Kompas.com - Mungkin Anda mungkin termasuk dari 45 persen orang dewasa yang sering mengeluarkan napas berat dengan bunyi seperti geram seekor beruang ketika tidur. Banyak hal yang menyebabkan seseorang mendengkur, dari hiung tersumbat sampai adanya tonsil yang membesar.
Meski pada tingkat ringan mendengkur tidak mengundang risiko kesehatan, namun kebiasaan ngorok ini bisa menurunkan kualitas hidup. Bukan hanya mengganggu orang yang tidur satu ruangan dengannya, tidak sedikit penderita dengkur yang mengalami sleep apnea atau tersumbatnya jalan napas selama beberapa detik. Akibatnya suplai oksigen ke otak menjadi berkurang.
Beruntung dewasa ini banyak dokter ahli yang mampu mengatasi masalah gangguan tidur ini. Namun ada beberapa cara alami untuk meringankan kasus dengkuran Anda.
1. Ubah posisi tidur
Tidur dalam posisi terlentang akan membuat pangkal lidah dan langit-langit mulut "runtuh" ke membran tenggorokan sehingga menyebabkan getaran suara selama kita tidur. "Tidur dengan posisi miring bisa membuat perbedaan besar bagi orang yang terbiasa ngorok," kata Sudhansu Chokroverty, dari Clinical Neurophysiology and Sleep Medicine, AS. Cara lainnya adalah dengan meninggikan bagian kepala saat tidur dengan cara mengganjal bagian bawah kaki tempat tidur.
2. Kurangi berat badan
Mengurangi berat badan bisa membantu pada sebagian orang karena nyatanya banyak juga orang kurus yang tidurnya ngorok. Namun, menurut Daniel P.Slaugher, ahli mendengur, bila Anda mulai mendengkur ketika tubuh menggemuk, maka mengurangi bobot tubuh akan membantu. "Bila terdapat tumpukan lemak di sekitar leher, diameter tenggorokan akan terdesak sehingga bisa memicu ngorok," katanya.
3. Hindari alkohol
Alkohol menyebabkan otot-otot dalam jalan napas menjadi terlalu santai. Demikian juga halnya dengan obat-obatan penenang dan obat tidur.
4. Atur pola tidur
Pola tidur yang buruk, seperti kebiasaan bekerja lembur sehingga kurang tidur, bisa membuat tubuh kelelahan. Akibatnya saat tiba waktunya tidur, Anda akan memasuki tidur yang dalam dan lama sehingga otot-otot jadi mengendur dan lemas sehingga memicu dengkuran.
5. Matikan rokok
Asap rokok membuat jaringan-jaringan baik di tenggorokan maupun hidung mengalami iritasi, sampai bengkak dan menyumbat aliran udara.
6. Cukup cairan
Minumlah cukup cairan setiap hari. "Sekresi di hidung dan langit-langit mulut menjadi lengket ketika Anda dehidrasi. Hal ini menimbulkan dengkuran," kata Slaughter.
7. Ganti bantal
Alergen di kamar tidur dan bantal mungkin berpengaruh pada terjadinya ngorok. Menurut Slaughter, tungau debu bisa berakumulasi di bantal dan menyebabkan reaksi alergi yang memicu dengkuran. Untuk mengurangi alergen di tempat tidur, cucilah bantal Anda dan jemur di bawah sinar matahari minimal seminggu sekali. Selain itu, jagalah agar hewan kesayangan tidak tidur satu kamar dengan Anda.
Meski pada tingkat ringan mendengkur tidak mengundang risiko kesehatan, namun kebiasaan ngorok ini bisa menurunkan kualitas hidup. Bukan hanya mengganggu orang yang tidur satu ruangan dengannya, tidak sedikit penderita dengkur yang mengalami sleep apnea atau tersumbatnya jalan napas selama beberapa detik. Akibatnya suplai oksigen ke otak menjadi berkurang.
Beruntung dewasa ini banyak dokter ahli yang mampu mengatasi masalah gangguan tidur ini. Namun ada beberapa cara alami untuk meringankan kasus dengkuran Anda.
1. Ubah posisi tidur
Tidur dalam posisi terlentang akan membuat pangkal lidah dan langit-langit mulut "runtuh" ke membran tenggorokan sehingga menyebabkan getaran suara selama kita tidur. "Tidur dengan posisi miring bisa membuat perbedaan besar bagi orang yang terbiasa ngorok," kata Sudhansu Chokroverty, dari Clinical Neurophysiology and Sleep Medicine, AS. Cara lainnya adalah dengan meninggikan bagian kepala saat tidur dengan cara mengganjal bagian bawah kaki tempat tidur.
2. Kurangi berat badan
Mengurangi berat badan bisa membantu pada sebagian orang karena nyatanya banyak juga orang kurus yang tidurnya ngorok. Namun, menurut Daniel P.Slaugher, ahli mendengur, bila Anda mulai mendengkur ketika tubuh menggemuk, maka mengurangi bobot tubuh akan membantu. "Bila terdapat tumpukan lemak di sekitar leher, diameter tenggorokan akan terdesak sehingga bisa memicu ngorok," katanya.
3. Hindari alkohol
Alkohol menyebabkan otot-otot dalam jalan napas menjadi terlalu santai. Demikian juga halnya dengan obat-obatan penenang dan obat tidur.
4. Atur pola tidur
Pola tidur yang buruk, seperti kebiasaan bekerja lembur sehingga kurang tidur, bisa membuat tubuh kelelahan. Akibatnya saat tiba waktunya tidur, Anda akan memasuki tidur yang dalam dan lama sehingga otot-otot jadi mengendur dan lemas sehingga memicu dengkuran.
5. Matikan rokok
Asap rokok membuat jaringan-jaringan baik di tenggorokan maupun hidung mengalami iritasi, sampai bengkak dan menyumbat aliran udara.
6. Cukup cairan
Minumlah cukup cairan setiap hari. "Sekresi di hidung dan langit-langit mulut menjadi lengket ketika Anda dehidrasi. Hal ini menimbulkan dengkuran," kata Slaughter.
7. Ganti bantal
Alergen di kamar tidur dan bantal mungkin berpengaruh pada terjadinya ngorok. Menurut Slaughter, tungau debu bisa berakumulasi di bantal dan menyebabkan reaksi alergi yang memicu dengkuran. Untuk mengurangi alergen di tempat tidur, cucilah bantal Anda dan jemur di bawah sinar matahari minimal seminggu sekali. Selain itu, jagalah agar hewan kesayangan tidak tidur satu kamar dengan Anda.