Senin, 29 April 2013

Musirawas Rusuh, Mapolsek Dibakar, Sudah Empat Warga Tewas Tertembak

MUSIRAWAS, KOMPAS.com  - Aksi pemblokiran jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Kecamatan Rupit, Musirawas, Sumatera Selatan, terkait tuntutan pemekaran Musirawas Utara, berakhir ricuh, Senin (29/4/2013) malam. Petugas kepolisian membubarkan demonstran secara paksa sehingga terjadi bentrok. Sedikitnya empat orang tewas kena tembak, sementara korban luka terus bertambah.
Warga meninggal adalah Fadilah (40) dengan luka tembak di rusuk, Son (35) luka tembak di rusuk, Suharto (20) mengalami luka tembak di kepala, dan Rinto (18) juga kena tembak. Hingga Selasa (30/4/2013) pukul 00.30 WIB, korban luka berjumlah lima orang dan diperkirakan masih terus bertambah.

Pembubaran paksa atas aksi massa yang melakukan pemblokiran Jalinsum terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, diawali dengan tembakan peringatan ke udara. Namun massa tetap ngotot bertahan dan melempari petugas dengan batu. Tak pelak bentrokan pecah.

Massa semakin beringas melakukan perlawanan. Bahkan massa langsung membakar dua unit mobil patroli yang terparkir di sekitar Jalinsum tak jauh dari lokasi pemblokiran. Ketika itu sejumlah warga sudah terluka. Situasi ini menambah panas karena mengetahui rekan-rekannya banyak yang terluka, massa kemudian melakukan aksi pembakaran Mapolsek Rupit sehingga suasana semakin mencekam.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui secara pasti jumlah korban yang tewas maupun luka-luka. Di Rumah Sakit Sobirin Kota Lubuklinggau, sedikitnya telah ada dua korban luka yang tiba dari lokasi, yakni Toni (30) dengan luka tembak di kaki kanan dan Kaisar (35) dengan luka tembak di dada. Satu persatu korban datang menggunakan kendaraan pribadi, menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam dari Muara Rupit untuk menjangkau rumah sakit ini.

Anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas, Ruslan, berada di Rumah Sakit Sobirin untuk melihat para korban. Ia menegaskan ini merupakan bukti dari keseriusan mewujudkan Muratara. "Ini bukti keseriusan mewujudkan Muratara yang muncul dari rakyat, bukan sahwat politik oknum-oknum tertentu. " ungkapnya singkat.

http://regional.kompas.com/read/2013/04/30/04320847/

Sabtu, 27 April 2013

Lions Clubs Jambi Kembali Adakan Aksi Donor Darah

JAMBI, ayojambi.com – Setiap hari di Kota Jambi membutuhkan darah antara 40 sampai 50 kantong perhari, darah tersebut untuk didistribusikan ke seluruh rumah sakit yang ada di Jambi, karena saat ini masyarakat membutuhkan darah sangat tinggi.
Donor darah merupakan salah satu tindakan sosial nyata yang sangat mulia, tidak mengenal pamrih dan juga menyehatkan bagi pendonor. Atas dasar ini, bertepatan dengan kegiatan Lions Word Wide Induction Day, Lions Clubs Distrik 307-A1 Jambi kembali mengadakan donor darah secara massal Minggu (28/4-2013) pagi, donor darah dilaksanakan di Kanaan Global School yang beralamat di Jalan Tidore, No. 8, Rt. 23, Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, kota Jambi.

Acara berjalan dengan lancar dan sukses, walaupun hujan menyirami Kota Jambi sejak dini hari hingga siang harinya, tidak menjadi penghalang bagi para pendonor untuk mendonorkan darah mereka, hasil kantong darah yang dikumpulkan lebih kurang sebanyak 30 kantong. Para pendonor sebagian besar adalah pendonor baru yang diundang dan sebagian lagi pendonor relavan

Presiden Lions Clubs Jambi Lily Fandy mengatakan, bahwa salah satu kegiatan Lions Clubs adalah donor darah, ini adalah kali kelima bakti sosial yang telah dilakukan Lions Clubs Jambi, bertepatan dengan kegiatan Lions Word Wide Induction Day. “Dalam berdonor darah tidak hanya memberi manfaat bagi orang yang membutuhkan, namun juga mendatangkan manfaat bagi pendonor sendiri.” Ujar Lily Fandy diselah menyaksikan relavan melakukan donor darah.

Sampai berita ini ditayangkan acara donor darah masih berlangsung di halaman aula Kanaan Global School Jambi.

Jika penerima donor darah mendapat pertolongan untuk membantu menyelamatkan nyawanya, maka kita mendapat bantuan untuk menjaga kesehatan kita “Setetes darah sejuta harapan”. (Romy)

Selamat Hari Raya "Waisak" 2557/ TB

Jumat, 26 April 2013

Miss Earth 2012 "Tereza Fajksova" Kunjungi Candi Muarojambi

JAMBI, ayojambi.com – Situs terbesar di pulau sumatera kembali mendapatkan kehormatan Jumat (26/4-2013) pagi, kedatangan miss earth 2012 Tereza Fajksova ke Candi Muarojambi yang berlokasi Desa Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi di dampingi Kadis Pariwisata Provinsi Jambi Budidaya dan ketua Eljhon Pageants Pusat Johnie Sugiarto.
Begitu turun dari mobil di Candi Muarojambi, Tereza Fajksova yang mengenakan pakaian dres putih dipadukan dengan celana panjang warna hitam melemparkan senyum kepada setiap orang yang berada di Candi, selanjutnya wanita semampai ini dari Cekoslovakia langsung menuju ke lokasi penanaman pohon Bodhi yang telah disediakan oleh salah satu tokoh Pencinta Candi Muarojambi di dekat kolam Telaga Rajo.
Seusai penanaman pohon Bodhi, miss earth Tereza Fajksova menuju Candi Gumpung dari Candi Gumpung terus ke Candi Tinggi, di Candi Tinggi Tereza Fajksova naik ke atas candi Tinggi untuk memandang alam di sekitar percandian Muaro Jambi.

Sehabis dari candi Muarojambi, Tereza Fajksova rencana mengunjungi Gedung Museum Negeri Siginjai, namun rencana tersebut dibatalkan, karena jadwal kepulangan Tereza Fajksova pukul 13.30 wib ke Jakarta dan melanjutkan perjalanan ke Negara tempat tinggalnya.  

Menurut wanita ramah ini, dirinya senang bisa mengunjungi Candi Muarojambi, kedatangannya ke Jambi menghadiri acara Jambore Siaran Nasional (Jamsinas) ke 3.

Tereza hadir di Jambi atas undangan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus untuk hadir pada acara Jamsinas 3 di Provinsi Jambi. (Romy)

Kamis, 25 April 2013

6 Bantahan Ibu RT soal pencabulan kepada belasan ABG

Kasus pencabulan yang terjadi di Bengkulu ini tergolong langka. Pasalnya pelaku pencabulan tersebut adalah seorang wanita berusia 40 tahun. Korbannya tak tanggung-tanggung, belasan anak baru gede (ABG) anak dari tetangganya.
Em, yang tak lain adalah Ibu Rukun Tetangga RT 16 Kelurahan Bentiring Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, nekat mencabuli para ABG di lingkungannya lantaran sang suami, Mis sudah enam tahun tak memberinya nafkah batin. Sang suami menderita sakit gula.

Em pun telah mengakui persetubuhannya dengan beberapa ABG, anak para tetangganya. Namun demikian Em juga membantah sejumlah fakta yang terjadi dalam kasus tersebut. Salah satu hal yang dia bantah adalah soal penularan penyakit sipilis.
Berikut enam bantahan Em, si Ibu RT yang telah mencabuli belasan ABG tersebut.

