Rabu, 28 September 2011

Rakyat Malaysia Harus Bisa Bahasa Mandarin

KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak mengimbau rakyatnya untuk bisa berbahasa Mandarin. "Penguasaan bahasa Mandarin penting lantaran China akan menjadi kekuatan super di bidang ekonomi," kata Razak sebagaimana warta Sinchew Daily pada Senin (26/9/2011).
Bagi Razak, penguasaan bahasa Mandarin menjadi kunci agar rakyat Malaysia bisa mendapat tempat dalam persaingan bisnis. "Kami ingin semakin banyak warga Malaysia dari berbagai golongan mampu memenangi persaingan bisnis bersama China," imbuhnya.

Tak jauh-jauh, Razak mengisahkan pengalaman keluarganya yang sejak lama membina hubungan dengan China. Menurutnya, ayahnya, Abdul Razak Hussein sudah membuka hubungan diplomatik Malaysia dengan China sejak 1974. Abdul Razak Hussein adalah perdana menteri kedua Malaysia.

Sementara, putera Najib Razak, Norashman Razak Mohd Najib (21), tahun lalu menyelesaikan studi bahasa Mandarin di Universitas Beijing. Najib Razak juga mengingatkan kalau rakyat Malaysia mesti mengambil sisi positif dari pepatah China yang mengatakan segala usaha harus dilakukan untuk mengutamakan pendidikan.

Di Malaysia, populasi etnis China mencapai 23 persen dari total penduduk Malaysia. Kini, jumlah penduduk Malaysia mencapai sekitar 27,6 juta jiwa.

Mau Sukses, Belajar Bahasa Mandarinlah!
Warga Malaysia mendapat ajakan baru dari pemerintahnya, yakni belajar bahasa Mandarin. Khusus bagi warga di perkotaan di Negeri Jiran itu, pemerintah malah mengatakan kalau penguasaan bahasa tersebut bakal menjadikan seseorang menguasai persaingan. "Di kampung mungkin kita tak butuh bahasa Mandarin tu. Tapi, di kota, penguasaan bahasa tu untuk membuat kita jadi lebih kompetitif," begitu kata Datuk Seri Dr Rais Yatim, Minggu (7/3/2010).

Lebih lanjut, Datuk yang juga Menteri Informasi, Komunikasi, dan Kebudayaan itu, sebagaimana ditulis Bernama, juga mendorong warga agar menjadi makin percaya diri untuk belajar ragam bahasa yang ada di Malaysia. "Di samping bahasa Inggris, rakyat Malaysia harus giat belajar bahasa Mandarin sebagai bahasa komersial yang makin banyak dipakai banyak kalangan di dunia," demikian Datuk Rais Yatim mengingatkan.

http://internasional.kompas.com/read/2010/03/08/06205356/