”

Untuk memberikan pelayanan kepada warga Anxi di Jambi yang tersebar di wilayah Jambi, maka占碑安溪公会 membentuk 14 pengurus ranting (sio co/ 小组).

Lie Kien Sun 李建順先生 mengungkapkan, kedepannya kita harapkan pengurus yang terpilih dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kepada warga Anxi yang bermukim di wilayah Talang Banjar Jambi. katanya.

Selain menceritakan tentang pelayanan, 李建順先生 juga menceritakan tentang Perkumpulan Anxi Jambi yang merupakan wadah silaturahmi antar masyarakat Hokkien yang berada di provinsi Jambi maupun diluar provinsi Jambi guna mempererat rasa kekeluargaan.

Ketua lama 鄭建平先生 menjelaskan, tentang perkumpulan sio co (小组) wilayah Talang Banjar Jambi bisa lebih baik dari masa baktinya. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi

Senin, 06 Agustus 2018

占碑忠义堂庆祝圣寿千秋关圣帝君


 
 
 
 
2018年8月5日(农历六月 廿四日), 庆祝 圣寿千秋暨 犒赏军将此次庆典活动的 首日,(农历六月 廿三日) 上午十时起鼓拈香,法表 请圣 清供,献青 安奉出令.
  庆祝关圣帝君 (关公) 理事会 狮仔殿庙主席 郑建平先生圣道宫主席 陈远庆先生,、占碑李氏宗亲会主席、李振海先生,、福庆堂副主席 、李志源先生, 龙春宫主席、林汉芪先生,、印尼占碑孔教妇女 郑华玲占碑潮州公会副主席 李进荣先生,参加祈拜。恭请郑连丁道士主持祈拜仪式。
  庆典活动结朿前 ,该庙理事长吴金来代表全体理事会,特登台向来宾们致意,对大家百忙中拨冗参加庆典,亦为关圣帝君神灵顕赫,香火鼎盛而感欣慰,同时谨向各位表示万分感谢并祈仙公赐佑大家身份健康,上帝保护,国泰民安万事胜意,风调雨顺,没有灾难。 (Romy

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20180807/841219.shtml
* https://www.facebook.com/makinjambi

Minggu, 05 Agustus 2018

Perayaan Hari Besar Kwan Seng Tee Kun


占碑忠義堂庆祝圣壽千秋關聖帝君

JAMBI - Minggu, 5 Agustus 2018, Klenteng Tiong Gie Thong Jambi (占碑忠義堂) mengadakan perayaan sejit Kwan Seng Tee Kun 庆祝關聖帝君 yang diikuti ribuan umat, tokoh masyarakat dan pengusaha Jambi. Diantara yang hadir terdiri dari ketua Klenteng Sai Che Tien Jambi Darmadi Tekun, ketua Perkumpulan Marga Lie Jambi Berlianta Eliamsya, Wakil Ketua klenteng Hok Kheng Tong Lie Chie Guan, ketua klenteng Leng Chun Keng Lim Han Mong, ketua Perempuan Khonghucu Jambi Herwai, wakil ketua Perkumpulan Teo Chew Jambi Rozak.

Upacara sembahyang dipimpin oleh The Lien Teng Taoshe dibantu 2 orang asisten.

Selanjutnya pada malam harinya, pengurus klenteng Tiong Gie Thong mengadakan jamuan makan bersama atas suksesnya acara sembahyang perayaan sejit Kwan Seng Tee Kun, acara di hibur oleh penyanyi dari Jakarta, Surabaya dan Kalimantan.

Sebelum perayaan, ketua Tiong Gi Thong Jambi, Wu Jinlai atas nama seluruh dewan pengurus secara khusus menyambut kehadiran para tamu untuk berpartisipasi dalam perayaan itu, “Saya berharap yang terbaik untuk semua tamu.” Mengucapkan rasa syukur dan berdoa bagi masyarakat untuk mendapatkan perlindungan dari Tuhan (Tien), perdamaian dan kemakmuran nagi rakyat negara Indonesia, tidak ada bencana alam, dls.

Guan Gong (Hanzi : 关公, Hokkian : Kwan Kong) atau Guan, yang berarti ‘Paduka Guan’, adalah seorang panglima perang kenamaan yang hidup pada jaman Sam Kok (tahun 221 – 269 Masehi). Nama aslinya adalah Guan Yu (关羽) atau Guan Yun Chang (关云长). Oleh Kaisar Han, Ia diberi gelar Han Shou Ting Hou (漢夀亭侯) yang berarti ‘Marquis dari Han Shou’.

Guan Yu dipuja karena kesetiaan dan kejujuran. Dia adalah lambang teladan sifat ksatria sejati yang selalu menempati janji dan setia pada sumpahnya. Oleh sebab itu Guan Yu banyak dipuja di berbagai kalangan masyarakat, disamping klenteng-klenteng. (Romy)* https://www.facebook.com/makinjambi

Rabu, 01 Agustus 2018

占碑华人保留传统文化 缅怀先人

李义源老先生辞世三年祭礼举行

为缅怀先人,占碑李府于上周日,纪念李义源 (Li Yiguan) 老先生辞世三年其唯男李傳兴(Lie Chuanheng) 为行孝特請中国道士林泽取主持祭拜仪式.占碑郑連丁料理制作灵厝事宜.(Romy)

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20180802/vB6.shtml
* https://www.facebook.com/makinjambi

Minggu, 22 Juli 2018

Memperingati 3 Tahun Wafatnya Almarhum Lie Yi Guan

Sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, 李傳兴 (Lie  Chuan Heng) memperingati tiga tahun berpulangnya ayahnya 李義源. Berbakti dan setia kepada orang tua merupakan sebuah kewajiban yang tidak bisa di tolak oleh putra-putranya.

Salah satu tradisi yang masih di pegang erat warga tionghoa adalah membakar rumah arwah yang terbuat dari kertas. Di Jambi, tradisi itu masih berjalan hingga sekarang dan semakin banyak yang mampu mengirimkan rumah-rumahan untuk almarhum orangtua mereka.

“Tradisi ini masih kuat bertahan sampai sekarang. Tradisi membakar rumah-rumahan sebagai bentuk kebaktian seorang anak laki-laki terhadap orangtuanya. Mereka mengirimkan rumah-rumahan dengan cara membakar berikut segala isinya.”

Ritual kali ini dipimpin oleh Lim Tek Chu Taoshe dari Tiongkok 中国道士林泽取 dibantu rohaniawan MAKIN Sai Che Tien, Js. The Lien Teng (郑連丁).

Banyak yang berkeyakinan, orang yang sudah meninggal juga membutuhkan rumah, kendaraan dan harta benda lainnya. Layaknya ketika masih hidup di muka bumi ini.

“Bahwa manusia hidup di atas bumi merlukan tempat tinggal yang layak, kebutuhan sehari, seperti pangan, sandang dan papan. Demikian juga arwah orang yang telah wafat di alam baka. Juga membutuhkan kehidupan seperti layaknya masa hidupnya”.

