Jumat, 02 Maret 2018

Malam Cap Go Meh Di Jambi

JAMBI - Tahun Baru Imlek nampaknya kurang meriah kalau nggak ada Cap Go Meh. Kebanyakan orang cuma tahu Cap Go Meh adalah perayaan yang dilakukan orang Tionghoa dua minggu setelah Tahun Baru Imlek. Ternyata Cap Go Meh bukan sekadar itu, karena Cap Go Meh juga punya makna.

Imlek biasanya dirayakan dengan sembahyang ke klenteng untuk memanjatkan doa keselamatan dan keberkahan di tahun yang baru. Setelah itu, baru deh kumpul dan makan bersama keluarga. Sedangkan, ketika Cap Go Meh, orang-orang membawa persembahan dan sembahyang ke klenteng untuk mengucap syukur dan memohon keselamatan.

Ada empat klenteng bekerja sama dalam perayaan Cap Go Meh di Jambi, yaitu dari klenteng MAKIN Hok Kheng Tong, klenteng MAKIN Leng Chun Keng, klenteng MAKIN Sai Che Tien dan klenteng Tiong Gie Thong akan adakan karnaval arak-arakan dari masing-masing klenteng menuju pusat perayaan Cap Go Meh. Arak-arakan terdiri dari bendera para suci sen ren (dewa), barongsai, kursi tandu dan atraksi tatung melompati kobaran api. Hampir setiap klenteng mengarak dewa dan dewi utamanya. Seperti klenteng MAKIN Hok Kheng Tong sen ren (dewa) “Cheng Cui Co She, klenteng MAKIN Leng Chun Keng sen ren (dewa) “Sun Ping Sing He, klenteng MAKIN Sai Che Tien sen ren (dewa) “Fu Xi” Hok Hie Tee Sien dan klenteng Tiong Gi Tong sen ren (dewa) Kwan Seng Tai Te (Kong). Karnaval ini dimula
i pukul 17.30 dari persiapan masing-masing klenteng.

Cap Go Meh (Hokkien: 十五暝) melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari. disebut Festival Yuanxiao atau Festival Shangyuan. Perayaan Cap Go Meh dilakukan untuk memberi penghormatan terhadap para suci sen ren/ sen ming (Romy).
* https://www.facebook.com/makinjambi