Kamis, 30 Januari 2014

Semarak menyambut Tahun Baru Imlek 2565

JAMBI - Menyambut Perayaan Tahun Baru Imlek 2565 merupakan sebuah momentum yang harus dirayakan bersama, karena perayaan tahun baru setahun hanya sekali, tinggal bagaimana masyarakat tionghoa merayakannya.
Tahun Baru Imlek yang lebih dikenal sebagai Tahun Baru Tionghoa tanggal 31 Januari 2014 atau Lunar Kalender Imlek Chia Gwee Chui It 2565, penyambutan kedatangan tahun baru imlek sudah terlihat sejak pukul 00.00 dini hari (31/1), umat Khonghucu mulai berdatangan ke tempat-tempat ibadah Kelenteng seperti di Kelenteng Siu San Teng yang berlokasi di kampung manggis, Rt 10 Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Mereka datang bersama keluarga sambil membawa aneka sajian diantaranya buah-buahan segar.

Berdasarkan hasil pantauan ayojambi.com, Jumat (31/01) dini hari, ratusan umat Khonghucu Jambi sudah mendatangi kelenteng terbesar di Kota Jambi untuk sembahyang bersama keluarga.

Antusias umat Khonghucu di Jambi untuk merayakan tahun baru Imlek sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan penuhnya tempat peribadatan di kelenteng untuk melakukan sembahyang memperingati moment tahunan sambil memanjatkan doa agar tahun Kuda Kayu memberikan kesejahteraan, kesehatan dan usaha lancar.

Ujar pengurus Kelenteng Siu San Teng, "Mereka (umat) sudah datang sejak jam 12 malam, terus ramai hingga siang. Biasanya jam 1 (siang) ke atas baru mulai sepi," katanya.

Imlek yang kini dirayakan masyarakat Khonghucu sebagai hari besar keagamaan (Tahun Baru China) awalnya adalah sebagai penanda awal masa bercocok tanam. Oleh sebab itu, Imlek bisa dilihat dari sudut pandang agama dan juga kebudayaan. Sedangkan Cap Go Meh merupakan satu kesatuan dari Imlek, yang merupakan puncak perayaan Tahun Baru masyarakat Tiongkok yang beragama Khonghucu.

Di Indonesia, perayaan Imlek sebelumnya dilarang. Baru di Era Presiden Abdurrahmad Wahid alias Gus Dur masyarakat Tionghoa di Indonesia diperbolehkan merayakannya. (Romy)
* www.ayojambi.com/