Bagi masyarakat Tionghoa, penghormatan kepada orangtua atau leluhur, baik yang masih hidup atau yang sudah wafat, merupakan kebudayaan. Rumah-rumahan biasanya terbuat dari bambu, karton, dan kertas warna warni serta dirias lampu kelap kelip.

Tradisi mengirimkan rumah-rumahan beserta isinya biasanya banyak dipegang teguh pada tradisi Tionghoa yang beragama Khonghucu dan Tao. Pengiriman rumah-rumahan dilakukan setelah orangtua meninggal tiga tahun, ada juga yang baker rumah-rumahan pada saat pemakaman jenazah.

Ada dua jenis kertas yang digunakan untuk mendukung pembakaran rumah-rumahan, pertama kertas yang bagian tengahnya berwarna keemasan (kim cua). Kedua, kertas yang bagian tengahnya berwarna silver (gin cua).

Kertas warna emas untuk dewa, sedangkan silver bagi arwah leluhur. Sebelum pembakaran rumah-rumahan, anak lain-laki dari almarhum akan melakukan sembahyang mengundang roh orangtua yang sudah meninggal.

Konon tradisi "Bakar Rumah-rumahan dan uang Kertas" ini baru dimulai pada zaman pemerintahan Kaisar Lie Sie Bien (Lie She Min) dari Kerajaan Tang di Tiongkok. Lie Sie Bien adalah seorang kaisar yang adil dan bijaksana sehingga beliau dicintai oleh rakyatnya. (Romy)

* https://www.facebook.com/makinjambi

Rabu, 18 Juli 2018

Perayaan Hari Besar Lak Jin Sien She

JAMBI – Rabu (18/7-2018) ratusan umat Khonghucu Jambi mengikuti upacara perayaan hari besar shenren (dewa) Lak Jin Sien She六壬仙師”di tempat ibadah Khonghucu Ta Sien Wei Ling Kheng yang beralamat di Jalan Gajah Mada, Lorong Sita, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Pada hari yang sama di provinsi Jambi terdapat dua tempat yang merayakan upacara sejit Lak Jin Sien She, yakni di kota Jambi dan kota Kuala Tungkal, kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Untuk upacara perayaan di kota Jambi dipimpin oleh rohaniawan resmi dari Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia yang disingkat MATAKIN Jambi, JS. The Lien Teng.

Maka umat lebih banyak memilih sembahyang di kota Jambi daripada pergi jauh-jauh, kecuali jika hari perayaan tidak sama harinya.

Bagi klenteng yang terdaftar di MATAKIN dituntut untuk pro aktif dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang bersifat keagamaan. Tujuannya, agar umat Khonghucu terutama anak-anak dan remaja memiliki kegiatan yang bermanfaat di dalam klenteng. Selain itu, umat Khonghucu memiliki satu atap yang berpegang kepada Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) dalam melakukan setiap kegiatan.

Indonesia merupakan Negara yang memiliki bermacam-macam suku, bangsa, ras, budaya, dan agama. Di Indonesia terdapat enam Agama resmi, yaitu agama Kristen, Katolik, Hindu, Khonghucu, Budha, dan Islam. Di setiap agama tersebut pasti memiliki ritual keagamaan dan kepercyaannya sendiri-sendiri yang berbeda-beda sesuai dengan tuntunan iman dan ajaran agama dari setiap masing-masing agama tersebut. Agama Khonghucu tidak hanya mengajarkan kepada penganutnya bagaimana seseorng berbakti  kepada Tian (Tuhan Yang Maha Esa) atau Nabi saja, melainkan lebih menekankan bakti kepada kedua orang tua dan aksi nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Agama Konghucu juga mengajarkan tata cara melakukan ibadah kepada Tian, Nabi, orang-orang suci, leluhur dan lain-lain.

Namun tidak dapat dipungkiri, ada pengurus klenteng yang menyalagunakan klenteng untuk kepentingan pribadi bermodal SK Matakin Pusat, fungsi pendidikan maupun sosial tidak tampak!.

Yang tak kalah hebatnya, ada rumah toko yang di sulap menjadi tempat ibadah oleh pendatang mengatasnamakan agama tanpa mengantongi ijin dari Kemenag Provinsi Jambi maupun terdaftar di MATAKIN Jambi maupun kota Jambi.!!! (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi

Minggu, 01 Juli 2018

Pemilihan Sio Co Anxi Wilayah Talang Banjar Jambi

JAMBI - Masa bakti kepengurusan wilayah Anxi Talang Banjar Jambi telah berakhir periode 2015-2018. Hari ini, Minggu (1/7-2018) dilakukan pemilihan ketua baru untuk 3 tahun kedepan periode 2018-2021 di aula serbaguna Klenteng Sai Che Tien Jalan Koni 4, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Perkumpulan aneka kesejahteraan (ANKE) Jambi adalah perkumpulan suku Hokkien terbesar di Jambi.

Untuk memberikan pelayanan kepada warga Anxi di Jambi yang tersebar di wilayah Jambi, maka pengurus wilayah membentuk pengurus ranting (sio co). ketua yang terpilih Lie Kien Sun, wakil ketua I, Lie Kai Lien, wakil ketua II, Lie Tek Jun.

Lie Kien Sun mengungkapkan, kedepannya kita harapkan pengurus yang terpilih dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kepada warga Anxi yang bermukim di wilayah Talang Banjar Jambi. katanya.

Selain menceritakan tentang pelayanan, Lie Kien Sun juga menceritakan tentang Perkumpulan Anxi Jambi yang merupakan wadah silaturahmi antar masyarakat Hokkien yang berada di provinsi Jambi maupun diluar provinsi Jambi guna mempererat rasa kekeluargaan.

Ketua lama, masa bakti 2015-2018, The Kien Peng menjelaskan, tentang perkumpulan sio co wilayah Talang Banjar Jambi bisa lebih baik dari masa baktinya.

“Keluarga Hokkian merupakan marga terbesar di Jambi yang jumlahnya ratusan ribu orang dengan adanya wadah ini selain untuk bersilaturahmi juga untuk saling bertukar pikiran dalam berbagai hal,” ucapnya. (Romy)

* https://www.facebook.com/makinjambi

Sabtu, 23 Juni 2018

Cinta Riswandy dan Cindy Bersemi Dari Medsos

JAMBI - Nabi Kongze menjadi saksi cinta mereka berdua. Riswandy dan Cindy adalah warga kota Jambi yang menyatakan ikrar satu hati satu cinta di hadapan Nabi Kongze di Littang MAKIN Sai Che Tien di Jalan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. “Sesuai dengan UU No 1/1974 bahwa syarat sah pernikahan ialah dilakukan cara agama Khonghucu dan dicatatkan di pemerintah sipil, maka kalian berdua telah sah menjadi suami istri,” kata Ketua Rohaniawan MATAKIN Provinsi Jambi, The Lien Teng pernikahan sepasang suami istri baru itu, Sabtu (23/6/2018).

