PADANG, KOMPAS.com - BPBD Sumbar mencatat korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Mentawai yang telah ditemukan sebanyak 337 orang.
"Sebelumnya korban meninggal dunia sebanyak 311 orang, namun saat ini bertambah menjadi 337 orang yang telah ditemukan," kata Kabid Penanggulang Bencana BPBD Sumbar, Ade Edwar, Kamis (28/10/2010).
Menurut dia, data tersebut didapat dan dilaporkan BPBD Mentawai kepada BPBD Sumbar pada setiap satu jam.
"Setiap satu jam, BPBD Mentawai memberikan laporan kepada BPBD Sumbar mengenai data korban tewas dan warga hilang," katanya.
Dia mengatakan, warga yang hilang akibat diterjang gempa dan tsunami di Kabupaten Mentawai mencapai 338 jiwa.
"Untuk korban luka berat sebanyak 265 orang, luka ringan 140 orang, dan warga dalam pengungsian sebanyak 4.000 jiwa," katanya.
Sekolah yang rusak sebanyak empat SD dan satu unit gedung SMP, sedangkan fasilitas umum yang rusak antara lain gereja sebanyak empat unit, Puskesmas tiga unit, 426 rumah warga rusak berat, 200 rumah warga rusak ringan, jembatan 10 unit, serta jalan P2D sepanjang 8 kilometer.
Dia mengatakan, dari pulau yang ada di Kabupaten Mentawai tercatat dua pulau yang terparah akibat terjangan gempa dan tsunami, yakni Pulau Pagai Selatan dan Pagai Utara.
Menurut dia, korban pengungsian yang berada di Kecamatan Pagai Selatan Desa Bulasat diperkirakan 2.400 jiwa pada dusun Luranabana, Limoksu, Maonai, dan Moping. Mereka belum mendapatkan bantuan.
"Lokasi tersebut sangat sulit dicapai oleh tim bantuan dan juga disebabkan kekurangan bahan bakar minyak (BBM) untuk menuju tempat tersebut melalui laut," katanya.
Dia menambahkan beberapa daerah lainnya yang berada di Kabupaten Mentawai sudah mendapatkan bantuan oleh Tim Bantuan bagi korban gempa dan tsunami.
"Bantuan terus saja berdatang dari para donatur ke Posko bantuan bencana untuk membantu korban gempa dan tsunami," katanya.
Bantuan yang diterima tersebut telah disalurkan ke Kabupaten Mentawai melalui jalur laut yang diberangkatkan dari Pelabuhan Teluk bayur dan Pelabuhan Bungus, Kota Padang.
Sejak terjadinya gempa dan tsunami di Kabupaten Mentawai, lanjut Ade Edawar, BPBD Sumbar sudah membuka posko bantuan.
"Posko bantuan tersebut berada di Jakarta ada dua tempat yakni Bandara Cengkareng, serta Pelabuhan Tanjung Priok, sedangkan posko di Kota Padang juga ada dua tempat, yakni Bandara Internasional Minangkabu (BIM) Ketaping, serta Pelabuhan Teluk Bayur,serta Pelabuhan Bungus Padang," kata Ade Edwar.
http://regional.kompas.com/read/2010/10/28/17560581/
"Sebelumnya korban meninggal dunia sebanyak 311 orang, namun saat ini bertambah menjadi 337 orang yang telah ditemukan," kata Kabid Penanggulang Bencana BPBD Sumbar, Ade Edwar, Kamis (28/10/2010).
Menurut dia, data tersebut didapat dan dilaporkan BPBD Mentawai kepada BPBD Sumbar pada setiap satu jam.
"Setiap satu jam, BPBD Mentawai memberikan laporan kepada BPBD Sumbar mengenai data korban tewas dan warga hilang," katanya.
Dia mengatakan, warga yang hilang akibat diterjang gempa dan tsunami di Kabupaten Mentawai mencapai 338 jiwa.
"Untuk korban luka berat sebanyak 265 orang, luka ringan 140 orang, dan warga dalam pengungsian sebanyak 4.000 jiwa," katanya.
Sekolah yang rusak sebanyak empat SD dan satu unit gedung SMP, sedangkan fasilitas umum yang rusak antara lain gereja sebanyak empat unit, Puskesmas tiga unit, 426 rumah warga rusak berat, 200 rumah warga rusak ringan, jembatan 10 unit, serta jalan P2D sepanjang 8 kilometer.
Dia mengatakan, dari pulau yang ada di Kabupaten Mentawai tercatat dua pulau yang terparah akibat terjangan gempa dan tsunami, yakni Pulau Pagai Selatan dan Pagai Utara.
Menurut dia, korban pengungsian yang berada di Kecamatan Pagai Selatan Desa Bulasat diperkirakan 2.400 jiwa pada dusun Luranabana, Limoksu, Maonai, dan Moping. Mereka belum mendapatkan bantuan.
"Lokasi tersebut sangat sulit dicapai oleh tim bantuan dan juga disebabkan kekurangan bahan bakar minyak (BBM) untuk menuju tempat tersebut melalui laut," katanya.
Dia menambahkan beberapa daerah lainnya yang berada di Kabupaten Mentawai sudah mendapatkan bantuan oleh Tim Bantuan bagi korban gempa dan tsunami.
"Bantuan terus saja berdatang dari para donatur ke Posko bantuan bencana untuk membantu korban gempa dan tsunami," katanya.
Bantuan yang diterima tersebut telah disalurkan ke Kabupaten Mentawai melalui jalur laut yang diberangkatkan dari Pelabuhan Teluk bayur dan Pelabuhan Bungus, Kota Padang.
Sejak terjadinya gempa dan tsunami di Kabupaten Mentawai, lanjut Ade Edawar, BPBD Sumbar sudah membuka posko bantuan.
"Posko bantuan tersebut berada di Jakarta ada dua tempat yakni Bandara Cengkareng, serta Pelabuhan Tanjung Priok, sedangkan posko di Kota Padang juga ada dua tempat, yakni Bandara Internasional Minangkabu (BIM) Ketaping, serta Pelabuhan Teluk Bayur,serta Pelabuhan Bungus Padang," kata Ade Edwar.
http://regional.kompas.com/read/2010/10/28/17560581/