1. Ibu RT bantah pencabulan, tapi suka sama suka

Em memang mengakui bahwa dirinya melakukan hubungan layaknya suami istri dengan beberapa remaja atau ABG tetangganya. Namun demikian, Em menyebut bahwa apa yang dilakukannya bukanlah pencabulan melainkan karena suka sama suka, bahkan ada yang didasari rasa cinta.

"Ada yang menyatakan cinta duluan. Saya melihat dia tulus lalu saya terima," kata Em di Polres Bengkulu, Kamis (18/4).

Hubungan terlarang antara Em dan beberapa ABG tersebut karena sang suami sudah tidak bisa memberinya nafkah batin. Sang suami Mis, sudah enam tahun menderita sakit gula, sedangkan di sisi lain, Em masih memerlukan nafkah batin tersebut.

2. Em sebut jadi pelampiasan para ABG
Em memang tidak membantah bila dirinya sering melakukan persetubuhan dengan para ABG di lingkungan tempat tinggalnya. Namun menurut wanita 40 tahun ini, justru dirinya yang menjadi korban pelampiasan nafsu para ABG.

Menurut Em, para ABG tersebut terkadang datang ke rumahnya untuk ngelem, ngerokok atau nonton video porno. Karena terangsang, para ABG tersebut kemudian melampiaskan nafsunya kepada Em.

"Mereka kadang nonton video porno, terus pelampiasannya kepada saya," ujar Em.

Meski demikian Em memang lebih tertarik kepada para ABG dibanding dengan pria dewasa. Menurutnya Em, berhubungan dengan lelaki dewasa lebih beresiko.

"Saya tidak ingin ada masalah dengan istrinya," ungkap Em, Kamis (18/4).

3. Ibu RT mengaku 6 tahun tak disentuh suami
Aksi bejat yang dilakukan oleh Em sungguh sangat menyayat hati. Saat sang suami tergolek sakit, perempuan 40 tahun ini justru asyik bersetubuh dengan para ABG, anak tetangga di rumahnya.

Em beralasan hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bilogisnya. Sang suami, Mis sudah enam tahun tak memberinya nafkah batin lantaran sakit gula.

"Sudah enam tahun tidak disentuh, siapa yang tidak tergoda," ujar Em di Polres Bengkulu.

Sang suami sendiri bukannya tidak tahu kelakuan Em, Mis pernah menegur istrinya tentang kelakuan bejatnya itu. Mis minta apa yang dilakukan istrinya agar tidak diulangi, tetapi em membandel dan terus mengulangi perbuatan mesumnya dengan beberapa ABG hingga akhirnya kasus ini terbongkar.
 
4. Ibu RT bantah tularkan sipilis

Kasus pencabulan yang dilakukan Ibu Rukun Tetangga (RT) Em menjadi pembicaraan di seantero warga Bengkulu. Em yang telah mempunyai anak 4 tersebut mencabuli belasan anak baru gede (ABG) di lingkungan.

Awalnya warga RT 16 Kelurahan Bentiring Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu tidak mengira bila ibu RT mereka berbuat cabul dengan para ABG di lingkungan mereka. Kasus ini terbongkar setelah salah seorang ABG mengeluhkan sakit kelamin yang dialaminya kepada kedua orang tuanya. Setelah didesak, ABG tersebut kemudian mengaku bahwa dirinya telah lama berhubungan badan dengan Em.

"Ada korban yang umurnya masih sekitar 14-15 tahun mengadu ke ibunya bahwa dia sakit sipilis setelah berhubungan badan dengan Ibu RT," ujar Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Hery Wiyanto kepada merdeka.com, Rabu (17/4).

Namun Em sendiri membantah bahwa penyakit sipilis yang diidap ABG tersebut bersumber dari dirinya.

"Dia itu kerja di kafe, mungkin dari sana, kalau saya yang sakit mengapa yang lain tidak tertular," sangkal Em saat diwawancarai merdeka.com, kamis (18/4).

5. Menolak diusir dari kampung
Kasus pencabulan yang dilakukan Em pernah diselesaikan secara adat oleh warga dan pemuka setempat. Atas kelakuan bejatnya, Em harus menerima sanksi adat berupa pengusiran dari kampungnya. Namun Em pun menolak hal itu.

"Saya tidak punya tempat tinggal lagi. Saya sudah bangun rumah itu, saya tidak mau pergi dari rumah itu," ujar Em menanggapi pengusiran warga.

Sang suami Mis, juga demikian. Meski istrinya telah berselingkuh, namun Ketua RT 16 Kelurahan Bentiring Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu itu tetap tidak mau menceraikan istrinya. Alasannya, tidak ada lagi orang yang akan merawatnya.

"Sang suami juga tidak mau menceraikan karena nanti tidak ada yang mengurusnya. makanya dia minta keringanan sanksi supaya istrinya tidak diusir," ujar Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Hery Wiyanto.

6. Bantah ada ritual khusus
EM, Ibu RT Kelurahan Bentiring, Bengkulu dilaporkan ke Mapolres Kota Bengkulu karena dianggap mencabuli apara ABG di lingkungan. Para ABG yang menjadi korban Em seluruhnya masih berusia belasan tahun.
Atas kasus ini, berkembang isu bahwa Em sedang melakukan ritual khusus yang syaratnya harus bersetubuh dengan para perjaka. Namun kabar ini dibantah EM.

"Tidak ada ritual atau ilmu-ilmu. Suka sama suka saja," ujar Em.

Em sendiri sudah dua hari mendekam di sela Polres bengkulu. Polisi pun sedikit banyak mengetahui tingkah polah Em. Dari hasil pengamatan, polisi menduga bahwa Ibu Rukun Tetangga (RT) ini mengalami gangguan jiwa.

"Jadi dia itu seperti mengalami gangguan jiwa. Kadang-kadang kepada petugas dia bilang ingin taubat dan kembali lagi membuka Alquran yang sudah lama ditinggalkan, tetapi tiba-tiba bilang bahwa dia mantan entertain dan sebagainya, jadi kayak orang labil," ujar Kapolres Bengkulu AKBP Joko Supratyitno, Kamis (18/4).

Bila biasanya tersangka kasus asusila malu dan menunduk tidak demikian dengan Em, dia justru terlihat percaya diri. Bahkan kepada wartawan yang mewawancarainya dia pun berani buka-bukaan.

"Makanya kan aneh juga, tetapi kami belum berani menyimpulkan. Saat ini dia masih menjalani proses hukum," tambah Joko.

http://twonetnews.blogspot.com/2013/04/6-bantahan-ibu-rt-soal-pencabulan.html

Kamis, 18 April 2013

Kisah Janda Pemulung yang Kuliahkan Dua Anaknya...

AMBON, KOMPAS.com — Matahari belum menunjukkan sinarnya. Namun, Ketrina Lotkeri sudah mulai beraktivitas. Dengan kantong di punggung serta kertas plastik di tangannya, janda 67 tahun itu meninggalkan rumah sederhananya yang berdiri di sebuah lorong bilangan Jalan Dr Kayadoe, kawasan Rumah Tingkat Kudamati, Kota Ambon.
Ibu berambut putih karena termakan usia itu memulai kesehariannya sebagai pemulung. Dipungutinya botol plastik bekas air mineral yang dibuang warga. Mulai keluar dari rumahnya itu, mata Ketrina hanya tertuju mencari botol-botol plastik bekas air mineral berbagai ukuran.

Tanpa alas kaki, pagi tadi, Kamis (18/4/2013), ibu lima orang anak itu berjalan menyusuri setiap lorong hingga jalan raya dan permukiman warga. Semua tempat didatangi Ketrina, termasuk hingga ke Desa Batu Merah, Kota Ambon. Namun, kebanyakan, Ketrina memungut di pusat keramaian, seperti di terminal dan Pasar Mardika.

