Minggu, 30 September 2012

Ribuan Umat Khonghucu Jambi Sembahyang Tiong Ciu Cue

JAMBI – Sampai sekarang masih banyak tradisi yang dipertahankan masyarakat keturunan Tionghoa yang beragama Khonghucu diseluruh dunia. Salah satu diantaranya yaitu tradisi pesta kue bulan (Tiong Ciu Cue) di bulan purnama yang biasa digelar setiap tanggal 15 bulan delapan Imlek (Pe Gwee Cap Go) dengan mengelar sembahyang kue bulan dan juga tidak ketinggalan pesta kembang api dimalam harinya.
Perayaan Tiong Ciu Cue tahun ini yang jatuh pada tangga 30 September 2012 (Pe Gwee Cap Go Imlek), dirayakan di berbagai negara dan daerah di tanah air Indonesia, termasuk di Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) kelenteng “Hok Kheng Tong”, yang terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Selain menyambut perayaan Kue Bulan (Tiong Ciu Phia), Makin Kelenteng Hok Kheng Tong juga melakukan kho khun (sembahyang persembahan) yang dilakukan setiap tahun, “Tiap tahun kita rayakan sembahyang Tiong Ciu Cue sekaligus melakukan kho khun“ ujar pengurus Makin Hok Kheng Tong.

Sehari sebelumnya prosesi akbar perayaan Tiong Ciu Cue dilakukan, terlebih dahulu para pengurus Makin Kelenteng Hok Kheng Tong melakukan sembahyang didepan altar Tien (Tuhan), adapun maksud sebahyang tersebut adalah memberitahu sekaligus memohon ijin kepada sang pencipta alam semesta, bahwa umatnya di bumi hendak merayakan Tiong Ciu Cue dengan menyembahyangi Tai Im Niu Niu (Dewi Bulan) dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban. Prosesi upacara dipimpin langsung Rohaniawan dari Matakin Provinsi Jambi, The Lien Teng.

Menurut Ramli (Lie Tiong Lam) salah satu sesepuh Makin Hok Kheng Tong, harapan kita kedepan semoga Tien (Tuhan) dapat memberikan perlindungan kepada bangsa dan negara, “Kita memohon kepada Tien (Tuhan) agar negara dapat terhindar dari segala bencana, masyarakat bisa melakukan aktifitas sehari dan warga aman sentosa, keluarga harmonis”.

Tampak hadir dalam acara akbar tersebut diantaranya, Ketua MAKIN Sai Che Tien, Darmadi Tekun (The Kien Peng), Ketua MAKIN Hok Sin Tong, Darman Wijaya (Huang Chun Hui), Ketua MAKIN Gi Hong Tong, Alex Suyanto (Oh Giok Cie), Ketua Kelenteng Sam Leng Keng, Rudy Lidra, Ketua Hok Liong Sai, Herman Suprato (Chen He Siang) serta beberapa pengusaha di Jambi.

Legenda Kue Bulan
Kue Bulan (Tiong Ciu Phia) adalah salah satu tradisi dikalangan masyarakat Tionghoa yang masih bertahan, perayaan Kue Bulan (Tiong Ciu Phia) yang dirayakan setiap tanggal lima belas bulan kedelapan Imlek. Tradisi tersebut juga dikenal sebagai Festival Pertengahan Musim Gugur. Masyarakat Tionghoa merayakaan "zhong qiu jie" ketika bulan berada pada puncak kecerahannya disepanjang tahun.  Menurut legenda, Dewi Bulan yang tinggal di istana kaca, keluar untuk menari dibawah bayang-bayangan bulan. Kisahnya berawal ketika pada suatu masa ada sepuluh matahari bersinar bersamaan diatas langit.

Sejarah Kue Bulan atau Tiong Chiu Pia
Perkataan Tiong Chiu berasal dari kata Tiong yang arti tengah dan Chiu berarti musim rontok, jadi boleh dikatakan sebutan Tiong Chiu arti secara harafiah berarti pertengahan musim rontok.

Perayaan sembahyang kue bulan dirayakan setiap tahun tepatnya tanggal 15 bulan delapan kalender Imlek, untuk tahun ini memasuki tahun Imlek ke 2564, yang jatuh pada  tanggal 30 September 2012. Pada hari itulah bulan paling terang sepanjang tahun, karena hari itu jarak bulan dengan bumi dan bentuk kue yang bulat melambangkan terangnya bulan menyinari bumi. (romy)

http://ayojambi.com/
http://makinjambi.com/
http://tradisi-jambi.blogspot.com/
http://multi-nusantara.blogspot.com/
http://komunitas-jambi.blogspot.com/
http://media-fotografers.blogspot.com/
http://makin-jambi.blogspot.com/