Kamis, 21 Maret 2013

Xiangqi Indonesia Diambang Kehancuran

JAMBI, ayojambi.com - Kita tahu bahwa permainan asah otak yang bernama Xiangqi (Catur Gajah) sudah ada di Tanah Air Indonesia telah sejak puluhan tahun silam, pada tahun 2001 terbentuklah Perkumpulan Xiangqi Indonesia yang diberi nama PEXI, saat itu di komando oleh Brigjen (pur) Tedy Yusuf dan Bunyanto Eka Cendana selaku ketua harian PB Pexi, dalam kurun waktu singkat, Pexi telah benyebar dibeberapa daerah bahkan setiap tahun dilakukan pertandingan-pertandingan antar provinsi sebagai bentuk pemersatukan bangsa tanpa membedakan suku, agama dan ras.
Sejak tahun 2004, atas inisiatif Anton Gozali. S. Kom yang kala itu sebagai anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung dan juga sebagai seorang pengusaha yang banyak memberikan kontributor terhadap perkembangan Xiangqi (Catur Gajah) di tanah air Indonesia, dengan harapan agara Xiangqi bisa menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Tampaknya untuk menuju kesana masih sangat jauh dari harapan Pengprov Pexi seluruh Indonesia, pasalnya, sejak ketua umum terpilih dari Munas Pexi, yang dilakukan 9 Maret 2009 di Hotel Batavia Jakarta tidak memberikan kemajuan yang sangat diharapan pencinta Xiangqi Indonesia, bahkan dianggap PB Pexi masa bakti 2009-2013 gagal total dalam pembinaan Xiangqi di Indonesia.

Sebenarnya kepengurusan PB Pexi 2009-2013 ini tidaklah sah, karena tidak adanya serah terima jabatan dari pengurus lama Bunyanto Eka Cendana dan kepengurus PB Pexi juga tidak melibatkan Pengprov, serta tidak pernah dilantik oleh pejabat yang berwenang melalui tim formatur.

Didalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggran Rumah Tangga (ART) PEXI setiap bulan Agustus atau September selalu diadakan pentandingan-pertandingan antar daerah untuk memperebutkan Tropi Kemerdekaan, namun sejak kepengurusan PB Pexi 2009-2013 hanya tiga kali lakukan pertandingan antar daerah yang terakhir kali dilakukan di Sumut.

Menurut para pengurus Pengprov Pexi yang dihubungi reporter ayojambi.com via telepon selular diantaranya dari Bangka Belitung, Sumsel (Palembang), Jabar (Bandung), Jateng (Semarang), Jatim (Surabaya), Riau (Pakan Baru), Bali, Jambi, Banten (dari 11 pengprov) menyatakan PB Pexi gagal dalam pembinaan Xiangqi di Indonesia, mereka terkesan Xiangqi Indonesia (Catur Gajah) akan dibawa kemana, semestinya PB Pexi sudah melakukan Munas bulam Maret ini.

Kata Sekretaris Pengprov Pexi Jateng, Tina Suryani, Pengurus PB sejak Ketum terpilih 2009 belum pernah undang perwakilan Pengprov masing-masing untuk menghadiri pelantikan, sehingga kami tidak pernah mengetahui siapa saja yang duduk di pengurus PB PEXI. Saya pernah sampaikan waktu rakernas, kapan adakan pelantikan, mengapa tidak mengundang Pengprov ? Kemudian SK nya di kirim ke daerah2 sebagai laporan kegiatan PB hasil tiap rakernas, tetapi sejak almarhum Lala meninggal dunia, administrasi juga tidak ada dan laporan sekretariat PB PEXI juga tidak pernah ada lagi.

Tina Suryani menambahkan, “Kita harapkan agar mantan sesepuh Pexi seperti Bunyanto Eka Cendana, Anton Gozali mau kembali membina Xiangqi Indonesia” imbuhnya Tina.

Sedangkan dari sekretaris Pengprov Pexi Babel Iwan Setiawan dan sekretaris Pengprov Pexi Jabar Akhiun, mengatakan sudah waktunya lakukan Munas Pexi, jika pengurus PB Pexi 2009-2013 tidak mau lakukan Munas kita lakukan sendiri sekaligus adakan Kejurnas Xiangqi yang sempat terbengkalai dan tambah Iwan, Xiangqi Indonesia bukan milik pribadi atau golongan, melainkan Xiangqi Indonesia milik akses daerah-daerah.

“Masih ada harapankah Xiangqi Indonesia kembali seperti semula.?”  (Romy)