Terik matahari yang membakar tubuhnya tidak membuat Ketrina menyerah. Dengan hanya menutupi kepalanya dengan topi yang terlihat lusuh, dia tetap terlihat bersemangat.

Berbekal sepotong besi ditangannya, Ketrina memungut setiap botol yang ditemui di jalan sebelum dimasukkan ke karung plastik. Setelah penuh, dia pun memasukkannya ke keranjang yang dipikulnya itu.

Ketrina bukan tanpa sadar menjalani pekerjaan penuh risiko itu. Ia mungkin saja terjangkit penyakit dari sampah-sampah yang diangkutnya itu. Menurutnya, kekhawatiran itu pernah ia pikirkan saat awal-awal terjun sebagai pemulung. Seiring waktu berjalan, ternyata, kekhawatiran itu tidak terbukti.

Ia dan keluarganya hingga kini baik-baik saja, tidak terserang penyakit. "Kalau saya menyerah apa yang saya kerjakan bisa kena penyakit, saya dan anak-anak tidak bisa makan. Saya mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Apa pun bisa dilakukan, yang penting halal," tutur Ketrina.

Setelah hampir seharian memungut, sore harinya, ia baru pulang ke rumahnya dengan keranjang dan karung penuh berisi botol gelas bekas air mineral. Di rumah, Ketrina dibantu dua anaknya membersihkan lagi botol dan gelas plastik hingga siap dijual. Biasanya, setelah sebulan, baru Ketrina menjual hasil memungut tersebut ke tempat pembelian di kawasan Gunung Nona Ambon.

Menurutnya, dalam sebulan, ia bisa mendapat 200 hingga 300 kilogram plastik. Satu kilogram dijual seharga Rp 6.000. "Hasil yang saya peroleh tidak menentu, kadang-kadang kalau bagus sebulan dapat banyak, tergantung rezeki, " katanya.

Katrina gigih berjuang sebagai pemulung, tanpa kenal cuaca, panas, maupun hujan. Aktivitas tersebut ia lakukan tiap harinya, kecuali kalau kesehatannya terganggu. Ia mengaku terkadang punggung belakangnya sering kesakitan. Namun, karena tak cukup uang, ia tak sempat pergi ke rumah sakit. "Punggung saya sering kesakitan, mungkin karena sudah tua, tapi saya tidak pernah ke rumah sakit, hanya beli obat di jalanan saja," ujarnya.

Kegigihan dan ketangguhan Ketrina sebagai pemulung bukan tanpa sebab. Selain agar bisa bertahan hidup, menafkahi kehidupan keluarga, perempuan itu juga ternyata bisa menyekolahkan dua anaknya hingga ke perguruan tinggi.

Dua anaknya ialah Herudia Lotkeri, saat ini tinggal diwisuda di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ambon, dan Natalia Lotkeri, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

Bagi Ketrina, anak-anaknya bagaikan mutiara sehingga ia tetap berjuang mencari uang agar mereka lulus mendapat gelar sarjana, sama seperti anak-anak lainnya. "Saya banting tulang, bekerja seperti ini agar anak-anak bisa jadi orang, paling tidak bisa jadi sarjana seperti orang lainnya, mereka kebanggaanku. Saya rela tidak makan yang penting mereka tetap kuliah," tutur Ketrina dengan mata berkaca-kaca.

Untuk menghemat biaya, Natalia harus indekos kamar di Poka dekat dengan kampusnya. Namun, setiap minggu, ia pulang ke rumah untuk membantu ibunya. Ketrina mengakui sering bertemu anak-anaknya saat memulung. Saat bertemu itu, mereka tidak pernah merasa malu kalau ibunya seorang pemulung.

"Anak-anak saya bangga kalau ibunya bisa mencari uang sendiri tidak bergantung orang lain. Meski menjadi pemulung, pekerjaan ini mulia dan yang penting halal," tuturnya.

Ketrina hidup menjanda sejak suaminya, Leonard Lotkeri, seorang petani di Maluku Tenggara, meninggal dunia di saat lima anaknya masih kecil. Sejak suaminya meninggal, ia harus menjadi kepala rumah tangga, membanting tulang menafkahi kehidupan keluarganya. Ia pun memilih merantau dari Maluku Tenggara ke Kota Ambon, 2006 silam.

Begitu tiba di Ambon, ia pun langsung menjadi pemulung. Ia mengakui bebannya sedikit ringan setelah dua anaknya menikah dan seorang lainnya tinggal bersama keluarganya di Maluku Tenggara.

http://regional.kompas.com/read/2013/04/18/16013814/

Publik Tergugah oleh Kisah Tasripin

PURWOKERTO, KOMPAS.com — Bantuan untuk Tasripin, bocah berusia 12 tahun di pelosok Banyumas yang menjadi kepala keluarga dan menanggung beban ketiga adiknya sejak ditinggal orangtuanya, terus mengalir. Selain mengirim bantuan melalui rekening Tasripin yang dibuatkan oleh BRI, sejumlah donator juga langsung menyerahkan bantuan kepada Tasripin di rumahnya.
Kisah warga Dusun Pesawahan, Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang harus bekerja sebagai buruh tani untuk makan sehari-hari ketiga adiknya, menggungah rasa kemanusiaan publik.

Dr Karina Moegni, misalnya, seorang donatur asal Jakarta, menyatakan tergugah oleh kisah Tasripin yang harus bekerja keras dan melepaskan kesempatannya untuk bersekolah karena harus tetap menghidupi ketiga adiknya. "Saya mempertanyakan reaksi pemerintah terhadap kondisi masyarakatnya seperti ini. Bagaimana para politisi berebut uang anggaran, sedangkan jauh di sana, satu bocah berjuang keras hanya untuk makan nasi kerupuk," tutur Karina, Kamis (18/4/2013).

Achyani, seorang pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, juga menyatakan sangat tersentuh mendengar berita mengenai Tasripin. "Ini menjadi otokoreksi buat kita yang masih sering mengeluh. Kita harus selalu bersyukur jika melihat kondisi Tasripin," ungkapnya.

Sejumlah pembaca Kompas yang tergugah juga mengulurkan bantuan kepada Tasripin sejak berita tersebut dimuat di harian Kompas pada Senin. Bantuan dapat disalurkan melalui rekening Tasripin di BRI Cilongok, Banyumas, 6600.01.000084.52.1, atas nama Tasripin.
http://regional.kompas.com/read/2013/04/18/13025451/

Pengakuan Angie Tjetje, Tridarma Itu Tidak Ada

Tahun lalu, Aggie Tjetje membuat disertasi tentang kerancuan nama Tridharma di Indonesia. Ketika bertemu tionghoanews.com beberapa waktu lalu, dirinya kembali mengungkapkan perihal adanya kecelakaan sejarah ini.
Dikatakan Aggie, di negeri China sebenarnya ada empat agama yakni Khonghucu, Taoisme, Buddha Mahayana versi China, dan agama China itu sendiri atau biasa disebut agama rakyat atau  volk religi.

"Agama rakyat ini bersifat anonim, tanpa nama, sama halnya dengan agama Yahudi. Disebut demikian karena sesuai dengan suku bangsa yang menganutnya. Sama halnya dengan Hindu yang berasal dari wilayah hindustan," terangnya.

Menurut Aggie, akibat kecelakaan ini hingga sekarang masih banyak orang beranggapan bahwa tiga agama tadi adalah sama. Padahal, lanjutnya, ketiganya tidak pernah bersatu kecuali menyoal falsafahnya. "Umat ketiga agama ini sebenarnya beragama China.

