Selasa, 19 Juli 2011

Warga Seoul Mencoba Peti Mati, Hargai Hidup

Sebagai salah satu negara dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia, kematian bukanlah hal luar biasa untuk dipikirkan di Korea Selatan.

Mantan Presiden Roh Moo-hyun mengakhiri hidupnya sendiri di tahun 2009 setelah skandal kasus penyuapan. Tidak sedikit pula aktor dan aktris Korea Selatan yang bunuh diri.
Tetapi di Seoul, ada kegiatan yang dipelopori oleh mereka yang ingin menghimbau sesamanya, agar tidak menyia-nyiakan kehidupan.

Sekitar 70 orang ikut serta dalam kegiatan ini, yaitu merasakan pengalaman mati ketika masih hidup.

Kim Joo-nam, 78 tahun, mengenakan baju jenazah tradisional kuning dari bahan rami, dan berbaring di dalam peti mati.

Ia memutuskan untuk mencoba hal ini karena merasa terbebani oleh kemungkinannya meninggal, dan tidak mau terlambat untuk menghargai hidupnya.

[Kim Joo-nam, Peserta]:
“Saya berpikir bagaimana orang menilai saya. Saya kuatir, karena belum berbuat hal-hal baik, tetapi hal buruk saja, saya gugup.”

Lee Myung-hee, ibu berusia 42 tahun dengan dua orang putra berkata, berada di dalam peti mati membuatnya sadar betapa ia sangat mencintai keluarganya.

[Lee Myung-hee, Peserta]:
“Kematian bisa datang tanpa memandang usia, ke siapapun. Saya tidak seharusnya berpikir itu bukan urusan saya. Ini adalah kesempatan baik untuk mempersiapkan akhir hayat dengan tenang.”

Profesor Kang Kyung-ah yang memimpin seminar itu berkata, kegiatan ini akan berarti banyak bagi warga berumur 20-an, 30-an dan 40-an, karena angka bunuh diri lebih tinggi di usia tersebut.

[Kang Kyung-ah, Profesor Keperawatan, Universitas Sahmyook]:
“Kebanyakan adalah dari umur yang sedang aktif, ini dapat mengubah arti hidup dan memberi kesempatan mengenal diri.”

Menurutnya, ini juga dapat melepas stress.

[Kang Kyung-ah, Profesor Keperawatan, Universitas Sahmyook]:
“Mereka bisa merasa hidup tak berarti, karena mereka terus memegang kuat. Kini mereka bisa rileks, melepas stress dan hal-hal obsesi, serta menghabiskan waktu dengan cara yang lebih berarti, mencari hidup yang lebih berarti.”

Setelah merasakan bagaimana rasanya tinggal didalam peti mati, para peserta diharapkan dapat pulang ke rumah untuk merayakan kelahiran mereka kembali dan mensyukuri hidup.

http://www.erabaru.net/ntdtv-videos/91-ntd-news/27167-warga-seoul-mencoba-peti-mati-hargai-hidup