KOMPAS.com — Masyarakat di selatan China, Malaysia, Indonesia, Singapura, Hongkong dan Taiwan, pada bulan ketujuh kalender tahun baru China, yakin bahwa 'Gerbang Neraka' dibuka untuk mengeluarkan hantu lapar yang kemudian mengembara ke alam orang hidup lalu ingin makan makanan sedap yang pernah dirasakan ketika masih hidup.
Pada saat itulah, warga dari etnis Tionghoa melakukan perayaan dan sembahyang sebagai penghormatan. Perayaan ini dikenal dengan nama Hungry Ghost Festival. Di Indonesia lebih dikenal dengan perayaan Zhong Yuan.
Perayaan ditandai dengan pembakaran rumah-rumah, mobil, dan uang yang terbuat dari kertas. Sebelum dibakar, rumah-rumah yang terbuat dari kertas disusun rapi seperti kompleks perumahan. Kemudian uang-uangan dari kertas dihambur-hamburkan di halaman rumah-rumahan yang sudah tersusun seperti kompleks.
Lepas dari mitologi yang mengelilingi festival ini, hikmah dari perayaan sebenarnya adalah penghormatan kepada leluhur dan penjamuan fakir miskin. Setelah ritual sembahyang selesai, hidangan yang dipersembahkan dalam acara ini lalu dibagi bagikan kepada fakir miskin. FIA