Minggu, 31 Oktober 2010

Puja Bhakti Kathina di Jaya Manggala

JAMBI - Bulan yang penuh dengan berkah telah tiba, momentum yang ditunggu-tunggu oleh umat Buddha untuk merayakan Hari Kathina. Momen yang sangat istimewa, karena inilah saatnya bagi umat Buddha untuk bertanam di ladang yang subur. Berdana kepada Sangha, dengan berdana melalui para Bhikkhu adalah perbuatan karma baik serta sangat tinggi nilainya dibandingkan dengan berdana pada hari-hari biasa.

Minggu pagi, 31 Oktober 2010, Yayasan Jaya Manggala, Jalan Gajah Mada, No. 23, Kelurahan Lebakbandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, mengdakan perayaan Kathina dengan memberikan kesempatan kepada umat Buddha berdana langsung kepada para bhikkhu.

Ratusan umat Buddha telah hadir sejak pukul 14.00, untuk mengukiti prosesi berdana kepada Bhikkhu Sangha, dengan wajah ceria dan kelihatan tak sabar untuk menyerahkan dana Kathina bhikkhu yang telah mereka siap khusus untuk berdana.

Akhirnya saat yang dinanti-natikanpun tiba, satu per satu umat bersujud di depan altar dan menyerahkan dana mereka kepada Sangha. Ini adalah hasil kerja keras untuk menanamkan nilai-nilai kemoralan dan jiwa dari umat.

Sore hari,
Ribuan umat Buddha telah berkumpul dihalaman Yayasan Jaya Manggala untuk mengikuti perayaan Siripada Puja, yaitu sebuah momen Penghormatan kepada jasa sang Buddha Gotama yang telah mengajarkan kebenaran, dengan cara menyalahkan lilin-lilin berbentuk bunga teratai di kolam yang terdapat di Taman ACI, Kabupaten Muaro Jambi.

Asal Usul Hari Kathina
Dalam menyambut masa Kathina yang berlangsung selama satu bulan, ada baiknya kita mengingat dan menelusuri kembali sejarah Kathina. Bagi umat Buddha, masa Kathina erat kaitannya dengan berdana kepada Sangha. Masa Kathina selalu disambut umat Buddha dengan begitu meriah, ini dapat dilihat dari semangat umat Buddha memperingati Kathina dengna berbondong-bondong datang ke Vihara. Mereka dengan perasaan bahagia, dan penuh ketulusan hati melakukan persembahan kepada Sangha.

Peristiwa ini sudah berlangsung beribu-ribu tahun lamanya dan menarik sekali apabila kita telusuri bagaimana sesungguhnya Kathina sampai ditetapkan oleh Sang Buddha Gotama?

Sejarah mencatat bahwa setelah meraih Pencerahan Agung, Sang Buddha melakukan perjalanan ke Taman Rusa Isipatana, di dekat Benares. Beliau membabarkan Dhamma yang dikenal dengan Dhammacakkapavatana Sutta kepada lima orang pertapa yang pernah menjadi sahabatNya? Kondana, Vappa, Bhaddiya, Mahanama, dan Assaji. Setelah menguraikan khotbah pertama, Sang Buddha tetap tinggal disana. Beliau bertemu dengan Yasa -- anak seorang pedagang kaya raya di Benares -- dan memberikan wejangan Dhamma kepadanya. Disamping itu, Sang Buddha juga membabarkan Dhamma kepada ayah Yasa dan empat sahabat Yasa. Mereka beserta para pengikutnya -- semuanya berjumlah lima puluh lima orang -- meninggalkan kehidupan berumah tangga, memasuki kehidupan tanpa rumah (menjadi Bhikkhu), dan mencapai tingkat kesucian Arahat. (tim)

http://ayojambi.com/
http://www.banyurawa.com/
http://makinjambi.com/
http://informasi-mediakita.blogspot.com/
http://multmedia.multiply.com/
http://multi-nusantara.blogspot.com/
http://www.griyakuliner.com/
http://media-fotografers.blogspot.com/