Minggu, 06 Januari 2013

Beragam Budaya Daerah Menyambut Dirgahayu Provinsi Jambi

JAMBI - Teriknya sinar matahari tak mengurangi semangat puluhan ribu masyarakat Jambi untuk menyaksikan pawai budaya menyambut Dirgahayu Provinsi Jambi ke-56 yang jatuh pada tanggal 6 Januari 2013, sejak pukul 07.00 pagi, warga Jambi telah membanjiri rute yang akan dilalui kelompok pawai kesenian terdiri dari kabupaten/ kota di provinsi Jambi dan kesenian komunitas dari berbagai provinsi, TNI, Polri, Ormas-Ormas dan Komunitas Motor Gede (moge) ikut berpartisipasi.
Selain dari kabupaten dan kota Jambi, pawai budaya juga diikuti komunitas dari provinsi Sulawesi, Kalimantan, Bali, Sumsel, Sumbar, Bengkulu, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh dan lain sebagainya, pawai budaya start dari kawasan hotel Novita Jambi melewati kawasan pasar dan berakhir di depan rumah dinas gubernur.

Pawai ini akan mempertontonkan berbagai macam budaya dari etnis yang ada di Jambi. Mulai dari Melayu, Jawa, Tionghoa, dan juga etnis lainnya dipertunjukkan pada pawai kali ini. Selain berupa tari-tarian, pawai budaya juga diikuti oleh kendaraan hias.

Berbagai kegiatan menarik dan unik digelar pada puncak perayaan HUT Provinsi Jambi ke 56, karnaval yang unik adalah kelompok Hok Liong Sai yang menampilkan 3 ekor barongsai serta satu ekor Liong (naga), maka tidak heran warga pada membawa anak-anak untuk foto-foto sama barongsai.

Tahun Kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, lantaran perayaan HUT Provinsi Jambi kali jatuh pada hari besar (minggu), sehingga warga pada membawa anak-anak untuk lihat pawai budaya di kawasan kawasan WTC Batanghari Jambi.

Beragam budaya khas Jambi ditampilkan dalam acara pawai yang dimulai sekitar pukul. 09.00 WIB itu. Hampir semua kabupaten/ kota mengirimkan utusan dalam acara yang digelar satu tahun sekali tersebut. Pawai kali ini menampilkan tarian, musik, dan pakaian adat daerah masing-masing daerah.
 
Selain itu acara karnaval juga diikuti Paguyuban Tionghoa dengan busana encin. Ini merupakan salah satu bentuk dari kebersamaan yang pantas dihargai. (romy)