JAMBI - Sekitar pukul 10.30 WIB, massa HMI yang berjumlah sekitar 20 orang mengendarai puluhan sepeda motor berdatangan ke rumah dinas Walikota Jambi. Mereka juga menyandera sebuah truk sebagai barang bukti adanya truk yang masuk jalan kota. Setelah berkumpul, kemudian mereka melakukan orasi di depan gerbang masuk rumah dinas Walikota Jambi.
Namun karena aparat kepolisian berjaga di depan gerbang, massa HMI hanya dapat berorasi di halaman luar. Tuntutan massa HMI yakni meminta pertanggung jawaban Walikota Jambi mengenai banyaknya truk yang hilir mudik melewati jalan kota. Sehingga lambat laun dapat merusak aspal jalan dan mengganggu kenyamanan pengendara bermotor.
Aksi demo massa HMI Kota Jambi di halaman rumah dinas Walikota Jambi, berakhir ricuh. Para pendemo terlibat baku hantam dengan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di depan gerbang.
Peristiwa bentrokan ini dipicu kekesalan mahasiswa yang tak ingin truck yang mereka sandera sebagai barang bukti kepada Walikota Jambi dibawa oleh petugas ke Polresta Jambi, dan mahasiswa yang ingin bertemu langsung dengan Walikota Jambi.
Massa HMI yang sedang berorasi ditemui secara langsung oleh Asisten III bidang administrasi Setda Kota Jambi, Husin Kasim.
Saat memberikan penjelasan pada massa HMI, beberapa petugas kepolisian ingin membawa sopir dan truknya ke Polreta Jambi. Bahkan untuk menyakinkan Walikota, mahasiswa sempat membawa sebuah truck berisi pupuk ke depan rumah dinas Walikota Jambi sebagai barang bukti.
Massa HMI serta merta berlari dan mencegat agar truk tidak dibawa karena sebagai barang bukti, Bahkan beberapa mahasiswa nekat tidur di bawah truk dan berdiri di depan bemper truk.
Aksi baku pukul antara mahasiswa dengan aparat tak terelakkan lagi. Petugas kepolisian yang terpancing emosinya karena dipukul dengan tangan kosong mengejar beberapa mahasiswa. Mereka kembali terlibat aksi baku hantam di sepanjang Jalan Jaksa sekitar lima menit. Situasi kembali normal setelah petugas kepolisian lainnya melerai (nug)
Namun karena aparat kepolisian berjaga di depan gerbang, massa HMI hanya dapat berorasi di halaman luar. Tuntutan massa HMI yakni meminta pertanggung jawaban Walikota Jambi mengenai banyaknya truk yang hilir mudik melewati jalan kota. Sehingga lambat laun dapat merusak aspal jalan dan mengganggu kenyamanan pengendara bermotor.
Aksi demo massa HMI Kota Jambi di halaman rumah dinas Walikota Jambi, berakhir ricuh. Para pendemo terlibat baku hantam dengan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di depan gerbang.
Peristiwa bentrokan ini dipicu kekesalan mahasiswa yang tak ingin truck yang mereka sandera sebagai barang bukti kepada Walikota Jambi dibawa oleh petugas ke Polresta Jambi, dan mahasiswa yang ingin bertemu langsung dengan Walikota Jambi.
Massa HMI yang sedang berorasi ditemui secara langsung oleh Asisten III bidang administrasi Setda Kota Jambi, Husin Kasim.
Saat memberikan penjelasan pada massa HMI, beberapa petugas kepolisian ingin membawa sopir dan truknya ke Polreta Jambi. Bahkan untuk menyakinkan Walikota, mahasiswa sempat membawa sebuah truck berisi pupuk ke depan rumah dinas Walikota Jambi sebagai barang bukti.
Massa HMI serta merta berlari dan mencegat agar truk tidak dibawa karena sebagai barang bukti, Bahkan beberapa mahasiswa nekat tidur di bawah truk dan berdiri di depan bemper truk.
Aksi baku pukul antara mahasiswa dengan aparat tak terelakkan lagi. Petugas kepolisian yang terpancing emosinya karena dipukul dengan tangan kosong mengejar beberapa mahasiswa. Mereka kembali terlibat aksi baku hantam di sepanjang Jalan Jaksa sekitar lima menit. Situasi kembali normal setelah petugas kepolisian lainnya melerai (nug)