Pernikahan Riswndy dan Cindy memang cukup menyedot perhatian khalayak. Bukan saja lantaran resepsi mereka yang diiringi pelepasan balon di udara. Namun, perayaan dan lokasi pernikahan mereka juga terbilang cukup unik, yakni di littang atau klenteng yang selama ini jadi pusat aktivitas pernikahan umat Khonghucu.

“Klenteng (Littang) ini namanya MAKIN Sai Che Tien, karena ada altar Nabi Purba Fu Xi yang dipakai oleh penganut Konfusianisme sebagai tempat ibadah dan sekaligus untuk pernikahan ala Khonghucu,” kata Darmadi Tekun, selaku ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien Jambi.

Yang tak kalah menggembirakan lagi, cinta pertama dari pasangan suami istri ini berawal dari pertemanan di media sosial facebook 6 tahun yang lalu, ujar Cindy kami bertemu di media sosial 6 tahun silam.

Menurut ketua Rohaniawan Khonghucu Jambi, The Lien Teng, yang tidak lain adalah kakek dari Cindi Clarissa The, kebebasan beragama dan kesamaan hak warga negara, khususnya warga Khonghucu di Nusantara, telah berkembang pesat. Tak hanya dalam pengakuan agama Khonghucu saja. Namun, dalam hal perkawinan, pengurusan kartu tanda penduduk (KTP), hingga pelajaran agama Khongucu pun juga mendapatkan perlakuan yang sama.

Namun sangat disayangkan bahwa saat ini jumlah Rohaniawan di Jambi yang aktif tinggal seorang, semestinya di Jambi harus memiliki 11 Rihaniawan sesuai dengan jumlah MAKIN yang ada di Jambi…!!! Ini merupakan tantangan dari MATAKIN Pusat dan MATAKIN di daerah Jambi. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi

Kamis, 21 Juni 2018

占碑埠狮仔殿庙祝伏羲帝仙圣寿暨犒赏军将寿

 
 
2018年6月9日(农历四月廿六日),占碑埠哥尼区狮仔殿庙,庆祝伏羲帝圣寿暨犒赏军将寿,来自中国的林泽取道士主持庆典活动仪式。
  此次庆典活动的首日(四月廿五日)上午十时起,鼓拈香,法表请圣 清供,献青安奉出令,请安五营神将至晚上。是日晚七时开始,设有卡拉OK歌唱联欢会并释放花灯,热闹气氛令活动增色,助兴群众约有百余名。
  翌日(四月廿六日)上午十时开始,循惯备办牲礼果品敬拜天公,然后祭拜庙内祝寿伏羲帝仙及列位恩主诸佛神搞赏内外军,祈求神佑:风调雨顺,国泰民安,化灾纳福,民族和谐相亲相爱。祭拜礼毕后,开设120桌平安餐宴招持,与会者约千余人,宴会中有卡拉ok歌唱舞蹈余兴节目,场面非常热闹。
  庆典活动临结朿前 该庙理事长郑建平与郑连丁代表全体理事会,特登台向来宾们致意,对大家百忙中拨冗参加庆典,亦为伏羲帝仙神灵显赫,香火鼎盛而感欣慰,同时向各位表示万分感谢,并祈仙公:赐佑大家身体健康,家庭幸福,事业进步,万事如意。
  本报记者明光报道/Romy供图

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20180622/648180.shtml
* https://www.facebook.com/makinjambi

Sabtu, 09 Juni 2018

占碑埠哥尼區狮仔殿庙中安奉伏羲帝仙

JAMBI – Pada saat memasuki gerbang MAKIN klenteng Sai Che Tien, sayup-sayup terdengar irama suara gendrang diiringi irama suling yang begitu merdu di dengar, dan suara taoshe (Sai Kong) yang tengah membaca mantera So Bun (sejenis surat pemberitahuan) yang dibacakan oleh Sai Kong Lim Tek Chu yang sengaja di undang dari Tiongkok (China).

Suasana dalam klenteng, kilauan sinar dari pancaran lilin-lilin merah menambah keindahan klenteng yang mayolitas berwarna merah, selain itu aroma wewangian dari gaharu/ hio yang dinyalakan umat Khonghucu.

Dihalaman depan dan samping kiri kanan klenteng ratusan umat tengah menyaksikan atraksi barongsai dari perkumpulan Leng Chun Sai Jambi, turut menyemarakan acara hari ulang tahun senren “Hook Hie Te Shien” yang biasa disebut Shien Kong, selain merayakan haur sin beng, ada juga ritual Kho Kun yaitu persembahan sesajian kepada para pengawal dewa-dewa (军將).

Dari pantauan di klenteng sudah mulai dipadati oleh umat Khonghucu sejak pukul 09.00. Ada sekitar 1.000 umat Khonghucu yang hadir, tidak hanya dari Kota Jambi, juga beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Pagi harinya, umat menumpukkan kertas sembahyang yang kemudian dibakar bersama-sama dengan teng lau yang dibuat oleh Sai Kong Liem Tek Chu. Ritual dimulai dengan melakukan sembahyang Tien (Tuhan red)  dihalaman depan pintu masuk klenteng. Sembahyang berlangsung hingga satu jam dengan melantunkan doa-doa.

Ritual lalu dilanjutkan dengan sembahyang sin beng Hook Hie Te Shien yang digelar di dalam klenteng. Ini bertujuan untuk memohon doa serta mengundang beberapa sin beng untuk datang pada acara tersebut. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan membakar kertas sembahyang yang telah disediakan. Setiap daerah prosesi ritualnya berbeda-beda namun tujuan tetap sama yaitu memohon pelindungan dari sang pencipta alam semesta (Tien) dan para sin beng maupun leluhur. (Romy)

* https://www.facebook.com/makinjambi

Jumat, 08 Juni 2018

Fuxi “伏羲” dan Nvwa “女媧” Adalah Nenek Moyang Manusia di China

Cerita mengatakan bahwa Fuxi tidak hanya pemimpin klan di timur dan kepala tiga raja bijak dan lima kaisar berbudi luhur Tiongkok pada awal peradaban manusia, tetapi juga orang bijak mahakuasa mampu berbagai macam keterampilan. Dia menciptakan Delapan Diagram dan simulasi laba-laba untuk jaring ikan menenun. Dia tidak hanya mampu membuat alat musik, tapi juga pandai memasak makanan lezat. Selain itu, ia memberikan kontribusi banyak ke pengobatan tradisional Cina dan merupakan nenek moyang dari peradaban Tiongkok 中华民族的人文始祖. Dia juga merumuskan etika dan peraturan bagi orang-orang, mengurangi pernikahan barbar dengan merampok.

Nuwa adalah pemimpin perempuan terkenal selama periode legendaris terpencil di Cina, dilengkapi dengan kemampuan kuat. Dikatakan bahwa bencana yang besar sekali terjadi di alam dan kemudian langit runtuh, bumi itu cekung, dan binatang liar kejam membunuh orang umum. Nuwa diperbaiki langit dengan batu berwarna dan membunuh binatang-binatang yang brutal. Dia juga digunakan tanah liat untuk menciptakan manusia dan masyarakat manusia dengan mensimulasikan penampilan sendiri. Hal ini juga mengatakan bahwa Nuwa menciptakan semacam alat musik yang disebut buluh pipa instrumen angin sehingga dia dihargai sebagai seorang dewi musik. Selain itu, dia menciptakan sistem perkawinan untuk memungkinkan manusia untuk memperbanyak keturunan, sehingga ia disebut dewi pernikahan.

