"Kodenya, ketika rem diinjak dua kali, dia (Edwar atau Agus) keluar dari bagasi," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/12/2014).
Heru mengatakan, kode tersebut diberikan oleh Sutrisno ketika taksi sudah mendapat penumpang. Setelah beberapa menit sejak penumpang naik, baru lah Sutrisno membuat kode itu untuk Edwar atau Agus yang berada di bagasi taksi.
Ketika Edwar atau Agus, perampok yang berada di bagasi taksi, merasakan hentakan rem sebanyak dua kali, Edwar atau Agus keluar dari bagasi ke kursi penumpang. Kemudian, penumpang pun akan menerima ancaman.
"Edwar yang bertugas di bagasi mengancam korban dengan kata-kata 'diam saya bunuh kamu!'," ujar Heru. [Baca: Polda Metro Sebut Perampok di Taksi Putih Mengaku Sopir Taksi Blue Bird]
Sambil diancam, Sutrisno tetap mengemudikan taksinya dan menjemput perampok lain, Jambi di tempat yang disetujui. Ketika Jambi masuk, pengancaman terhadap penumpang pun semakin menjadi.
Jambi bertugas menguras harta korban dan mngambil uang korban dari ATM. Saat ini, polisi telah berhasil menangkal tiga pelaku perampokan yaitu Sutrisno, Edwar, dan Agus Supriyanto.
Agus juga merupakan komplotan perampok yang bersembunyi di dalam bagasi pada perampokan terakhir mereka di Sudirman Central Business District (SCBD). Pada perampokan terakhir itu, Agus menggantikan posisi Edwar.
Perampok yang baru naik di tengah jalan, Jambi, saat ini masih buron. Dalam penangkapan, polisi juga menyita barang bukti berupa satu unit senjata api mainan, satu laptop, satu gerinda, dan kunci Inggris. Tidak hanya itu, polisi juga menyita seragam perusahaan taksi Blue Bird.
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/12/08/18360161/Injak.Rem.Dua.Kali.Jadi.Kode.Bagi.Sopir.Taksi.Komplotan.Perampok?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/