JAKARTA, KOMPAS.com — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian Yogyakarta memperluas daerah aman Merapi berada di luar radius 15 kilometer dari puncak Gunung Merapi tepat pada pukul 16.05 WIB. Sebelumnya, daerah aman berada di luar radius 10 kilometer.
Perluasan jarak aman ini dilakukan akibat semburan awan panas Merapi pada hari ini paling dahsyat, yakni selama 1,5 jam. Semburan terlama sebelumnya adalah 33 menit. Hal itu terjadi pada letusan pertama, Selasa (26/10/2010), yang menewaskan Mbah Maridjan dan puluhan orang warga lereng Merapi.
Hal tersebut didasarkan pada hasil pemantauan instrumental dan visual Gunung Merapi pada Rabu (3/11/2010) pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.
Kepala Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono juga menyebut bahwa erupsi hari ini paling dahsyat. "Erupsi hari ini sangat istimewa karena lebih dari 1 jam," ujar Surono.
Gunung Merapi menunjukkan aktivitas yang masih tinggi. Hal itu terlihat dari adanya awan panas beruntun. Status aktivitas Gunung Merapi masih tetap pada tingkat Awas (level IV).
Hari ini Merapi memuntahkan awan panas sebanyak tujuh kali dan pada pukul 17.30 WIB menyemburkan awan panas sampai 9 kilometer.
Data luncuran awan panas Merapi hari ini :
1. Pukul 11.11 WIB-13.19 WIB terjadi awan panas beruntun dengan durasi maksimum 2 menit. Sementara itu, cuaca dalam keadaan kabut dan hujan sehingga keadaan puncak Gunung Merapi tidak bisa dilihat.
2. Pukul 13.27 WIB dan 13.30 WIB terjadi gempa vulkanik dangkal (VB) sebanyak 2 kali.
3. Pukul 14.00 WIB-14.03 WIB terjadi guguran besar beruntun sebanyak 4 kali dengan durasi maksimum 1 menit.
4. Pukul 14.04 WIB-14.27 WIB terjadi rentetan awan panas dengan durasi maksimum 5 menit. Diperkirakan, jarak luncur awan panas lebih dari 10 km sehingga diputuskan untuk memperluas daerah aman hingga di luar radius 15 km.
5. Pukul 14.44 WIB terjadi awan panas besar selama 1,5 jam.
6. Pukul 16.23 WIB aktivitas mulai reda.
7. Pukul 17.30 WIB dilaporkan bahwa awan panas mencapai 9 km di alur Kali Gendol.
http://regional.kompas.com/read/2010/11/03/23284664/
Perluasan jarak aman ini dilakukan akibat semburan awan panas Merapi pada hari ini paling dahsyat, yakni selama 1,5 jam. Semburan terlama sebelumnya adalah 33 menit. Hal itu terjadi pada letusan pertama, Selasa (26/10/2010), yang menewaskan Mbah Maridjan dan puluhan orang warga lereng Merapi.
Hal tersebut didasarkan pada hasil pemantauan instrumental dan visual Gunung Merapi pada Rabu (3/11/2010) pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.
Kepala Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono juga menyebut bahwa erupsi hari ini paling dahsyat. "Erupsi hari ini sangat istimewa karena lebih dari 1 jam," ujar Surono.
Gunung Merapi menunjukkan aktivitas yang masih tinggi. Hal itu terlihat dari adanya awan panas beruntun. Status aktivitas Gunung Merapi masih tetap pada tingkat Awas (level IV).
Hari ini Merapi memuntahkan awan panas sebanyak tujuh kali dan pada pukul 17.30 WIB menyemburkan awan panas sampai 9 kilometer.
Data luncuran awan panas Merapi hari ini :
1. Pukul 11.11 WIB-13.19 WIB terjadi awan panas beruntun dengan durasi maksimum 2 menit. Sementara itu, cuaca dalam keadaan kabut dan hujan sehingga keadaan puncak Gunung Merapi tidak bisa dilihat.
2. Pukul 13.27 WIB dan 13.30 WIB terjadi gempa vulkanik dangkal (VB) sebanyak 2 kali.
3. Pukul 14.00 WIB-14.03 WIB terjadi guguran besar beruntun sebanyak 4 kali dengan durasi maksimum 1 menit.
4. Pukul 14.04 WIB-14.27 WIB terjadi rentetan awan panas dengan durasi maksimum 5 menit. Diperkirakan, jarak luncur awan panas lebih dari 10 km sehingga diputuskan untuk memperluas daerah aman hingga di luar radius 15 km.
5. Pukul 14.44 WIB terjadi awan panas besar selama 1,5 jam.
6. Pukul 16.23 WIB aktivitas mulai reda.
7. Pukul 17.30 WIB dilaporkan bahwa awan panas mencapai 9 km di alur Kali Gendol.
http://regional.kompas.com/read/2010/11/03/23284664/