Selasa, 02 November 2010

KERINCI, KOMPAS.com - Seiring mulai meningkatnya aktivitas vulkanis di Gunung Kerinci, pihak Pos Vulkanologi dan Pemantau Gunung Kerinci menyatakan untuk sementara menutup aktivitas pendakian di gunung tertinggi di Sumatera tersebut.

"Mengingat meningkatnya aktivitas vulkanis di puncak Gunung Kerinci ditambah dengan keadaan cuaca di Kerinci yang tak menentu dan susah diprediksi, kita menyatakan Gunung Kerinci tertutup bagi aktivitas penakian untuk jangka waktu yang tidak bisa ditentukan," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Kerinci Heri Prasetyo di Kerinci, Selasa (2/11/2010).

Peningkatan aktivitas vulkanis di Gunung Kerinci tersebut sudah berlangsung sejak beberapa hari belakangan ini.

Pada Selasa pagi Gunung Kerinci sudah mulai menyemburkan atau mengeluarkan asap vulkanis.

Oleh karena itu, untuk berjaga-jaga dari segala kemungkinan resiko terburuk yang bisa menimpa pendaki maka gunung tersebut ditutup sementara waktu untuk pendakian.

Gunung yang ketinggiannya mencapai 3.805 meter diatas permukaan laut (MDPL), Gunung Kerinci menjadi primadona tujuan pendakian oleh para pendaki yang datang dari berbagai latar belakang misi dan tujuan.

Ada yang mendaki untuk olahraga, berekreasi, penelitian, pendidikan, pembuatan film, fotografi, bahkan ada yang untuk kegiatan supranatural dan sakral.

Gunung tersebut jadi primadona bagi pecinta montenering karena memang jalur pendakian di gunung itu selama ini dikenal jauh lebih aman dibanding banyak gunung lainnya di Tanah Air.

Menurut petugas pos penjaga dan warga desa-desa yang menjadi pintu gerbang pendakian seperti Kerisik Tuo dan Pelompek, setiap bulan selalu ada pendaki yang melakukan aktivitas pendakian.

Mereka datang dari berbagai kalangan, bahkan sering dari para wisatawan mancanegara.

Memasuki musim penghujan seperti saat ini, kata Heri, aktivitas pendakian memang menurun dibading biasanya, karena pada musim penghujan cuaca di Gunung Kerinci susah diprediksi, kabut tebal sering menutupi jalur pendakian dan puncak gunung.

Keputusan menutup sementara jalur pendakian Gunung Kerinci tersebut disambut baik oleh Dinas Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten kerinci dan Disbudpar Provinsi Jambi.

Kepala Dinas Budpar Kerinci Arlis Harun menyatakan penutupan tersebut sama sekali tidak akan mempengaruhi kepariwisataan Kerinci. Apalagi hal tersebut dimaksudkan guna meminimalisir resiko bagi pendaki.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Didi Wuryanto melalui Kabid Pemasaran Guntur menyatakan akan segea merespon keputusan tersebut.

"Kita tidak masalah kalau memang ditutup untuk sementara waktu mengingat aktivitas Gunung Kerinci yang meningkat. Kita akan langsung menyampaikan informasi terakhir kepada para pendaki yang sudah melapor dan menyampaikan rencana pendakiannya. Kita akan jelaskan keadaan ini agar mereka bisa menunda rencana pendakian," tegas Guntur.

http://regional.kompas.com/read/2010/11/02/18235546/