Pertunjukan Barongsai biasanya dilakukan pada akhir penutupan tahun baru Imlek, yaitu tanggal 15 bulan I (Jia Gwee Cap Go), menurut penanggalan Tionghoa yang dikenal dengan sebutan malam Cap Go Me.
Karnafal Cap Go Me kali ini ditampilkan berbagai pertunjukan kesenian dan salah satunya kesenian Barongsai dan Liong. Selain pertunjukan kesenian Barongsai dan Liong, juga karnafal pasukan bendera kebesaran sin beng serta arak-arakan kim sin (patung dewa) dan juga disemarakan dengan pesta kembang api untuk menambah meriah suasana Cap Go Me.
Karnaval Cap Go Me dalam perayaan ini, mengarak sejumlah patung dewa dewi diantaranya Kim Sin “Hok Hie Te Sien, Go Hu Tua Lang Kong” dari klenteng Makin Sai Che Tien, terus Kim Sin “Che Liong Kong” dari Makin Leng Chun Keng, Kim Sin “Tai Sang Lau Chin, Go Lui, Mau San Co Se” dari rumah ibadah Lam Tien Tong serta Kim Sin “Cheng Cui Co Se, Kwan Seng Tai Te, Hien Tien Siong Te” dari Klenteng Hok Kheng Tong.
Penampilkan pawai barongsay dan liong dari sejumlah klenteng, arak-arakan tandu dewa dan atraksi siksa diri dengan berbagai senjata tajam di malam Cap Go Me yang diselenggarakan pada hari ke-15 perayaan imlek itu akan mengitari kawasan Koni di Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, menuju ke Klenteng Ceng Hong Lau di Kelurahan Budiman, Kecamatan Jambi Timur, yang jaraknya sekitar lima kilo.
Atraksi Barongsai di tengah suasana Cap Go Meh sangat meriah dibandingkan saat suasana lain. Atraksi Barongsai berikut Liong mengeliling desa biasanya diiringi dengan keahlian para pemain. Di hampir setiap pintu rumah, Barongsai datang memberi hormat dan tuan rumah menyambutnya. umumnya tuan rumah sering memberi ang pau (amplop merah berisi uang).
Acara Cap Go Me, juga di hadiri wakil Gubernur Jambi, Danrem 042/ Gapu, Kapolda Jambi, Walikota Jambi beserta undangan lainnya, namun sangat disayangkan bahwa salah satu pejabat kompeten di Jambi yakni Kanwil Departemen Agama Provinsi Jambi yang tidak diundang oleh panitia pelaksana.
Karnafal Cap Go Me kali ini ditampilkan berbagai pertunjukan kesenian dan salah satunya kesenian Barongsai dan Liong. Selain pertunjukan kesenian Barongsai dan Liong, juga karnafal pasukan bendera kebesaran sin beng serta arak-arakan kim sin (patung dewa) dan juga disemarakan dengan pesta kembang api untuk menambah meriah suasana Cap Go Me.
Karnaval Cap Go Me dalam perayaan ini, mengarak sejumlah patung dewa dewi diantaranya Kim Sin “Hok Hie Te Sien, Go Hu Tua Lang Kong” dari klenteng Makin Sai Che Tien, terus Kim Sin “Che Liong Kong” dari Makin Leng Chun Keng, Kim Sin “Tai Sang Lau Chin, Go Lui, Mau San Co Se” dari rumah ibadah Lam Tien Tong serta Kim Sin “Cheng Cui Co Se, Kwan Seng Tai Te, Hien Tien Siong Te” dari Klenteng Hok Kheng Tong.
Penampilkan pawai barongsay dan liong dari sejumlah klenteng, arak-arakan tandu dewa dan atraksi siksa diri dengan berbagai senjata tajam di malam Cap Go Me yang diselenggarakan pada hari ke-15 perayaan imlek itu akan mengitari kawasan Koni di Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, menuju ke Klenteng Ceng Hong Lau di Kelurahan Budiman, Kecamatan Jambi Timur, yang jaraknya sekitar lima kilo.
Atraksi Barongsai di tengah suasana Cap Go Meh sangat meriah dibandingkan saat suasana lain. Atraksi Barongsai berikut Liong mengeliling desa biasanya diiringi dengan keahlian para pemain. Di hampir setiap pintu rumah, Barongsai datang memberi hormat dan tuan rumah menyambutnya. umumnya tuan rumah sering memberi ang pau (amplop merah berisi uang).
Acara Cap Go Me, juga di hadiri wakil Gubernur Jambi, Danrem 042/ Gapu, Kapolda Jambi, Walikota Jambi beserta undangan lainnya, namun sangat disayangkan bahwa salah satu pejabat kompeten di Jambi yakni Kanwil Departemen Agama Provinsi Jambi yang tidak diundang oleh panitia pelaksana.