Ada banyak legenda di Fuxi dan Nvwa, yang dicatat dalam banyak buku kuno Cina seperti Kitab Perubahan, elegi Chu, Tulisan-tulisan Pangeran Huainan dan Kitab Gunung dan Laut. Mitos-mitos semuanya telah diturunkan dan dampaknya sangat luas dan mendalam. Sampai saat ini, Miao dan Dong masyarakat di China provinsi Yunnan masih menyembah Nvwa sebagai primogenitor mereka sendiri. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi

Minggu, 03 Juni 2018

Cetiya Oenang Hermawan Jambi, Merayakan Tri Suci Waisak

JAMBI - Meskipun Waisak 2562/BE sudah berlalu, namun tidak mengurangi kemeriahan dan kekhusukan dalam perayaan Waisak di Maha Cetiya Oenang Hermawan yang dihadiri ratusan umat Buddha Kota Jambi di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, minggu malam (3/6-2018). Sejak pukul 17.30 WIB, umat sudah mulai berdatangan dengan membawa perlengkapan sembahyang.

Menurut Darma Pawarta Oenang (Hasan), pengurus Maha Cetiya Oenang Hermawan bahwa pada puncak Waisak kali ini, pihaknya sengaja mengundang 5 Bhikku dari Thailand. Tentunya ini menjadi moment berharga yang harus dimanfaatkan oleh setiap umat Buddha kota Jambi untuk hadir dalam ritual puncak Waisak. “Salah satu alasan mengapa baru hari ini kita gelar puncak Waisak karena kita harus memastikan jadwal semua Bhikku yang kita undang bisa hadir dalam satu waktu. Hanya saja, dengan kehadiran mereka, tentunya membawa semangat Waisak tersendiri bagi umat yang hadir,” bebernya.

Acara yang dihadiri oleh ratusan umat tersebut diawali dengan pujabakti. Dimulai dengan bunyi genta yang mengiringi para Bhikku sangha memasuki dharmasala. Dilanjutkan dengan penyalaan lilin dan dupa dan pembacaan paritta. Penyalaan lilin merupakan lambang penerangan hidup bagi setiap umat dan pembacaan paritta membuat jiwa menjadi lebih tenang.

Selain itu acara juga diisi dengan meditasi dan Aradana Dhamma Desana serta persembahan dana waisak kepada Bhikku Sangha. Meditasi bermanfaat untuk menenangkan jiwa dan melatih kesabaran. Sedangkan daha Waisak sebagai tanda syukur atas setiap rezeki yang mengalir setiap tahun. “Dengan berdana, kita akan memperoleh kebahagiaan hidup didunia.”

Selanjutnya pemercikan air suci (blessing) oleh Bhikku Sangha kepada seluruh umat Buddha yang hadir. Air suci sebagai symbol penyucian diri. Membersihkan diri dari setiap kesalahan yang telah dilakukan baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja. “Sehingga tubuh kita menjadi bersih lahir dan bathin.”

Seusai prosesi perayaan Waisak ratusan umat lakukan ramah tamah di aula cetiya yang terletak dilantai dasar. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi

Bhikku Berjalan Kaki Keliling Kota Jambi

JAMBI – Sebanyak 3 Bhiksu asal negara Gajah Putih (Thailand), Minggu melakukan Pindapatta start mulai dari Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam, Rt. 10 Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi (03/6-2018) pagi pukul 08.30, mereka iring-iringan tanpa menggunakan alas kaki, ketiga bhikku dan Samanera yang memakai jubah warna cokelat, diikuti puluhan pemuda-pemudi berjalan menyusuri jalan-jalan di Kota Jambi.

Pindapatta merupakan tradisi umat Buddha di mana Bhiku Sangha Agung berkeliling untuk memperoleh persembahan dari umat berupa uang atau makanan. Mereka ini harus berjalan kaki di bawah terik matahari tanpa alas kaki. Mereka membawa patta (mangkok) sambil terus berjalan dengan kepala tertunduk.

Kehadiran Bhiku Sangha ini telah dinanti-nantikan puluhan warga di lingkungan Cetiya Maha Oenang Hermawan, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Umat Buddha yang menanti bhiku bersujud sambil memberikan uang yang dimasukan kedalam amplop merah (angpau), ada yang mempersembahkan mi instan, biskuit, sabun, dan obat-obatan kepada para bhiku tersebut.

Kata ”Pindapatta” sendiri berarti menerima persembahan makanan. ”Patta” atau ”Patra” adalah mangkok makanan yang dibawa para bhiku/bhikuni. Pada masa lalu, patta terbuat dari sejenis buah labu yang disayat bagian atasnya, lalu dikerok bagian tengah atau isinya. Bagian kulitnya kemudian dikeringkan sehingga berbentuk mangkok yang cukup besar. Mangkok inilah yang digunakan para bhiku menerima persembahan dari para umat secara sukarela. Namun, karena patta jenis ini rapuh dan mudah rusak, maka diganti mangkuk dari logam, seperti tembaga, kuningan, dan aluminium.

Hasan menjelaskan, Pindapatta merupakan tradisi yang telah berlangsung selama ribuan tahun silam. Pada hari-harii tertentu, para bhiku melatih diri untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara sederhana, belajar menghargai pemberian orang lain, menyadari bahwa hidup ini adalah bergantung satu sama lain. Mereka juga melatih kesadaran serta merenungkan fungsi utama makan adalah untuk memenuhi kebutuhan jasmani, bukan mencari kenikmatan duniawi. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi

Selasa, 29 Mei 2018

Perayaan Tri Suci Waisak 2562/BE Di Vihara Amrta

JAMBI - Umat Buddha di Jambi melakukan berbagai kegiatan menyambut perayaan Hari Suci Waisak 2562/BE 2018 yang puncaknya jatuh pada hari Selasa (29/5).

Seperti di Vihara Amrta di jalan Untung Suropati, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, dan pemandian rupang Buddha. Kegiatan ritual di Vihara Amrta dimulai Sabtu pagi pukul 08.30. Walaupun kondisi vihara Amrta saat ini tengah di renovasi, namun umat buddha tetap khusyuk dalam berdoa, tahun ini umat yang ikut perayaan Waisak lebih ramai dari tahun lalu.

Liwat perayaan Tri Suci Waisak, umat Buddha memohon agar dapat diberikan berkah agar Bangsa Indonesia keluar dari berbagai kesulitan, meningkatkan rasa kebersamaan dan persaudaraan serta menghindari perbuatan yang tidak pantas, maupun melanggar hukum.

Selain itu mampu memberikan kebahagiaan dan kedamaian kepada seluruh umat manusia di dunia, khususnya masyarakat Jambi. Liwat perayaan Waisak umat Buddha menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kehidupan yang telah dinikmati.

