Kamis, 13 Juni 2013

Mancari Hadiah Dalam Permainan Xiangqi (Catur Gajah)

Xiangqi atau Catur Gajah, umumnya disukai kalangan masyarakat tionghoa sebagai sumber mencari hadiah maupun dijadikan mainan taruhan makan dan lain sebagainya, bila kita telusuri di warung-warung kopi banyak kita temukan warga tionghoa yang tengah memainkan buah bulat yang bertulisan aksara mandarin.
Dalam waktu dekat Pexi DKI akan menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Xiangqi ke-12, Kejurnas tersebut akan dihadiri Pengprov Pexi yang terdaftar di PB Pexi, namun sangat disayangi muncul Pengprov Pexi yang tidak jelas ujung pangkalnya, bahkan di daerah tersebut sama sekali belum terbentuk Pengprov Pexi, maka hal tersebut menjadi tanda tanya apa tujuan dari Kejurnas, karena Kejurnas Xiangqi adalah untuk mengembangkan para pemain Xiangqi di kalangan pemain Pengprov Pexi yang resmi terdaftar.

Ujar Pemain Babel, Iwan Setiawan dan Sekeretaris Pengpro PEXI Jateng, Tina Suryani, SH. MH, Permainan Xiangqi merupakan agenda tahunan Persatuan Xiangqi Indonesia (PEXI) untuk mencari bibit muda dari tingkat daerah, namun sangat disayangi bahwa kini event tersebut telah disalahgunakan oleh para penyelenggara, dengan berbagai cara para penyelenggara memasukan pemain sendiri atas nama daerah-daerah yang belum terbentuknya Pengprov PEXI, seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, NTB, Sulawesi Selatan dan Aceh dan tidak tanggung-tanggung memasukan warga asing yang bekerja di Indonesia sebagai pemain penyelenggara, “Ini telah merusak fungsi dan tujuan dari sebuah event nasional.” Ujar Iwan dan Tina Suryani dalam pesan singkat (SMS).

Sebenarnya Pengurus PB PEXI telah Definisi 'demisioner' bulan Maret 2013 lalu dan sudah dilakukan Musyawarah Nasional (MUNAS) 9 Maret 2013 untuk mencari ketua umum yang baru dan berbobot dalam memimpin organisasi olah raga asah otak, dari pada pengurus PB PEXI 2009-2013 yang sangat memperhatinkan adalah carut marutnya administrasi dalam organisasi Xiangqi (catur gajah).

Permainan ini merupakan hasil pengembangan dari sejenis permainan catur yang berasal dari Asia Tengah, yang telah berusia lebih dari dua ribu lima ratus tahun, dan dalam penyebarannya ke barat sampai ke daratan Eropa yang dibawa oleh Khalifah Harun Al’rasyid dan ke utara sampai ke daratan Tiongkok dibawa oleh para musafir/ saudagar-saudagar kaya, dikedua wilayah itu masing-masing mengalami perobahan fundamental dan modifikasi bentuk, di Eropa merupa catur biasa sedangkan di Tiongkok berupa Xiangqi.

Ditanah air kita ini, jenis permainan Xiangqi tersebut usianya sama tuanya dengan usianya arus kedatangan (migrasi) warga keturunan Tionghoa ke Nusantara pada Abad ke XIV. Untuk kedepan pemain Xiangqi sudah harus ada regenerasi seperti negara lain diantaranya, Malaysia, Singapura, Vietnam, Jepang yang lebih banyak menurunkan pemain muda dari pada Indonesia yang rata-rata pemainnya usia diatas 45 tahun, sangat disayangi pemain Indonesia tidak menyadari bahwa usia dan kemampuan mereka jauh sekali dibanding negera lain.

Saat ini Pengprov Pexi yang terdaftar dimasa kepemimpinan Bunyanto Eka Cendana adalah 1. Medan (Sumut), 2. DKI Jakarta, 3. Bandung (Jabar), 4. Surabaya (Jatim), 5. Bangka Belitung (Babel), 6. Bali, 7. Pekanbaru (Kepri Riau), 8. Palembang (Sumsel), 9. Jambi, 10. Lampung, 11. Kalimantan Barat, 12. Banten dan Batam baru sebatas sebagai peninjau. (Romy)
* Kamera Rusak Datang Saja Ke AYEN Service Kamera