Tapi karena kesalahpahaman akhirnya muncul trend orang-orang ke Buddha ayo, ke Khonghucu ayo, dan ke yang lainnya juga ayo. Padahal tidak pernah ada gabungan tiga agama yang dikenal sebagai Tridharma itu. Semuanya muncul 2500 tahun lalu, sementara orang China sudah beragama sejak 7000 tahun lalu," paparnya.

Untuk di Indonesia sendiri, kata Aggie, karena waktu itu hanya Buddha yang diakui, maka orang Tionghoa kebanyakan akhirnya memakai topeng Buddha. [Teo Ai Ping / Jakarta / Tionghoanews]

Aggie Tjetje, Berharap Taoisme Menjadi Agama Resmi di Indonesia

ANGGIE  Tjetje pernah membuat disertasi tentang kerancuan nama Tridharma di Indonesia. Menurutnya, tidak pernah ada sebenarnya penyebutan dan pengakuan untuk agama Tridharma. Pemahaman masyarakat Indonesia perihal agama Tridharma ini, menurut Aggie Tjeje adalah sebuah kecelakaan.
Pasalnya, kata Aggie, di negeri China sesungguhnya tidak pernah ada penggabungan pemahaman itu. Selain Islam dan Kristen, tentunya, ada empat agama lainnya yang diakui di Negeri Tirai Bambu tersebut. Keempat agama itu adalah, Khonghucu, Taoisme, Buddha Mahayana versi China, dan Agama China itu sendiri atau biasa disebut agama rakyat atau volk religi.

“Agama rakyat ini bersifat anonim, tanpa nama, sama halnya dengan agama Yahudi. Disebut demikian karena sesuai dengan suku bangsa yang menganutnya. Sama halnya dengan Hindu yang berasal dari wilayah hindustan,“ terangnya.

Menurut Aggie, akibat kecelakaan ini hingga sekarang masih banyak orang beranggapan bahwa tiga agama tadi adalah sama. Padahal, lanjutnya, ketiganya tidak pernah bersatu kecuali menyoal falsafahnya.

“Umat ketiga agama ini sebenarnya beragama China. Tapi karena kesalahpahaman akhirnya muncul trend orang-orang ke Buddha ayo, ke Khonghucu ayo, dan ke yang lainnya juga ayo. Padahal tidak pernah ada gabungan tiga agama itu. Semuanya muncul 2500 tahun lalu, sementara orang China sudah beragama sejak 7000 tahun lalu,“ paparnya.

Untuk di Indonesia sendiri, kata Aggie, karena waktu itu hanya Buddha yang diakui, maka orang Tionghoa kebanyakan akhirnya memakai topeng Buddha di KTP, meskipun agama yang dianutnya adalah Taoisme atau Khonghucu.

“Kini Khonghucu sudah diakui sebagai agama resmi di Indonesia. Tinggal Taoisme yang belum. Semoga saja dalam waktu yang tidak lama lagi status Taoisme sebagai keyakinan dan agama juga bisa menyusul diakui di Indonesia,” harap Aggie. (Alidrian fahwi)

http://www.indochinatown.com/aggie-tjetje-berharap-taoisme-menjadi-agama-resmi-di-indonesia/

Rabu, 17 April 2013

Syarat Donor Darah.!

 Syarat Pendonor Darah
1. Sehat pada saat anda menyumbangkan darah
2. Usia 17-65 tahun
3. Berat badan minimal 45 kg
4. Temperatur tubuh 36,6 - 37,5º C (oral)
5. Tekanan darah baik, yaitu :
    1. Sistole : 110-160 mmHg
    2. Diastole : 70-100 mmHg
6. Denyut nadi 50-100 x/menit teratur
7. Hemoglobin
        1. Wanita : minimal 12 g %
        2. Pria : minimal 12,5 g %
8. Tidak berpenyakit jantung, hati, paru, ginjal, kencing manis, perdarahan, kejang-kejang ,kanker, penyakit kulit kronis
9. Tidak hamil, menyusui, menstruasi ( wanita)
10. Kulit lengan donor sehat
11. Tidak menerima transfusi darah / komponen darah dalam 6 (enam) bulan terakhir
12. Tidak menderita penyakit infeksi : malaria, hepatitis, HIV / AIDS
13. Bukan pencandu alkohol / narkoba
14. Tidak mendapat immunisasi dalam 2-4 minggu terakhir dan tidak demam
15. Tidak digigit binatang yang menderita rabies dalam 1 (satu) tahun terakhir
16. Beri tahu petugas bila pernah minum ASPIRIN dalam 3 hari terakhir
17. Jarak penyumbangan darah minimal 3 bulan, keadaan inipun harus disesuaikan dengan keadaan umum donor.

Mari Donor Darah Bersama Matakin Jambi

Mari Donor Darah Bersama Matakin Jambi



Agar Lebih Sehat, Hindari 4 Hal ini Saat Konsumsi Mie Instan!

 Ilustrasi
TRIBUNJAMBI.COM - Meskipun rasanya lezat dan gurih, mengonsumsi semangkuk mie instan juga perlu dicermati. Dari tata cara perebusannya, pelengkap sajiannya, hingga waktu makannya harus diperhatikan. Dengan begitu, menu praktis inipun bisa dinikmati dengan lebih sehat.
Gurih sedap mie instan memang selalu menggoda. Karena faktor terbiasa, menu ini bahkan selalu distok dan tersedia untuk berjaga-jaga jika kekurangan bahan makanan. Dalam mengolah dan mengonsumsi mie instan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Tak pakai sayur
Mie instan dikenal akan kandungan karbohidratnya yang tinggi. Karena kandungan gizinya yang tak banyak, sebaiknya seimbangkan dengan nutrisi lain, misalnya telur yang mengandung protein tinggi, serta sawi hijau, daun bawang, tomat, irisan daging, kacang polong ataupun tauge. Mengonsumsi mie instan saja memang sudah membuat perut kenyang, namun nutrisi tubuh tetap tak optimal.

2. Makan mie sebelum tidur
Mie instan seringkali jadi makanan untuk menumpas lapar di tengah malam. Sebenarnya, kebiasaan ini tak baik untuk kesehatan, dan bisa memicu naiknya berat badan. Pasalnya, di malam hari, tubuh lebih lambat mencerna makanan yang masuk. Karena organ tubuh sudah memasuki waktu istirahat, makan terlalu malam tidak direkomendasikan.

3. Menggunakan air rebusan mie
Mie instan mengandung zat pengawet di dalamnya. Selain untuk melembutkan tekstur mie, perebusan juga berfungsi untuk mengurai kandungan zat pengawet yang melekat pada mie. Karenanya, sebaiknya pastikan jumlah air rebusannya tak terlalu sedikit atau sesuai takaran yang disarankan.

4. Mie sebagai camilan semata

Banyak orang yang memanfaatkan mie instan sebagai pengganjal perut semata. Saat waktu makan telah tiba, mereka kembali makan makanan padat dengan nutrisi lengkap. Sebagai gambaran, satu kemasan mie instan berukuran 85 gram berisi 50 gram karbohidrat, yang setara dengan 17% dari total kebutuhan kalori perhari. Asupan karbohidrat yang berlebihan bisa memicu kenaikan berat badan.

Sumber: http://jambi.tribunnews.com/2013/04/17/agar-lebih-sehat-hindari-4-hal-ini-saat-konsumsi-mie-instan

Selasa, 16 April 2013

Meniti Tangga di Tebing Curam demi Sekolah

BEIJING, KOMPAS.com - Anda mungkin masih ingat berita tentang anak-anak Indonesia yang bergelantungan di jembatan rusak layaknya film "Indiana Jones" untuk berangkat ke sekolah? Situasi serupa juga terjadi di China.
Desa Zhang Jiawan, di pegunungan Badagong, Sangzhi, Provinsi Hunan, di wilayah selatan China, sangat terpencil. Desa ini dikelilingi  pegunungan di keempat sisinya. Sehingga bagi anak-anak desa ini, pergi sekolah merupakan perjuangan tersendiri.