Menurut pengurus Vihara Amrta, Netti, “Saat ini vihara tengah kita renovasi agar bisa menampung jumlah umat yang makin banyak” untuk itu Netti menghimbao apabila ada donatur yang ingin berdana dalam pembangunan vihara Amrta dapat melalui rekening Bank BCA 8190600689 a/n Ronny Attan Sukirman Johan.

Perayaan Waisak mengandung tiga makna penting meliputi memperingati kelahiran, kejayaan dan meninggalnya sang Budha Siddartha Gautama.

Hari raya Waisak merupakan hari suci agama Buddha. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta. Di beberapa tempat disebut juga sebagai "hari Buddha".

Waisak dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu;
1. lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini di tahun 623 S.M.,
2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) pada usia 35 tahun di tahun 588 S.M., dan
3. Buddha Gautama mangkat di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 S.M.

Tiga peristiwa ini dinamakan "Trisuci Waisak". Keputusan merayakan Trisuci ini dinyatakan dalam persidangan pertama Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists - WFB) di Sri Langka pada tahun 1950. Perayaan ini dilakukan pada purnama pertama di bulan Mei. Waisak sendiri adalah nama salah satu bulan dalam penanggalan India Kuna. Perayaan Hari Waisak di Indonesia mengikuti keputusan WFB. Secara tradisional dipusatkan secara nasional di komplek Candi Borobudur, Jawa Tengah.

Rangkaian perayaan Waisak nasional secara pokok adalah sebagai berikut : 
1. Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.

2. Ritual "Pindatapa", suatu ritual pemberian bahan makanan kepada para bhiksu oleh masyarakat (umat) untuk mengingatkan bahwa para biksu mengabdikan hidupnya hanya untuk berpuja bakti tanpa melakukan mata pencaharian.

3. Semadi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.

Bukan guncangan bumi yang mengharukan sebuah kelahiran. Namun ketaatan dan perjuangan yang mengabadikan sebuah penerangan. Bukan tetesan air mata yang berlinang deras mengantarkan kepergian. Namun pelayanan dan kesetiaan yang menjalarkan kasih dan kebijakan. Berkelanalah ke seluruh penjuru bumi. Tanpa rintangan terbebaslah hati nurani.

Renungkanlah berkah dari 4 pilar bakti yang hakiki. Niscaya tenteram hidup jasmani dan rohani
Peringatan Tri Suci Waisak di Tanah Air tahun ini merupakan sumber inspirasi sekaligus renungan apa yang telah terjadi dan yang akan diperbuat untuk kehidupan lebih baik pada masa datang.

Renungan Waisak tahun ini bertumpu pada empat pilar bakti yang merupakan salah satu ajaran mendasar umat Buddha. Napak tilas tiga peristiwa suci Waisak memberi ideologi kuat dalam pelaksanaan empat pilar bakti: kepada orangtua, Tri Ratna, tanah air, dan semua makhluk.

Bakti kepada orangtua adalah yang pertama di antara ratusan kebajikan. Napak tilas Waisak pertama mengingat kelahiran agung Pangeran Siddharta, pewaris takhta Sakya, mengetuk hati kita untuk berterima kasih kepada orangtua yang kita sayangi. Dewi Maha Maya, ibunda Pangeran Siddharta, wafat setelah tujuh hari kelahiran Beliau dan terlahir di Surga Trayastrimsa.
Setelah mencapai penerangan sempurna menjadi Buddha, Beliau pergi ke Surga Trayastrimsa, memberi hadiah tertinggi, darma sempurna menuju pembebasan mutlak, bagi Dewi Maya.
Bagai rintik hujan yang menyejukkan hati tiap insan, purnama Waisak kedua tentang penerangan sempurna mengingatkan kita akan bakti kepada guru besar, Sakyamuni Buddha.

Beliau yang telah membabarkan ajaran yang tidak lekang oleh waktu dan membentuk persaudaraan suci dengan kasih sayang sehingga kini kita semua dapat mengecap indahnya darma. Melalui peristiwa suci kedua, pintu hati diketuk untuk membuat pilihan hidup yang membawa manfaat bagi orang banyak, seperti dilakukan Buddha dengan bekerja keras membabarkan kebenaran selama beberapa dasawarsa.

Perbuatan nyata yang bertumpu pada pelaksanaan paramita, bukan saja membawa manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga pada kebahagiaan orang banyak, merupakan semangat penerangan sempurna Waisak yang terwujud dalam semangat Bodhisattva.

Menjelang wafatnya, dengan tubuh yang lemah, Hyang Buddha masih menunjukkan bakti negara dan semua makhluk. Beliau mencegah peperangan yang akan memusnahkan negara Kapilavastu, tanah air Beliau.

Saling menyayangi
Pengabdian lebih besar untuk kebahagiaan semua makhluk juga dilaksanakan dengan sempurna oleh Hyang Buddha. Tanpa henti, Beliau berpesan kepada para siswanya agar sungguh- sungguh berusaha dan berkelana untuk kebahagiaan orang banyak. Inilah yang dikatakan bakti kepada semua makhluk.

Mengingat semua makhluk hidup adalah calon Buddha, insan yang memiliki benih ke-Buddha-an, hendaknya memperlakukan orang lain dengan penuh hormat, saling menyayangi, dan mendukung satu sama lain. Konsep yang amat mendasar ini perlu terus dikumandangkan sehingga kita semua disadarkan akan persamaan dan bukan mencari perbedaan. Dengan persamaan, rasa hormat, dan menjauhi saling menyakiti akan menimbulkan perdamaian, mencegah peperangan, dan memajukan kualitas kehidupan secara global.

Semoga ketiga peristiwa suci Waisak yang dilandasi empat pilar bakti dapat menyentuh hati kita yang hidup dalam masyarakat majemuk. Bakti kepada orangtua, Tri Ratna, bangsa dan negara, serta semua makhluk dapat melimpahkan berkah yang mulia untuk kemajuan kehidupan spiritual yang menjadi fondasi kuat bagi individu yang akan berkarya membawa perubahan yang baik bagi negeri Indonesia. (Romy)

Senin, 28 Mei 2018

Ini Kronologi Isu Bom dalam Pesawat Lion Air di Bandara Supadio Pontianak

KOMPAS.com - Manager Operasional Bandara Supadio Pontianak Bernard Munthe mengatakan, peristiwa penumpang yang keluar dari dalam pesawat melalui pintu darurat berawal ketika salah satu petugas Avsec menerima laporan adanya gurauan atau ancaman bom, Senin (29/5/2018) sekitar pukul 18.40 WIB.

"Memang ada gurauan atau ancaman bom dari salah satu penumpang pesawat Lion Air JT 687 tujuan Pontianak-Jakarta," ujar Bernard saat ditemui di Bandara Supadio, Senin malam. Penumpang yang diketahui berinisial F tersebut diduga marah kepada pramugari yang menggeser tasnya di bagasi kabin pesawat.

