JAKARTA, KOMPAS.com- Gunung Merapi masih berpotensi meletus lagi. Di dalam perut Merapi saat ini masih tersimpan 7,5 juta meter kubik lahar.
Berdasarkan keterangan para ahli yang didapatkan Staf Khusus Presiden Bidang Kebencanaan, Andi Arif, letusan Gunung Merapi dalam empat hari ini belum sampai pada puncaknya.
"Ada 7,5 juta kubik lahar di dalam Gunung Merapi, itu menurut ahli," kata Andi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (30/10/2010).
Ia pun belum bisa mengetahui pasti apakah 7,5 juta kubik lahar yang ada di perut Gunung Merapi tersebut akan keluar semuanya atau tidak. "Apakah akan keluar semua saya tidak tahu lah," imbuhnya.
Menurutnya statement bencana itu ada di tangan Kepala BPPTK, Surono. "Tergantung call dari Pak Surono. Kalau dia bilang lebih dari 10 km radiusnya harus ikut. Sekarang callnya 10 km," ujarnya.
Aktivitas Gunung Merapi masih terus dalam status awas level 4 dan belum bisa diturunkan. Tadi pagi Gunung Merapi sudah kembali memuntahkan materialnya dan menyemburkan awan panas atau wedus gembel. (Tribunnews.com/Adi Suhendi)
http://regional.kompas.com/read/2010/10/30/17560375/
Berdasarkan keterangan para ahli yang didapatkan Staf Khusus Presiden Bidang Kebencanaan, Andi Arif, letusan Gunung Merapi dalam empat hari ini belum sampai pada puncaknya.
"Ada 7,5 juta kubik lahar di dalam Gunung Merapi, itu menurut ahli," kata Andi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (30/10/2010).
Ia pun belum bisa mengetahui pasti apakah 7,5 juta kubik lahar yang ada di perut Gunung Merapi tersebut akan keluar semuanya atau tidak. "Apakah akan keluar semua saya tidak tahu lah," imbuhnya.
Menurutnya statement bencana itu ada di tangan Kepala BPPTK, Surono. "Tergantung call dari Pak Surono. Kalau dia bilang lebih dari 10 km radiusnya harus ikut. Sekarang callnya 10 km," ujarnya.
Aktivitas Gunung Merapi masih terus dalam status awas level 4 dan belum bisa diturunkan. Tadi pagi Gunung Merapi sudah kembali memuntahkan materialnya dan menyemburkan awan panas atau wedus gembel. (Tribunnews.com/Adi Suhendi)
http://regional.kompas.com/read/2010/10/30/17560375/