Satu-satunya jalan keluar dari desa ini adalah memanjat serangkaian tangga untuk mencapai puncak tebing. Adakah jalan lain? Selain memanjat tangga, mereka harus mengitari gunung itu dan memakan waktu empat jam.

Para orangtua, meski khawatir, tidak memiliki pilihan lain. Untuk mendapatkan ilmu , maka meniti tangga adalah satu-satunya jalan untuk pergi ke sekolah tepat waktu.

Sehingga, kala Liu Dan (5) mulai bersekolah di kota terdekat, maka hal pertama yang harus dipelajarinya adalah memanjat tangga tanpa terpeleset.

Selama berabad-abad dinding terjal pegunungan itu adalah benteng pelindung bagi penduduk desa.

"Tanah desa ini subur, peternakan juga bagus. Sayangnya kami sulit untuk keluar masuk desa," kata seorang penduduk lokal.

Lalu bagaimana bocah kecil Liu Dan memanjat tangga yang menempel di dinding pegunungan terjal itu? Dia hanya berkata jangan sekali-kali melihat ke bawah.

"Orangtua saya mengajari bagaimana cara memanjat tangga dengan aman dan kini saya tak memikirkan lagi seberapa tinggi tangga itu," kata Liu Dan.

Sebenarnya penduduk desa sudah meminta pemerintah lokal membuka jalan raya menuju desa sehingga anak-anak mereka bisa bersekolah tanpa harus menyabung nyawa setiap hari.

Namun, membangun jalan di daerah sesulit itu membutuhkan biaya hampir Rp 150 miliar, sehingga dipastikan jalan raya tidak akan tersedia dalam waktu dekat.

"Kurang dari 100 orang tinggal di desa ini. Lebih murah membelikan helikopter ketimbang membuat jalan," kata seorang penduduk desa.

http://internasional.kompas.com/read/2013/04/16/15220688/

Minggu, 14 April 2013

Dahsyatnya Api di Kantin Bunda

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - DAHSYAT - Kebakaran Kantin Bunda yang berdampingan dengan Gedung Dharma Wanita di Telanaipura.  Besarnya api melahap kantin itu dengan cepat.  Sebagian warga ada yang coba memadamkan dengan peralatan seadanya.  Kemacetan panjang di jalan seputar lokasi kebakaran pun tak dapat dihindarkan, karena banyaknya warga melihat dahsyatnya kebakaran itu.
Kantin Bunda di Telanaipura Terbakar
Rumah makan yang biasa disebut Kantin Bunda terletak di kawasan Telanaipura terbakar, Senin (15/4).

Kebakaran diduga diakibatkan meledaknya tabung gas yang berada di rumah makan tersebut.

Akibat peristiwa ini, jalan di kawasan depan Simpang Karya macet total.

http://jambi.tribunnews.com/2013/04/15/dahsyatnya-api-di-kantin-bunda-berita-foto

Kelenteng Tempat Wisata Religi

 Ilustrasi

ayojambi.com - Kelenteng selain sebagai tempat ibadah umat Khonghucu, juga dikenal sebagai objek wisata baik di tanah air Indonesia maupun di mancanegara, maka tidak heran setiap wisatawan selalu mengunjungi kelenteng-kelenteng. 
Wisatawan selain melihat keindahan kelenteng yang kaborasi warna merah dan kuning sebagai simbol kebesaran, para wisatawan kelap mengabadikan ritual sembahyang warga Tionghoa, mereka juga mengunakan kamera untuk mengabadikan foto di sekitar tempat sembahyang dan lilin yang diletakkan di depan pintu masuk.

Setiap tahun kelenteng yang ada di beberapa wilayah tanah air selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara, di antaranya, Kalimantan (cap go meh), Sumsel (cap go meh), Kepulauan Riau (bakar tongkang) dan daerah lainnya.

Maka pemerintah mesti mendukung dan melindungi keberadaan kelenteng, karena keberadaan kelenteng yang mayolitas tempat ibadah umat Khonghucu sebagai tempat objek wisata yang mendatangkan devisa negara.

Setiap kelenteng pada umumnya memiliki ciri khas yang kaya dekorasi serta ornamen-ornamen yang erat hubungannya dengan kepercayaan masing-masing. Atap, hubungan balok tarik, tiang bahkan sampai lantai semuanya berisi hiasan yang membawa pertanda baik dan mendatangkan berkah.

Hiasan atap, atap tidak hanya merupakan bagian penting dari sebuah kelenteng, tapi juga merupakan tempat yang paling memperoleh perhatian khusus dalam hal hias-menghias. Sebagai mana kelenteng pada umumnya, hiasan atap yang utama di setiap kelenteng terdiri dari sepasang naga yang dibentuk dari pecahan-pecahan porselin, sedang berhadapan untuk berebut sebuah mutiara alam semesta menyala yang melambangkan matahari (Cu). Tapi pada atap bangunan tengah, yang berada di tengah-tengah antara dua naga adalah sebuah holo. Holo merupakan jenis buah labu yang telah dikeringkan.

Naga atau liong (dalam dialek Hokkian,) atau long (Mandarin) adalah suatu mahluk mithologi yang punya peran penting dalam kepercayaan Tionghoa. Binatang ini dianggap lambang keadilan, kekuatan dan penjaga barang-barang suci.

Kadang-kadang hiasan atap ini juga sepasang ikan naga, seperti ditemukan di kelenteng-kelenteng lain, yaitu seekor ikan berkepala bentuk liong. Ikan naga ini adalah lambang keberhasilan setelah mengalami percobaan dan perjuangan dalam mencapai tujuannya.

Qilin, Singa atau Say adalah mahluk-mahluk yang dianggap melambangkan nasib baik, kebesaran hati, panjang umur dan kebijaksanaan. Qilin bertanduk satu menurut legenda, mampu berjalan di atas air dan mempunyai kepala yang mirip dengan liong, berbadan rusa, bersurai dan ekor seperti harimau. Biasanya Kilin ini mempunyai lima warna yaitu merah, ungu, biru, kuning dan hijau, binatang mithologi ini terkenal lembut, cerdas dan adil. (Rm-Sumbernet)

Makin Leng San Keng Kuala Tungkal Menanti Surat Rekomendasi Bupati

TANJAB BARAT, ayojambi.com – Seyogyanya angin segar menerpa umat Khonghucu diseluruh tanah air Indonesia setelah KH Abdurraman Wahid atau Gus Dur menduduki tampuk kepemimpinan Republik Indonesia pasca Reformasi. Melalui wawasan kebangsaan Gus Dur mencabut semua peraturan yang mendiskriminasikan kaum Tionghoa dengan mengeluarkan PP. No. 6 Tahun 2000.
Keputusan Presiden RI No 6 tahun 2000 tanggal 17 Januari 2000 oleh Presiden KH Abdurraman Wahid tentang pencabutan Inpres No. 14 tahun 1967 tentang pembatasan Kegiatan Agama, Kepercayaan dan adat istiadat China.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Suryadi Soedirdja tanggal 31 Maret 2000 No. 477/805/Sj. Yang mencabut surat edaran Mendagri No. 477 / 74054 tertanggal 18 Nopember 1978 tentang pembatasan kegiatan Agama, Kepercayaan dan adat istiadat

Namun semua itu belum sepenuhnya dinikmati masyarakat Tionghoa yang beragama Khonghucu di kabupaten-kabupaten, pasalnya tempat ibadah (kelenteng) mereka sudah tidak mampu menampung jumlah umat yang datang beribadah. Seperti salah satu Kelenteng yang berada di Jalan Prof. Dr. Soedewi MS, Rt. 21, Kelurahan Tungkal Harapan, Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kelenteng Makin Leng San Keng yang dipandang sudah tidak layak lagi, maka pengurus kelenteng MAKIN Leng San Keng Kuala Tungkal, bermaksud akan membangunan kelenteng baru untuk menampung umat Khonghucu di Kuala Tungkal. Berbagai persyaratan seperti Akte Notaris kepengurusan kelenteng Makin Leng San Keng, serta Foto Copy KTP umat Khonghucu dan Surat Hibah tanah untuk pembangunan kelenteng serta surat rekomendasi dari FKUB Kabupaten Tanjungjabung Barat.