"Pada saat adanya ancaman bom, pramugari sebenarnya sudah memberitahukan kepada kapten di dalam pesawat," ujar Bernard.

Bernard menambahkan, pramugari juga sempat menyampaikan kepada penumpang lainnya untuk keluar dari pesawat secara tenang dan perlahan.

Namun karena adanya kabar bom tersebut, kemudian beberapa penumpang Lion Air panik dan melompat melalui jendela darurat.

"Pintu darurat itu dibuka bukan atas instruksi pramugari, tetapi inisiatif dari penumpang," jelas Bernard.

Saat ini, pelaku berinisial F dibawa ke Polresta Pontianak untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga memeriksa dua orang pramugari Lion Air terkait peristiwa ini.



- Source video/copyright:
https://regional.kompas.com/read/2018/05/29/00231721/ini-kronologi-isu-bom-dalam-pesawat-lion-air-di-bandara-supadio-pontianak

* https://www.facebook.com/makinjambi

Rabu, 16 Mei 2018

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1439H/2018

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Siu San Teng Gelar Sejit Hok Tek Tjen Sen “福德正神”


JAMBI – Ratusan umat Khonghucu Jambi, Senin (14/5-2018) memadati Klenteng Siu San Teng yang beralamat di Kampung Manggis, Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Pasar Jambi, Kota Jambi, mereka silih berganti mendatangi klenteng Siu San Teng untuk sembahyang sejet Hok Tek Tjen Sen yang jatuh pada Sa Gwee Ji Kao atau 14 Mei 2018, mereka memegang hio sambil berdoa pada hari ulang tahun “Hok Tek Tjen Sen” 福德正神 atau yang lazim dipanggil Tua Pek Kong (dalam bahasa Kokkien) yang artinya datuk tertua, “Hok Tek Chen Sen” juga dikenal sebagai “Thouw Te Kong” 土地公 atau dewa bumi.

Pada umumnya “Hok Tek Tjen Sen” dikenal sebagai dewa keberuntungan. Dewa ini sebenarnya termasuk dalam jajaran dewa tanah, sebab di setiap tanah/ daerah, merupakan kekuasaan beliau.
Menurut Tanoto Kusumah selaku ketua Klenteng Siu San Teng, perayaan sejit ada yang lakukan pada Ji Gwee Jiu Ji kongzili (penanggalan lunar) dan kita adakan pada Sa Gwee Ji Kao berdasarkan kesepakatan para pengurus yang mayolitas adalah pengusaha.
 
Menurut legenda “Hok Tek Tjen Sen” 福德正神 :
Asal muasalnya, sebelum beliau mencapai kesempurnaan menjadi sen ren (dewa), beliau adalah seorang pejabat negara bidang perpajakan yang bernama Hok Tek 福德, Ia adalah seorang pejabat yang bijaksana dan arif bagi rakyat yang hidup dari kekurangan, bahkan ia rela mengeluarkan uang pribadi untuk membantu rakyat yang kuran mampu membayar pajak bumi, kadang kala ia memberikan bantuan kekayaannya kepada rakyat miskin, sehingga ia sangat dicintai rakyatnya.

Suatu ketika beliau sakit dan wafat, jabatan beliau digantikan oleh Wei Chao. Sepak terjang Wei Chao sangat bertolak belakang dengan Hok Tek, Wei Chao sering menekan rakyat, dan tidak segan-segan menghukum mereka, hanya karena mereka terlambat atau tidak mampu membayar pajak karena gagal panen.

Sehingga salah satu petani pada pagi hari memasang gaharu (hio) di sebuah bongkahan batu dibawah pohon besar, petani tersebut sambil berdoa, petani itu menyatakan saat Hok Tek masih hidup dan bertugas sebagai petugas pajak tidaklah sekejam pejabat yang baru. Didalam doanya “Jika engkau dapat mendengar doa saya, mohon bantu agar usaha pertaniannya bisa sukses, tanahnya subur” ternyata apa yang didoakan sang petani, terkabuli, sejak saat itu setiap pagi sebelum memulai kerja disawah, si petani selalu sembahyang dibawah batang pohon, kebetulan petani lain yang liwat merasa heran, mengapa petani itu bicara dengan batu dibawah pohon, orang pada mengangkap dia sudah gila. Ternyata usaha petani tersebut semakin hari semakin maju hingga petani lain juga pada mengikutinya.

Akhirnya berita kesuksesan para petani tersebut tersebar ketelinga sang raja, maka raja mengutus seorang menteri untuk mencari tahu apa sebabnya rakyat di desa itu tiba-tiba jadi makmur, setelah mendapatkan kabar dari sang menteri, rajapun langsung mengunjungi desa itu untuk melihat langsung kehidupan rakyatnya berkat bantuan arwah Hok Tek, akhirnya raja meminta rakyat membuatkan altar yang lebih tinggi, karena sang dewa tidak mungkin diletakan ditanah dan raja juga meminta dibuatkan sebuah miao, sebagai tempat pemujaan, selain itu raja juga memberikan gelar tambahan kepada Hok Tek menjadi Hok Tek Tjen Sen 福德正神 yang artinya Hok Tek Benar-benar Dewa.

Maka para umat Khonghucu disetiap pelosok pada memuja Hok Tek Tjen Sen, dewa bumi bahwa di setiap klenteng terdapat kim sin (patung) Hok Tek Tjen Sen-lah yang paling banyak jumlahnya, bahkan banyak pihak yang memanfaatkan nama besar Hok Ten Tjen Sen untuk tujuan pribadi/ golongan. (Romy).

Sabtu, 14 April 2018

Keindahan Pulau Leebong❤❤❤

TANJUNG PANDAN - Villa Barata yang merupakan penginapan dengan fasilitas dan pemandangan yang begitu luar biasa. Balkon menghadap ke pantai dan kamarnya sangat nyaman dengan tema natural dominan kayu.

Selain penginapan dan fasilitas yang membuat pengunjung nyaman, Pulau Leebong juga memiliki berbagai spot-spot wisata yang memanjakan wisatawan. Salah satu andalannya adalah Pantai Chicas. Pantai Chicas merupakan ikon dari Pulau Leebong. Pasirnya putih, ombaknya bersahabat untuk bermain air dan pemandangannya benar-benar keren. Jika ingin ke sini, kamu harus mengusuri jalan setapak dengan pasir putih.

Salah satu yang menarik dari Pulau Leebong adalah rumah kayu. Jika kamu ingin merasakan pengalaman berbeda menginap di rumah kayu, bisa jadi harus mencobanya. Meski terletak di atas pohon, kenyamanannya jangan diragukan lagi. Bersantai dan menikmati kopi di Kedai Kopi White Sand Coffee. Kamu bakal merasakan pengalaman berbeda minum kopi di salah satu pulau terindah di Belitung ini. Kedai kopi ini terletak di area Pantai Chicas (Romy).

