PADANG, KOMPAS.com - Setelah gempa berkekuatan 7,2 skala Richter disusul dua kali gempa berkekuatan sekitar 5,0 SR pada Senin (25/10/2010) malam, situasi di Sumatera Barat berangsur normal, Selasa (26/10/2010) dini hari.
Warga di Gang Teluk Bayur misalnya, dilaporkan telah kembali menempati rumah-rumah mereka usai mendapat kepastian peringatan adanya tsunami telah dicabut oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Namun, warga tetap berjaga-jaga di lingkungan mereka.
"Warga telah kembali ke rumah masing-masing. Tapi, mereka tidak langsung tidur. Kalau pun mau tidur, mereka memilih untuk menggelar kasur di ruang tengah dan teras rumah mereka," ujar Anto, seorang warga.
Inisiatif warga untuk mengabarkan soal dicabutnya peringatan tsunami, sepertinya membuat warga dapat menguasai diri dan tak panik.
Atas gempa tersebut, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, dilaporkan langsung menggelar rapat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumbar di Crisis Center, Pempov Sumbar. (Harismanto)
http://regional.kompas.com/read/2010/10/26/01053395/
Warga di Gang Teluk Bayur misalnya, dilaporkan telah kembali menempati rumah-rumah mereka usai mendapat kepastian peringatan adanya tsunami telah dicabut oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Namun, warga tetap berjaga-jaga di lingkungan mereka.
"Warga telah kembali ke rumah masing-masing. Tapi, mereka tidak langsung tidur. Kalau pun mau tidur, mereka memilih untuk menggelar kasur di ruang tengah dan teras rumah mereka," ujar Anto, seorang warga.
Inisiatif warga untuk mengabarkan soal dicabutnya peringatan tsunami, sepertinya membuat warga dapat menguasai diri dan tak panik.
Atas gempa tersebut, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, dilaporkan langsung menggelar rapat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumbar di Crisis Center, Pempov Sumbar. (Harismanto)
http://regional.kompas.com/read/2010/10/26/01053395/