Disamping itu, untuk mendirikan tempat peribadatan harus memenuhi persyaratan yang antara lain; minimal jemaat berjumlah 90 orang serta harus mendapat persetujuan dari minimal 60 orang warga masyarakat Rt. 14 dan Rt. 21 itu sesuai ketentuan yang ada.

Namun kenyataan, hingga kini Bupati Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi belum mengeluarkan rekomendari untuk mengurus ijin mendiri banganan (IMB) kelenteng. Dimana bangunan lama dipandang sudah tidak layak untuk dipergunakan sebagai tempat beribadah, karena dibangun lama terbuat dari bahan kayu yang sudah pada kropos dan kami bermaksud akan membangun rumah ibadah tersebut secara permanen.

Menurut keterangan beberapa pengurus kelenteng MAKIN Leng San Keng yang  minta tidak mencantumkan namanya, menyatakan, bahwa surat permohonan pembangunan kelenteng sudah lama diajukan ke Bupati Tanjab Barat, lebih kurang tiga bulan, namun sangat disayangkan bahwa hingga kini belum ada tanda-tanda akan dikeluarkan surat dari Bupati, “Tinggal tanda tangan Bupati saja” pernyataan ini sudah dua bulan disampaikan pengurus Kelenteng. Mereka juga telah melaporkan masalah ini kepada Matakin Pusat dan Matakin Provinsi Jambi secara lisan, namun tidak ada tanggapan secara signifikan dari petinggi Matakin.

Selain itu, dalam konstitusi UUD 1945 kebebasan beragama merupakan hak asasi manusia. Pembatasan hak asasi manusia hanya bisa dilakukan dengan instrumen hukum setingkat undang-undang (UU). “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang…,” tegas Pasal 28J ayat (2) UUD 1945. Bahkan hak beragama tidak bisa dikurangi dalam keadaan apapun (Pasal 28I ayat 1). http://hukum.kompasiana.com/2012/06/08/inilah-inkonstitusionalitas-pembatasan-pendirian-tempat-ibadah-469399.html. (Rm)

Sabtu, 13 April 2013

Janji Dinikahi Teman Facebook, TKW Dibius di Hotel

JAKARTA, KOMPAS.com - Desi Susilawati, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang bekerja di Taiwan, menjadi korban penipuan serta pembiusan seorang pria yang dikenalnya melalui situs jejaring sosial, Facebook.
Uang dan ponsel hasil jerih payahnya senilai puluhan juta rupiah raib digondol sang pelaku.

Desi menuturkan, ia mengenal pria yang mengaku bernama Iwan Adi Nugroho tersebut sejak bulan Maret 2012 melalui jejaring sosial Facebook.

Saat perkenalan itu adalah tahun kedua Desi bekerja sebagai TKW di salah satu rumah sakit khusus lansia di Taiwan.

"Kita memang pacaran di Facebook. Belum pernah ketemu sih sebelumnya. Katanya dia mau nikahin saya bulan Mei besok," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (13/4/2013) siang.

Awal Maret 2013, kontrak kerja Desi di rumah sakit tersebut usai. Lalu pada 7 Maret 2013, Desi pun bertolak ke Jakarta.

Sang kekasih yang tak pernah dilihatnya secara langsung itu pun berjanji menjemput Desi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Sang kekasih yang memiliki ciri-ciri fisik bertubuh pendek, berbadan gemuk dan berkulit hitam tersebut memang menjemput Desi.

Namun, dia tidak mengantar Desi pulang ke rumahnya di Cipinang Muara III, Jatinegara, Jakarta Timur. Pria itu justrimembawa Desi ke Hotel New Idola di Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur.

"Saya dikasih minum sebelumnya sama dia. Habis itu sudah nggak sadar lagi. Sadar-sadar saudara saya datang nyariin saya di hotel itu. Saya kaget pelakunya sudah nggak ada di situ," ujarnya.

Setelah memeriksa barang-barangnya, Desi kehilangan 1.800 dollar AS hasil jerih payahnya selama bekerja dua tahun di Taiwan.

Selain itu, dua buah ponsel Sony Ericson dan Nokia senilai sekitar Rp 3 juta juga raib. Desi akhirnya mengakui selama kenal dengan pelaku melalui Facebook, ia kerap mentrasfer uang dengan jumlah total mencapai Rp 26 juta.

Bersama saudaranya, Desi pun melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Sektor Matraman. Namun, hingga saat ini, Polisi belum bisa menangkap pelaku.

http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/14/01094031/

Belum Sempat "Landing", Pesawat Jatuh ke Laut

JAKARTA, KOMPAS.com — Pesawat Lion Air jenis Boeing 737-800 NG dengan nomor penerbangan JT-904 yang jatuh ke laut belum sempat menyentuh landas pacu. "Ketika hendak mendarat di Denpasar, tidak sempat sampai landasan sudah mengalami insiden," ujar Direktur Operasional PT Lion Air Edward Sirait dalam konferensi persnya di kantor Lion Air, Jakarta, Sabtu (13/4/2013) malam.
Ia menjelaskan, pesawat yang mengangkut 101 penumpang yang terdiri dari 95 penumpang dewasa, 5 anak, 1 bayi, dan 7 awak itu terbang dari Bandung pukul 12.30 WIB dan mendarat pukul 03.00 Wita.

Edward mengaku belum mendapat kronologi pasti dan penyebab kecelakaan itu. Pihaknya menyerahkan penyelidikan kecelakaan ini kepada pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Departemen Perhubungan.

"Soal penyebab, kami tak berwenang menjawab itu. Yang saat ini kami fokuskan adalah bagaimana keadaan penumpang di sana," katanya.

Kini, evakuasi penumpang telah selesai dilakukan. Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun, ada penumpang yang dibawa ke dua rumah sakit, yakni RS Kasih Ibu dan RS Sanglah.

Edward mengaku, ia hanya mengetahui jumlah penumpang yang dirawat di RS Kasih Ibu, yakni 18 orang. Satu orang di antaranya dilaporkan terluka. Edward tak bisa memastikan kapan pihaknya akan mengumumkan penyebab kecelakaan itu. Sebab, hal tersebut adalah wewe

http://regional.kompas.com/read/2013/04/13/19202849/

Foto Kecelakaan Lion Air Beredar di Twitter

JAKARTA, KOMPAS.com — Foto-foto pesawat Lion Air mengapung di laut beredar di Twitter menyusul kecelakaan pesawat itu di laut dekat Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (13/4/2013). Tidak ada konfirmasi mengenai foto-foto tersebut.
Pesawat Lion Air jenis Boeing 737-900 ER yang tergelincir di laut sebelum sampai di Bandara Ngurah Rai, Bali, patah di sisi belakang dekat ekor. Meski begitu, semua penumpang yang ada di dalamnya dikabarkan selamat.

Sampai saat ini, seperempat bagian pesawat tersebut mengapung di laut. Petugas Kepolisian Daerah Bali berupaya memberikan pertolongan kepada penumpang, dibantu petugas medis PT Angkasa Pura.