* https://www.facebook.com/makinjambi

Kamis, 12 April 2018

占碑 Novita 酒店遭受大火吞噬


4月9日5时凌晨,坐落在占碑城市中心 Gatot Subroto 街 Novita 酒店遭受大火吞噬,损失惨重. [Nonton Video: Hotel Novita Terbakar].
  据知, 火势是从2楼的桑拿房开始的, 具体情况警方在调查中, 待进一步公布起火原因.
  Novita 星级 酒店原名诺福德 (Novotel), 酒店业主为陈远庆. 该酒店曾是从外地来的军政要员访占时短暂住宿的酒店, 包括前任总统尤托诺.
  占碑两台救火车及军警出动,协助灭火,至晚间7时,火焰才被控制,没有蔓延到附近店面及太阳超级商城。酒店客房顾客全部被救出,无人伤亡,只有部分人员轻伤及受火焰的熏烤.
  本报记者明光报道 (Romy) 供图

http://guojiribao.com/shtml/gjrb/20180411/429930.shtml* https://www.facebook.com/makinjambi

Senin, 09 April 2018

Detik-Detik Kebakaran Hebat Di Hotel Novita Jambi

JAMBI - Hotel Novita yang berlokasi di jalan Gatot Subroto, Kecamatan Pasar Jambi, Kota Jambi, Senin pagi (9/4-2018), terbakar. Pemilik Novita Jambi Tanoto Kusumah  memantau kebakaran sejak pagi hingga malam ini bersama putranya.

Api diduga berasal dari ruang sauna dilantai empat hotel tersebut dan hingga pukul 19.00 WIB, api belum bisa dipadamkan oleh petugas dari Dinas Kebakaran kota Jambi, di Backup lima unit Water Cannon Polda Jambi masih berupaya memadamkan api.

Kondisi terkini, api telah sampai pada lantai teratas Hotel Novita, bagian depan lantai empat hotel telah hancur.

Kaca-kaca telah pecah dan dari dalam terus keluar asap hitam dan api masih jelas terlihat.

Api terus menjalar dan membakar ruangan di hotel tersebut dan sudah puluhan mobil dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi dan lima Water Cannon Polda Jambi mencoba memadamkan api.

Namun api terus membakar ruangan lainnya dan kaca dinding hotel tersebut pecah akibat panas. Belum dapat diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak dalam kejadian tersebut.

Bagian belakang, atap hotel telah habis di lalap oleh si jago merah.

Kebakaran ini justru menjadi tontonan warga Kota Jambi. Sebagian warga yang baru pulang beraktivitas mengerubungi lokasi.

Meski petugas keamanan masih berjaga di lokasi, tapi tak membuat rasa penasaran warga berkurang.

Mereka mengaku penasaran melihat langsung kebakaran tersebut. (Romy)* https://www.facebook.com/makinjambi

Sabtu, 07 April 2018

Sembahyang Ulang Tahun Roh Suci Kong Tek Chun Ong

JAMBI - Khonghucu Indonesia (MAKIN) Leng Chun Keng, Jalan Koni 1,  Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Sabtu (7/4-2018). Sembahyang dihadiri ratusan umat Khonghucu Jambi.

Sehari sebelum ritual berlangsung, panitia perayaan sejit Kongcu Kong Tek Cun Ong adakan malam hiburan band dengan penyanyi dari sumatera selatan (palembang).

Perayaan yang dilakukan sederhana, tapi tak mengurangi kekhusyukan umat Khonghucu. Seusai sembahyang bersama, semua sajian yang dibawa umat maupun yang disediakan panitia dimasak untuk dinikmati bersama.

Salim Lim, pengurus MAKIN Leng Chun Keng, mengatakan kali ini Klentang Leng Chun Keng mengundang band dan biduan dari kota Palembang untuk menghibur umat di Jambi. tampaknya kehadiran band asal kota pempek cukup memukau umat khonghucu dan warga yang hadir, bahkan banyak orang-orang tua berusia diatas 50an ikut bergoyang dumang bersama para biduanita tersebut.
 
“Mumudah-mudahan kedepan klenteng kembali mengundang mereka (band) untuk menghibur umat beserta warga Jambi.” ujarnya.

Tampak hadir rombongan darij Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Leng San Kheng kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (Romy)

* https://www.facebook.com/makinjambi

Senin, 02 April 2018

清明节旅居各地占碑华人回来祭拜先人

在占碑的华人多处墓园区,包括离城区7公里处的华人墓园及占碑华人义山墓园,在清明节前后,纷纷上祖坟祭拜先人,慎终追远,缅怀先辈 [Nonton Video: 清明节旅居各地占碑华人回来祭拜先人].

  在3月27日上午,占碑华社贤达已故李中南老先生长男李鸿章率家属,包括旅居海外家属等前往7公里华人墓园祭拜起曾祖父祖母。隔日也在3月28日前往占碑华人义山墓园祭拜起慈父。
  旅椰占碑育华多位校友也在31日动身赴占碑祭拜祖先或过世家人。
  李鸿章表示,清明祭祖已是华人的传统,尤其是占碑这座华人文化很浓的城市,虽然城市的青壮年一占了少数,多办在外读书就学就不返回来,但他们不能忘记他们的根是在占碑出生,而老祖宗的根是在祖籍家乡在中国,做人是不能忘本的,要饮水思源。家属中,虽然有几位已是入了别的宗教,但您总不能说你是这宗教族群的人种了,因为我们华人的脸孔是跑不掉的。在印尼全国将举行地方首长选举,我们华社族群更要小心翼翼,要居安思危,不要被不法分子挑起事端。清明节让我们缅怀先人,踏着他们的足迹,艰苦奋斗的作风,希冀老祖宗保佑印度尼西亚,国泰民安,六时吉祥,事事顺利。本报记者明光报道/Romy供图

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20180403/425085.shtml
* https://www.facebook.com/makinjambi

Jumat, 30 Maret 2018

Ziarah Makam Leluhur Di Taman Pemakaman Tionghoa Jambi (占碑华人義山)

JAMBI - Keluarga besar Zikif Effendy Lie (Bakko) ziarah ke makam orangtuanya Lie Tiong Lam (李中南) yang dikebumikan di Taman Pemakaman Tionghoa Pondok Meja Jambi (占碑华人義山) Km 12, Desa Pondok Meja, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muara Jambi.

Mereka datang bersama keluarga untuk sembahyang Ceng Beng atau penghormatan kepada orangtuanya serta leluhurnya. Ceng Beng “Qing Ming” yang tahun ini jatuh pada tanggal 5 April 2018 (Ji Gwee Ji Cap lunar kalender). Mereka datang dengan membawa berbagai perlengkapan sembahyang maupun aneka sesajian kesukaan orangtua/ leluhur

Di Indonesia lebih dikenal sebagai Ceng Beng (bahasa Hokkien) merupakan agenda tahunan masyarakat Tionghoa untuk bersembahyang atau berziarah ke kuburan orangtua maupun leluhur sesuai dengan agama masing.

Sejak pagi hari mereka mengunakan beberapa kendaraan roda empat mengangkut berbagai perlengkapan sembahyang dan sesajian seperti makanan kesukaan Lie Tiong Lam (李中南) serta berbagai asesoris diantaranya pakaian jadi dari kertas, sepatu, emas batangan yang dikemas dalam bentuk karton tebal untuk kebutuhan arwah almarhum, layaknya seperti kebutuhan orang-orang hidup diatas dunia.

