JAKARTA, KOMPAS.com — Miris melihat anggota DPR tak menggubris imbauan masyarakat untuk moratorium kunjungan ke luar negeri, puluhan aktivis akan menghadiahi wakil rakyat dengan aksi teatrikal tari perut di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/11/2010).
Karena tujuannya menyindir, aksi tari perut tersebut akan dibawakan oleh dua pria. "Intinya, kritik terhadap anggota DPR yang tidak mengindahkan kritik dan imbauan masyarakat agar anggota DPR melakukan moratorium kunjungan ke luar negeri karena alasan studi banding," kata Direktur LIMA (Lingkar Masyarakat Madani Indonesia) Ray Rangkuti melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com di Jakarta, Rabu (3/11/2010).
Ray mengaku mendapat informasi bahwa anggota DPR akan memanfaatkan "plesiran" tersebut dengan sejumlah agenda kegiatan pribadi.
Yang mengejutkan bagi Ray adalah adanya informasi bahwa ada anggota dewan terhormat yang minta sajian tari perut di sela-sela kunjungan studi banding tersebut. "Salah satunya yang kami dengar adalah adanya permintaan tari perut. Kami tidak tahu, apakah kabar itu benar atau tidak," ujarnya.
Ray mengaku heran dengan tingkah anggota DPR yang menyelipkan agenda pribadi di dalam kunjungan ke luar negeri.
"Ini tambahan keprihatinan kita saja. Sudah perginya dalam kondisi ketika rakyat mengalami berbagai musibah, uang negara dikeruk untuk studi banding, dan di tengah-tengahnya ada agenda pribadi pula yang diselipkan," sindir Ray.
Dengan aksi ini, Ray berharap anggota DPR tersentuh, sadar, dan segera membuat moratorium studi banding, khususnya pada tahun 2011.
"Semoga muncul kesadaran di kalangan anggota DPR bahwa rakyat hampir putus asa melihat perilaku mereka. Dan karenanya, jika mungkin, mereka menahan diri dalam bentuk moratorium studi banding, khususnya pada tahun 2011," katanya. (Tribunnews/Abdul Qodir)
http://nasional.kompas.com/read/2010/11/03/22203443/
Karena tujuannya menyindir, aksi tari perut tersebut akan dibawakan oleh dua pria. "Intinya, kritik terhadap anggota DPR yang tidak mengindahkan kritik dan imbauan masyarakat agar anggota DPR melakukan moratorium kunjungan ke luar negeri karena alasan studi banding," kata Direktur LIMA (Lingkar Masyarakat Madani Indonesia) Ray Rangkuti melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com di Jakarta, Rabu (3/11/2010).
Ray mengaku mendapat informasi bahwa anggota DPR akan memanfaatkan "plesiran" tersebut dengan sejumlah agenda kegiatan pribadi.
Yang mengejutkan bagi Ray adalah adanya informasi bahwa ada anggota dewan terhormat yang minta sajian tari perut di sela-sela kunjungan studi banding tersebut. "Salah satunya yang kami dengar adalah adanya permintaan tari perut. Kami tidak tahu, apakah kabar itu benar atau tidak," ujarnya.
Ray mengaku heran dengan tingkah anggota DPR yang menyelipkan agenda pribadi di dalam kunjungan ke luar negeri.
"Ini tambahan keprihatinan kita saja. Sudah perginya dalam kondisi ketika rakyat mengalami berbagai musibah, uang negara dikeruk untuk studi banding, dan di tengah-tengahnya ada agenda pribadi pula yang diselipkan," sindir Ray.
Dengan aksi ini, Ray berharap anggota DPR tersentuh, sadar, dan segera membuat moratorium studi banding, khususnya pada tahun 2011.
"Semoga muncul kesadaran di kalangan anggota DPR bahwa rakyat hampir putus asa melihat perilaku mereka. Dan karenanya, jika mungkin, mereka menahan diri dalam bentuk moratorium studi banding, khususnya pada tahun 2011," katanya. (Tribunnews/Abdul Qodir)
http://nasional.kompas.com/read/2010/11/03/22203443/