Kamis, 30 Juni 2016

Bocah Tergemuk di Dunia ini Berasal Dari Indonesia

 
 
 
KARAWANG - Arya Permana, bocah laki-laki berusia 10 tahun dari Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi sorotan media asing.

Bobot tubuhnya melampaui berat badan normal anak-anak di usianya yang baru 10 tahun.
Betapa tidak, kini berat badannya telah mencapai 192 kilogram!

Lantaran obesitas parah yang dia derita, para dokter menyarankan melakukan diet ketat sebagai upaya menyelamatkan nyawanya.

Akibat bobot tubuhnya yang besar tersebut, Arya tidak bisa berjalan lagi.

Tak cuma itu, Arya kini terpaksa putus sekolah.

Bahkan kedua orangtuanya tidak bisa lagi menemukan pakaian yang muat untuk dikenakannya.

Alhasil, Arya sehari-hari hanya mengenakan sarung.

Mengutip melalui laman TELEGRAPH, Kamis (30/6/2016), Arya mengaku kerap mengeluh sesak napas.

Ketika tidur kepalanya harus bersandar di dinding untuk membantunya bisa bernapas dengan lega.

Gara-gara posisi tidurnya yang tak lazim, Arya mengalami memar permanen di bagian dahinya.

Ukuran tubuhnya yang dianggap tidak normal membuat warga sekitar desa penasaran untuk mendatanginya dan mengungkapkan jika Arya merupakan 'bocah tergendut di dunia'.

Sementara itu Rokayah Somantri mengungkapkan, ia tidak mampu menolak keinginan anaknya yang selalu lapar dan ingin makan.

Arya selalu merasa lapar dan porsi makannya sangat besar. Satu kali makan saja porsinya sebanyak dua porsi orang dewasa. Ia juga selalu merasa lelah dan mengeluh sesak napas. Kerjaan sehari-harinya cuma makan, tidur, bermain gadget, atau sudah merasa bosan ia melompat ke dalam bak kolam dan berendam selama berjam-jam," ujar Rokayah.

Saban hari, Arya biasanya makan lima kali sehari dengan porsi yang besar.

Menurut penuturan ibunya, Arya sudah tidak bisa berjalan normal lagi.

Dia hanya bisa mengambil sedikit langkah sebelum akhirnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

"Saya berharap anakku bisa bersekolah dan bermain lagi dengan anak-anak tetangga lainnya seperti dulu." harapnya.

Orangtua Arya awalnya mengira jika tubuh anak yang gendut pertanda jika anak mereka sehat.

Namun rupanya ukuran bobot berat tubuhnya tidak terkontrol.

Arya merupakan anak kedua dari Rokayah (35) dan suaminya Ade Somantri (45) yang bekerja sebagai seorang petani.

Saat menjalani proses persalinan di rumah, Arya lahir secara normal dan memiliki berat badan 3,1 kg.

Tetapi ketika memasuki usia dua tahun, berat badan Arya telah naik melebihi ukuran normal anak-anak di usiannya.

Meski begitu, orangtuanya mengatakan pada awalnya mereka tidak khawatir dan senang melihat anaknnya bertubuh gendut dan sehat.

Namun apa yang terjadi beberapa tahun kemudian berat badannya tidak terkontrol dan mengalami obesitas dan membutuhkan perawatan medis.

"Kami menyadari ia menderita gangguan dan memerlukan perhatian medis," ungkap Rokayah, dikutip melalui METRO.co.uk.

Setelah memeriksakan kondisi Arya ke beberapa dokter di Desa Cipurwasari, berdasarkan hasil pemeriksaan para dokter tidak menemukan hal yang ganjil dengan berat badan Arya.

Sebagai langkah antisipasi, saat ini orangtua Arya memberikannya diet nasi.

Mereka mengganti nasi putih dengan nasi merah berharap dapat mengontrol berat badannya.

Meskipun tidak begitu yakin dengan cara ini, setidaknya mereka dapat menghentikan pertumbuhan tubuhnya.

Saat Ramadan seperti saat ini, Rokayah menuturkan jika Arya menjalani puasa setengah hari seperti anak-anak di usianya.

Pernah sekali Arya berpuasa penuh hingga maghrib tetapi ia mengeluh sakit perut.

Donasi untuk Arya
Kondisi Arya Permana yang mengalami over-obesitas ternyata memancing simpati dari para pengguna internet, terutama media sosial.

Untuk itu, salah seorang netizen bernama Maria menggalang donasi untuk Arya melalui laman situs Kitabisa.com.

"Saya maria, karyawan di sebuah perusahaan swasta di Surabaya. Saya ingin membantu adik Arya Permana yang mengalami over-obesitas hingga memaksanya putus sekolah, dan tidak bisa melakukan aktifitas apapun selain menonton tv atau bermain game. Saya tidak tega setiap kali melihat foto Arya di harian Jawa Pos yang masih saya simpan. Saya ekspresi sedih, putus asa di wajahnya...." tulis Maria di laman situs tersebut.

Ucapan simpati pun berdatangan dari para pengguna jejaring sosial Twitter.

"Semoga Arya Permana, bocah yang menderita obesitas boleh terus diberi kekuatan dan semangat," kicau netizen pengguna akun @novikarani_98.

"Semangat Arya Permana! Jaga kesehatan, belajar, rajin ibadah dan buat bangga ibu bapak," cuit pengguna akun @rezacung.

http://jambi.tribunnews.com/2016/06/30/bocah-tergemuk-di-dunia-ini-berasal-dari-indonesia