Ujar, Zikif Effendy Lie (李鴻章) “Kita kirimkan berbagai kebutuhan orangtua (leluhur) kita yang berada dialam baka, disana mereka juga memerlukan apa yang kita pakai sehari-hari di alam dunia”.

Sebagai anak, memiliki kewajiban untuk memberi hormat kepada orangtua/ leluhur yang telah wafat dengan cara menyembahyangi, imbuhnya.

Ceng Beng bagi masyarakat Tionghoa, adalah penghormatan kepada orangtua, baik kepada yang masih hidup maupun kepada yang sudah meninggal dunia, ini merupakan sebuah kebudayaan sejak jaman dahulu kala. Relasi antar manusia dalam tradisi Tionghoa tidak akan hilang begitu saja, meskipun kematian telah memisahkan orang dari kehidupan di dunia ini. Karena itu tidak heran kalau dalam setiap keluarga penghormatan kepada leluhur menjadi bagian penting dalam kehidupan bersama.

Orang yang tidak lagi menghormati leluhur yang telah meninggal dianggap sebagai seorang anak durhaka, sebab mereka melupakan asal usul dan jasa dari para pendahulunya, bahkan melupakan akar kehidupannya sendiri. (Romy)

Kamis, 15 Maret 2018

Kirab Cap Go Meh Ke-19, Cermin Persatuan Indonesia

西爪卡拉旺关帝君庙庆元宵节 抬神轿游行


KARAWANG - Untuk menyemarakkan Cap Go Meh ke 19 tahun 2018, umat Khonghucu mengadakan kirab Kolaborasi Budaya Tionghoa dengan Sunda di Karawang.

Puluhan ribu warga Karawang ikut terlena dalam Festival Cap Go Meh 2018 di Karawang, event budaya itu diadakan dan Bio Kwan Tee Koen dan Bio Tjouw Soe Kong. Tampak hadir Ketua Matakin Kota Jambi, Darmadi Tekun, Ketua Perkhin Sai Che Tien Jambi, Huang Li Chu.
Joli (kursi tandu) bergoyang, genderang bertabuh-tabuh, dan barongsai dan liong bergoyang. Tak lupa keragaman dan persatuan Indonesia dijunjung tinggi. Begitu yang tercermin dalam perayaan Cap Go Meh ke 19 di Klenteng Bio Kwan Tee Koen, Jalan Ir H Juanda, Karawang, Jawa Barat, Minggu (11/3/2018). Warga Karawang berduyun-duyun memadati Jalan Tuparev dan Jalan Niaga Karawang untuk menyaksikan kirab cap go meh. Perayaan yang digelar berbarengan dengan ruwat bumi dan kirab budaya itu tidak hanya 70 joli dari perwakilan klenteng atau bio, serta 60 kelompok Barongsai dan Liong yang ikut ambil bagian kirab tersebut.

Mereka berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Jawa Tengah dan Dayak perwakilan Kalimantan Barat serta Karawang sebagai tuan rumah. Kirab dimulai pukul 13.00 dari Jalan Tuparev, Kertabumi, Niaga, dan kembali ke Tuparev pukul 17.30. Sejumlah Pejabat Negara Ikuti Pawai Cap Go Meh Sementara tamu yang datang lebih dari 1.000 orang.

Sementara itu, ketua panitia Cap Go Meh, Oey Yang Yen (黄楊淵) menjelaskan kirab cap go meh yang diadakan merupakan kolaborasi dua budaya yaitu Tionghoa dengan Sunda.

“Kegiatan kolaborasi dengan budaya Sunda sengaja digelar. Agar festival Cap Go Meh menjadi spektakuler,” tuturnya.

"Kami juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang. Ini bukan hanya perayaan masyarakat Tionghoa saja, tetapi juga masyarakat Karawang," ujar Herry.

Perayaan Cap Go Meh ini dilepas oleh HJ. DRA. Sinta Nuriyah Wahid, M. HUM, istri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur didampingi Kapolres, AKBP Hendy F Kurniawan, Dandim, Letkol Arm Ayi Yossa dan Kepala Dinas Periwisata sebagai perwakilan pemerintah daerah.

"Hal tersebut terlihat dengan banyaknya ujaran kebencian dan fitnah yang mengancam persatuan bangsa," ujar Sinta.  Sinta yang datang bersama cucu-cucunya berharap perayaan kirab budaya menjadi penyejuk dan penenang perbedaan di tanah air. Karnaval Cap Go Meh "Ini harus menjadi momentum bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mencintai persatuan," katanya Sinta (Romy).* https://www.facebook.com/makinjambi

Selasa, 13 Maret 2018

西爪卡拉旺关帝君庙庆元宵节 抬神轿游行

 
 
 
 
 
 
3月11日上午10时,西爪卡拉旺(Karawang)关帝君庙址元宵节庆典,抬神轿及嘉年华游行,包括60多醒狮对参与,增加了庆典气氛场面热闹非凡,人潮拥挤 [Lihat Gambar: Kirab Cap Go Meh Karawang]

  在一定街道上,抬神轿游行 ,游行从中也穿插了本土巽达文化。前总统瓦希德夫人欣达女士为嘉年华游行主持启动仪式。 占碑孔教理事会主席郑建平、占碑城市獅仔殿孔教主席黃麗珠、卡拉旺军警官员等出席及来自雅加达、茂物、德宝和勿加西丹格朗周围居民近千人观看了一年一次的抬神轿及嘉年花游行。

  筹委何立表示,这次也邀拉当地旅游局官员参与合作,展现出本土巽达文化及华人文化一起参加庆典游行。

  欣达表示,元宵节嘉年华会,可看见我国多元文化社会的融合,大家和睦相处地生活在一起,避开了相互仇视的言论,显示大家更加团结共同建设印度尼西亚。

  本报记者明光Romy报道摄影

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20180314/419184.shtml

Kamis, 08 Maret 2018

占碑福庆堂、獅仔殿、龙春宮、忠义堂、四庙联合庆祝元宵节

 3月2日元宵节晚, 占碑四间寺庙, 包括福庆堂, 狮子殿, 龙春宫, 忠义堂, 在日罗东 koni IV 街 联合举办庆祝元宵节活动.

  占碑省府官员及各族群兴高彩烈参加庆典, 场面热闹. 近千人观看元宵节的各种节目, 有乩童走火炭,及从各自庙宇抬轿神爷,  从Koni IV出发游街至福庆堂庙终点为止, 表演乩童刺身术等传统习俗.

  福庆堂孔教会主席李鸿章由代表李振海致词表示, 每年的元宵节,我们都会联合多间寺庙共同庆祝元宵,抬神爷出游,驱凶迎吉,消灾避难, 风调雨顺, 祈福国泰民安. 希望在狗年旺旺, 大家配合政府建设纲领, 同心协力建设家园.
  本报记者明光报道/Romy 供图

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20180309/417963.shtml