JAMBI – Warga Tionghoa di seluruh Nusantara merayakan pergantian tahun China atau Imlek dengan sembahyang dan berdoa. Di Jambi, sejak dini hari umat Khonghucu menyambut perayaan Imlek 2563, Senin (23/1-2012), diisi dengan sembahyang di klenteng-klenteng. Sejak dini hari ribuan umat Khonghucu Jambi sudah memenuhi klenteng Siu San Teng, salah satu klenteng terbesar di Provinsi Jambi. Berbagai ukuran lilin merah menerangi ruangan altar Hok Tek Chen Sen serta diiringi harumnya aroma Hio (gaharu) yang sangat menyengat hidung.
Ribuan umat Khonghucu silih berganti mendatangi klenteng terbesar di Kota Jambi, mereka datang bersama keluarga untuk sembahyang perayaan Imlek 2563.
Ada yang datang dengan kendaraan roda empat, ada juga yang mengunakan sepeda motor dengan membawa sajian sembahyang seperti buah-buahan segar.
Hasil pantauan dilapangan, terlihat kegembiraan diwajah umat Khonghcu, saling sapa satu sama yang lain, diiringi ucapan “Gong Xi-Gong Xi” sambil bersalaman penuh dengan keakraban.
Hari Raya Imlek, sesungguhnya bukan merupakan momentum untuk bersenang-senang yang berlebihan. Namun momen ini harus digunakan untuk merefleksi diri, saling beranjang sana, silahturahmi, saling memohon maaf kepada kawan, keluarga tanpa memandang bulu dan juga digunakan untuk memohon doa restu dan maaf dari orangtua atau yang dituakan.
Sehari sebelum Imlek, umat Khonghucu telah melakukan sembahyang terhadap orangtua atau leluhur mereka yang altarnya dirumah, ada juga yang ke vihara-vihara dimana abu jenazah keluarganya disemayamkan disana.
Bagi masyarakat Tionghoa di belahan dunia mana pun, Imlek atau Tahun Baru China merupakan perayaan yang begitu di nanti-nantikan. Betapa besar arti Imlek bagi mereka, tidak sekadar sebagai sarana perenungan untuk memperbaiki diri, tetapi juga momen yang paling afdol untuk memohon kehidupan yang lebih baik kepada Sang Pencipta Alam Semesta, serta mendoakan para leluhur yang telah mendahului mereka. "Kalau ada kekurangan dan kesalahan diperbaiki dan kalau ada keburukan sebaiknya dibuang," Ujar Chandra warga Mayang.(Rom-Yul)