Pesawat tersebut tinggal landas dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pukul 12.48. Namun, saat hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, pesawat tersebut tergelincir di ujung barat landasan yang berada di perairan laut Pantai Kuta.

http://regional.kompas.com/read/2013/04/13/16352279/

Jumat, 12 April 2013

Makin Hok Sin Tong Gelar Sejit Hian Thian Siang Tee (玄天上帝生日)

JAMBI, ayojambi.com – Ratusan umat Khonghucu kota Jambi, Jumat (12/4) pagi kembali mengikuti prosesi sembahyang sejit shen ming Hian Thian Siang Tee (玄天上帝生日) yang  digelar oleh  Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Hok Sin Tong (福神堂) di RT. 23 Kelurahan Lebakbandung, Kecamatan Jelutung.
Kelenteng Hok Sin Tong  termasuk salah satu Kelenteng yang usianya cukup tua di Kota Jambi, karena Kelenteng tersebut didirikan pada tahun 1946 dengan ukuran dalam ruangan 12X8 meter dan direnovasi pada tahun 1986.

Mengingat jasa para suci shen ming Hian Thian Siang Tee (玄天上帝) yang berkharisma serta telah banyak membantu berbagai lapisan masyarakat dunia, maka tidak heran di setiap perayaan ulang tahun (sejitnya) dan kho khun warga tionghoa yang memeluk kepercayaan Khonghucu selalu membanjiri Kelenteng-Kelenteng diseluruh tanah air bahkan di dunia.

Di dalam ulang tahun shen ming Hian Thian Siang Tee (玄天上帝生日) kali ini dilaksakan secara sederhana. Ujar Darman Wijaya, “Ini hari di kelenteng kita secara sederhana,” ujar Darman disela istirahat sembahyang.

Menurut Ketua Makin Kelenteng Hok Sin Tong, yang dipercaya sebagai Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) di Provinsi Jambi, selain itu, Darman Wijaya juga mantan Ketua Perkumpulan Aneka Kesejahteraan (ANKE) Jambi dan Ketua Pengprov Persatuan Xiangqi Indonesia (DPD-PEXI) Jambi.

Selanjutnya ujar, Darman Wijaya, bahwa Kelenteng Hok Sin Tong dibangun pada tahun 1946 silam dan telah dilakukan renovasi pada tahun 1986 berdasarkan rapat pengurus untuk tidak merubah bentuk asli bangunan Kelenteng ini, kita tidak berani memperbesarkan ruang yang sudah tidak layak untuk menampung umat Khonghucu yang datang sembahyang.

Seusai upacara sejit Hian Thian Siang Tee (玄天上帝 ) dan kho khun semua persembahan dari umat dikumpulkan dan dimasak selanjutnya dimakan bersama, menurutt kepercayaan umat Khonghucu dengan memakan hidangan dari sembahyang itu umat akan mendapatkan berkah dari sang shen ming (dewa).

Dalam dongeng rakyat Cina, Xuan Tian Shang Ti atau Xuan Wu adalah Dewa Langit Pengusir Setan. Xuan Wu, yang juga dikenal sebagai Zhen Wu yang sangat tinggi tingkatannya.

Menurut buku-buku kuno, Xun Tian Shang Ti berasal dari udara sorga dan tubuhnya dari alam semesta. Dalam zaman Kaisar Kuning (2500-2100 S.M.), beliau terinkarnasi sebagai putera Ratu Shan Sheng dari Kerajaan Jingle. Ia lahir pada tengah hari dihari ketiga, bulan ketiga. Xuan Wu berada dalam kandungan ibunya selama 14 bulan. Pada suatu hari, saat berumur 14 tahun, Xuan Wu berada diluar istana, menikmati festifal lentera. Ia melihat bagaimana sulitnya bagi manusia untuk melepaskan diri dari beban keberuntungan, sex, minuman keras dan temperamen atau tabiat manusia.

Dilihatnya orang berkelahi karena berebut wanita, seorang penjambret dihajar oleh massa sampai babak belur, orang kaya dengan segala kemewahannya berpesta-pora, sedang dijalan-jalan orang miskin mati kelaparan. Ini semua menggugah keinginannya untuk menjadi dewa dengan meninggalkan keduniawian, seperti pada penitisan yang lalu.
Medengar keinginannya itu, sang raja ayahnya menjadi sangat marah dan memerintahkan agar anak muda itu dijebloskan kedalam penjara. Tapi kemudian datang dewa yang menolongnya dan membawanya ke gunung Wu Dang Shan (Romy).

http://ayojambi.com

Senin, 08 April 2013

Jangan Lakukan Hal Ini Saat di Hotel

KOMPAS.com - Kiat wisata berikut cocok untuk Anda yang sering menginap di hotel. Jangan salah, walau hotel berbintang sekalipun, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak Anda lakukan.
Jangan letakan barang berharga sembarangan. Kotak penyimpanan atau safe deposit box bukanlah sekedar pajangan di sebuah kamar hotel. Ada tujuan mengapa kotak penyimpanan ini disediakan oleh pihak hotel.

Kasus kehilangan barang bahkan di hotel berbintang pun sudah kerap terjadi. Kadang, perhiasan kecil seperti anting ataupun jam, ataupun barang-barang berharga dalam ukuran kecil, menjadi barang-barang yang luput dari perhatian.

Kebiasaan setelah menggunakan perhiasan atau jam adalah langsung meletakan di meja. Seperti selayaknya sedang di rumah. Tak masalah jika Anda memang akan menggunakannya kembali. Namun jika tidak, taruh saja di kotak penyimpanan.

Jangan menyentuh remote control. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa remote control atau pengatur jarak jauh untuk televisi, merupakan benda terkotor di kamar hotel.

Sebaiknya sebelum digunakan, bersihkan dulu dengan tisu basah. Atau usapkan dengan tisu yang telah diberi alkohol. Cara lain adalah membalutnya dengan tisu saat menggunakannya.

Jangan katakan nomor kamar Anda. Untuk alasan keamanan, hindari untuk menyebutkan nomor kamar Anda, terutama pada orang asing maupun orang yang baru Anda kenal.

Jika Anda ingin menyebutkan nomor kamar Anda ke seorang kenalan, baiknya lakukan hal tersebut secara tertulis daripada lisan. Jangan jadikan kamar hotel maupun hotel tempat Anda menginap sebagai lokasi pertemuan.

Jangan minum air kran. Walau Anda berada di hotel berbintang di luar negeri yang sistem air ledeng bisa langsung diminum, sebaiknya hindari hal ini.

Di beberapa negara, air botol mineral akan tersedia di dalam kamar. Anda juga bisa menggunakan pemanas air yang biasa tersedia di kamar hotel. Pastikan sebelum menggunakan pemanas air, cuci terlebih dahulu pemanas air tersebut.

Jangan langsung membuka pintu. Lubang pengintip di pintu bukanlah hiasan. Gunakan lubang pengintip, sebelum membuka pintu.

Biasanya orang akan secara refleks langsung membuka pintu saat ada bel berbunyi atau ketukan di pintu. Apalagi jika orang yang memencet bel berkata bahwa ia dari bagian housekeeping ataupun room service.

Sebaiknya Anda benar-benar tahu siapa di balik pintu itu. Karena itu, biasakan menggunakan pula rantai pengunci kamar. Lalu intip melalui lubang pengintip siapa orang di balik pintu. Jika tak yakin, Anda bisa membuka pintu tetapi tetap membiarkan rantai terkunci untuk melihat lebih jelas siapa di balik pintu.

Jangan menyentuh minibar. Kecuali memang Anda rela membayar mahal untuk camilan dan minuman yang ada di minibar, sebaiknya jauh-jauh saja dari minibar.

