Senin, 28 Februari 2011

Jambi Peringkat Enam Pecandu Narkoba

JAMBI,TRIBUNJAMBI.COM - Suasana berbeda tampak di markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0415 Batanghari, Senin (29/2) pagi. Sebanyak 335 anggota mengikuti kegiatan sosialisasi bahaya narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) yang diadakan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi.
Hadir sebagai pembicara dalam cara Sekertaris BNNP Jambi AKBP Yuslizar. Dalam sosialisasinya di hadapan ratusan anggota TNI, Yuslizar menjelaskan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. "Narkoba itu akan berguna apabila digunakan untuk kegiatan medis, tetapi tidak berguna apabila disalahgunakan," jelasnya.

Menurut Yuslizar, orang yang sudah kecanduan narkoba, kondisi kesehatan fisik dan psikisnya akan terganggu bahkan kalau sudah pada tingkat pecandu berat akan bisa berakibat fatal pada diri korban.

"Kalau sudah pada tataran pecandu berat maka akan berbahaya bagi keselamatannya, karena pecandu narkoba itu tidak bisa disembuhkan tetapi hanya mampu dipulihkan dan itu pun tidak bisa kembali 100 persen seperti sedia kala," terangnya

Yuslizar menceritakan, peredaran narkoba tidak hanya ada di kota-kota besar, tetapi sudah merata di hampir semua wilayah. "Sekarang ini 1,99 persen penduduk Indonesia adalah pecandu narkoba," ucapnya.

Pria kelahiran 4 Maret itu menjelaskan kalau Provinsi Jambi masuk sepuluh besar se- Indonesia. "Jambi menduduki rangking keenam pengguna narkoba berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2008 bekerjasama dengan BNN dan Lembaga Swadaya Masyarakat," ucapnya.

Sedangkan hasil survei tingkat kerawanan penggunaan narkoba yang dilakukan oleh BNN pada tahun yang sama, Provinsi Jambi berada di peringkat 16 untuk seluruh Indonesia. Di akhir acara pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, itu mengajak kepada seluruh anggota untuk dapat menjaga keluarganya dari bahaya narkoba.

http://jambi.tribunnews.com/2011/03/01/jambi-peringkat-enam-pecandu-narkoba