Selasa, 28 Februari 2012

Kaum Hawa Ramaikan Sejit Shen Ming “Ong Seng Kong”

JAMBI – Ratusan kaum hawa menghadiri sejit shen ming (dewa) Ong Seng Kong di Klenteng Kuang Leng Miau dibilangan Jalan Brigjen Katamso, Lorong Sriwijaya Rt. 12 Kelurahan Kasang, Kecamatan Jambi Timur dan sekaligus melakukan Kho Kun (sedekah sesajian) yang dipersembahkan kepada para khun ciong (pengawal dewa) dan mahluk  (roh) penasaran/ gentayangan.
Menurut penuturan Liang Yu pengurus Klenteng , bahwa Klenteng Kuang Leng Miau adalah warisan dari Almarhum Apek Macan yang awalnya hanya sebuah rumah ibadah pribadi milik Almarhum Apek macan yang didirikan pada tahun 1952 dengan atap nipah dan dibangun menjadi permanen oleh masyarakat Tionghoa Jambi pada 2004 silam.

Hasil pantauan dilapangan, Selasa pagi (28/02) sejak pukul 10.00 berbagai kaum hawa mulai berdatangan untuk mengikuti prosesi ritual memperingati hari ulang tahun dan prosesi kho kun, umumnya kaum hawa pada membawa sertakan putra maupun putri mereka.

Prosesi seperti biasanya, diawali dengan memohon izin kepada Tie Kong (Tuhan red) untuk dapat melaksanakan ritual perayaan hari ulang tahun sang dewa Ong Seng Kong dan kho kun persembahan sesajen kepada mahluk/roh yang tidak diurusi oleh pihak keluarga, upacara dipimpin oleh rohaniwan dari Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Sai Che Tien Jambi dengan membaca So Bun (sejenis mantera pemberitahuan/undangan red).

Setelah itu baru memasuki tahap kedua yaitu prosesi sembahyang memperingati HUT dewa Ong Seng Kong dengan membacakan Ci Bun (sejenis laporan untuk dewa yang bersangkutan), selanjutnya baru memasuki upacara Kho Kun atau yang dikenal dengan sebutan kho kun dalam dan kho kun luar, yang dimaksud dengan kho kun dalam yaitu mempersembahan berbagai jenis makanan, buah-buahan dan Kim Cua (kertas sembahyang red) kepada para pengawal Sang Dewa yang ada didalam klenteng tersebut, seusai prosesi didalam baru melakukan kho kun diluar untuk para mahluk atau roh yang meninggal tidak tidak diurusi oleh pihak keluarganya, maupun meninggal tidak wajar seperti meninggal dunia gantung diri, kecelakaan, dibunuh orang dan lain sebagainya, maka perlu diadakan kho kun atau sedekahkan makanan dan lain-lain sebagainya kepada mahluk dan roh. (Romy)