Rabu, 18 Februari 2015

Sembahyang Leluhur menjelang Tahun Baru Imlek

JAMBI, ayojambi.com – Salah satu tradisi warga Tionghoa yang telah berlangsung sejak lama, dimana dalam tradisi itu, umat yang beragama Khonghucu mewajibkan setiap keluarga, sebelum Tahun Baru Imlek, terlebih dahulu melakukan sembahyang kepada para orangtua/ leluhur yang telah tiada, tradisi ini sebenarnya memiliki makna luas dari sekedar memberi makan arwah leluhur. Sembahyang orangtua maupun leluhur ada yang gelar di ruma-rumah, tidak sedikit yang sembahyang di rumah abu (vihara).
Menurut beberapa tokoh masyarakat Tionghoa, sembahyang kepada leluhur adalah wujud bakti seorang anak terhadap orangtuanya maupun leluhur-leluhur yang telah mendahului mereka. "Bakti kepada orangtua tidak hanya memberi makan, merawat dan menjaga hingga meninggal, tetapi juga saat setelah meninggal dunia. Ini mengingatkan kita bahwa kita berada di atas dunia ini tidak semata-mata karena Tuhan, tetapi juga orangtua."

Sementara itu, pada tahun baru Imlek 2566 kongzeli, ada atraksi barongsai dari Perkumpulan Hok Liong Sai mendatangi rumah-rumah warga Tionghoa mulai pukul 07.00 hingga tengah hari, rombongan barongsai akan mendatangi rumah rumah warga untuk menyampaikan ucapan tahun baru Imlek.

Barongsai akan star dari simpang empat Jelutung, melintasi jalan Madura terus ke simpang royal dan masuk ke jalan Kamboja, selanjutnya rombongan akan kedaerah Talangbanjar, Tanjungpinang. (Romy)
* www.ayojambi.com/