Jika Anda berpikir untuk mengambil minuman ringan dan akan segera menggantinya setelah membeli barang serupa di minimarket, pikirkan kembali. Beberapa hotel kini telah memasang alat sensor yang mendeteksi gerakan di dalam minibar.

Dengan alat ini, sekedar memindahkan barang di dalam minibar bisa-bisa berujung pada penagihan atas penggunaan minibar. Oleh karena itu, minta saja dari awal agar pihak hotel mengunci minibar.

Tetapi jika Anda membutuhkan minibar sebagai penyimpanan layaknya kulkas, maka utarakan saja maksud Anda ke pihak hotel agar tidak salah paham saat sensor mendeteksi Anda memindahkan barang dalam minibar.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel
http://travel.kompas.com/read/2013/04/08/2310406/

Mari Donor Darah Bersama Matakin / Makin

Donor Darah Serentak Diseluruh :
MATAKIN / MAKIN
Pada Tanggal 20 April 2013

Sabtu, 06 April 2013

Suka Duka Bagi Penziarah Ceng Beng Di Jambi

JAMBI, ayojambi.com - Perayaan Ceng Beng 清明 adalah untuk membersihkan makam orangtua, sanak famili maupun leluhur, agar para arwah orangtua, keluarga, maupun leluhur yang telah tiada dapat merasa tentram dan istirahat di tempat terakhir dan sambil berdoa dan sembahyang sesuai agama kepercayaan serta sesuai dengan caranya masing-masing.
Tenyata berbagai kendala dapat ditemuikan para penziarah, karena setiap orang yang hendak melakukan ziarah, wajib membeli kupon yang bervariasi harganya, sesuai dengan besar kecilnya makam yang akan di ziarah, mulai dari ukuran makam besar (type A) seharga Rp. 100.000, makam sedang (type B) Rp. 75.000, dan makam kecil dari keluarga tidak mampu (type C) seharga Rp. 30.000, uang tersebut untk membiayai para pekerja membersihkan makam, para pekerja keamanan dan konsumsi panitia.

Namun masih ada biaya yang mesti dikeluarkan oleh para penziarah di makam, seperti para pembersih meminta uang tambahan, uang parkir permotor Rp. 5000 dan anak-anak yang meminta-minta kepada penziarah seusai orang sembahyang, belum lagi kalau mau tambah tanah permakan bisa dipungut Rp. 100.000 sampai dengan Rp. 200.000 sesuai dengan nego penziarah dengan pekerja.

Jika penziarah tidak memberikan, takutnya makam orangtua/ keluarga dirusak mereka, semestinya Yayasan yang mengelola TPU Masyarakat Tionghoa mesti tegas kepada para pungutan liar saat warga lakukan Ceng Beng :Ziara” di kuburan kilometer 7,5, yang terletak di Jalan Kapten Pattimura, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi.
Menurut panitia Ceng Beng, hal itu tidak mungkin bisa diawasi pihaknya (panitia), diharapkan agar warga yang lakukan ziarah Ceng Beng dapat memberikan toleransi kepada mereka, “Apa salah setahun sekali berikan sedikit uang kepada mereka’ Ujar Mulyadi.

Sedangkan menurut Acai penziarah, makam orangtuanya yang kecil, membayar Rp. 75.000, pada hal biasa dia (Acai) hanya membayar tiket sebesar Rp. 30.000 (type C), dibelakang nisan ditulis “C”.

Bagi masyarakat Tionghoa, penghormatan kepada orang tua, baik kepada yang masih hidup maupun kepada yang sudah meninggal, merupakan sebuah kebudayaan sejak jaman dahulu kala.

Relasi antar manusia dalam tradisi Tionghoa tidak akan hilang, meskipun kematian telah memisahkan orang dari kehidupan di dunia ini. Karena itu tidak heran kalau dalam setiap keluarga penghormatan kepada leluhur menjadi bagian penting dalam kehidupan bersama.

Orang yang tidak lagi menghormati leluhur yang telah meninggal dianggap sebagai seorang anak durhaka, sebab mereka melupakan asal usul dan jasa dari para pendahulunya, bahkan melupakan akar kehidupannya sendiri. Maka suka atau tidak dengan sangat terpaksa mereka penziara merogoh kantong untuk membayar kepada para pungutan liar daripada makam orangtuanya dirusak.!!! Sebagian lagi warga mengkremasikan tulang-tulang jasad orangtua mereka, lalu disemayamkan di Vihara.

Yang tak kalah hebat adalah, pendopo atau tempat untuk istirahat sementara masyarakat yang datang ziarah, namun sangat memperhatinkan, karena pendopo sudah tidak terbentuk lagi bangunannya. Ujar salah satu penziarah yang datang dari luar daerah, “Pendopo ini sangat memprihatinkan, dimana atapnya seperti bekas terbakar dan tidak memiliki toilet” katanya sambil berlalu didepan pendopo. (Romy)

Puluhan Pasang Remaja Terjaring Razia Di Hotel

JAMBI, ayojambi.com – Malam minggu kelabu bagi puluhan pasang remaja tengah asik berduaan didalam hotel melati, mereka terjaring oleh tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jambi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jambi, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi dan Kota Jambi dan PMKS Kota Jambi, razia mulai dari pukul 22.30 hingga pukul 01.20 dini hari (7/4-2013).
Tim razia terbagi dalam dua kelompok, kelompok satu jurusan Kecamatan Pasar, Kecamatan Jambi Timur dan Kecamatan Jambi Selatan, sedangkan tim dua kebagian jurusan Telanaipura, Kota Baru, Kecamatan Jelutung.

Sasaran razia Pekat adalah para pekerja seks komersial (PSK). Razia tersebut dilaksanakan dalam rangka menciptakan rasa nyaman dan tentram di Kota Jambi.

Hasil razia Puluhan pasangan muda mudi yang asyik memadu kasih di hotel-hotel Melati pada sembunyi di kamar, ada yang sembunyi di kamar mandi.

Dari razia yang digelar dibeberapa titik, seperti hotel Harisman dikawasan Payolebar dua pasang remaja terjaring dalam kondisi tidak berbaju, saat ditanya petugas surat nikah mereka tidak bisa menunjukannya, maka merekapun diangkut ke truk Satpol PP, selain itu di hotel Lestari petugas hanya menemui beberapa penghuni laki-laki, selanjutnya tim gabungan menyisir tempat hiburan DS Karaoke didaerah Kebun Handi, ternyata di DS karaoke hasilnya nihil.

Akhirnya tim gabungun meluncur ke Hotel Sehat di kawasan Lingkar Selatan, ternyata pemilik hotel telah mendapatkan bocoran akan ada razia salah satu wartawan, maka pemilik hotel memadamkan semua lampu, mulau dari lampu taman hingga lampu di kamart-kamar, begitu melihat petugas datang, pemilik hotel Sehat melarikan diri ke dalam hotel, atas kejadian itu, terpaksa petugas memanjat pagar dan berusaha membuka pintu gerbang.

Ternyata di halaman hotel Sehat ada puluhan kendaraan roda dua dan roda empat, di hotel Sehat petugas mendapati puluhan pasang yang bukan suami istri sedang bermadu kasih, bahkan terdapat sepasang yang bukan pasutri dari perguruan tinggi di Jambi dan  di hotel Sehat juga petugas menjaring oknum anggota yang berduaan didalam kamar. Pada umumnya penghuni didalam hotel pada tidak mau membukakan pintu kamar, bahkan ada sepasang remaja yang tidak sempat memakai celana dalam, dan Cdnya disembunyikan dibawah ranjang.

Hingga berita ini diturunkan kegiatan pendataan masih berlangsung di Kantor Satpol PP Provinsi Jambi (Rm)