CITEUREUP, ayojambi.com – Perempuan Khonghocu Indonesia (lihat foto) yang disingkat PERKHIN (lihat foto) kembali bekerja sama dengan Yayasan Puan Amal Hayati yang dikomandoi Ibu DRA. Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, M. HUM (istri Presiden Ke 4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyelenggarakan sahur dan buka puasa di dua lokasi, yakni di Citeureup (Bogor) dan Cikarang (Bekasi).
Sambutan luar biasa atas kehadiran rombongan ketua Yayasan Puan Amal Hayati di Makin Citeureup (Bogor), suasana keakraban dan gembira terpancar dari masyarakat Citeureup (Bogor) 14/7), karena masyarakat setempat yang mayolitas sebagai tukang becak, pemulung dan anak yatim piatu bisa bertatap muka langsung serta dialog langsung dengan Sinta Nuryah saat Sahur di Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Citeureup.
Warga di Citeureup (Bogor) terlihat sabar menunggu kehadiran Ny Sinta Nuriyah Wahid walaupun kondisi udara sangat dingin (dini hari, pukul 02.00 WIB).
Kegiatan ini atas kerja sama Perempuan Khonghucu Indonesia (PERKHIN) yang dibawah naungan Matakin Pusat dengan Yayasan Puan Amal Hayati yang di pimpin oleh ibu Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, selain sahur di Citeureup (Bogor), acara serupa juga dilakukan Makin Tegal (3 Juli 2014) dan juga dilakukan satu sesepuh Khonghucu di Cikarang (15 Juli 2014) tepatnya di PT Citra Makmur Mandiri.
Kegiatan berbuka puasa atau sahur bersama sudah menjadi agenda rutin Perkhin Pusat, menurut Gianti Setiawan ketua Perkhin Matakin, kegiatan sahur maupun buka puasa bersama telah dilakukan selama 14 tahun, karena menurutnya kegiatan buka puasa/ sahur dilakukan dari Makin ke Makin diseluruh tanah air Indonesia secara bergilir.
Menurut Sinta Wahid, istri almarhum Abdurahman Wahid untuk sahur bersama sangat jarang dilakukan. “ kegiatan sahur bersama memang menjadi pilihan, selain itu sahur merupakan suatu kegiatan yang sangat mulia yaitu mengajak umat untuk berpuasa,” ungkapnya.
“Kegiatan sahur keliling yang saya lakukan di bulan Ramadhan merupakan kegiatan rutin sejak dari istana negara, gagas ini, saya didukung oleh Almarhum Gus Dur. Karena bagi saya perempuan juga harus ikut berperan aktif dalam memajukan bangsa Indonesia. Maka dari itu kegiatan ini saya lakukan, karena saya ingin menjadi perempuan yang berguna untuk bangsa Indonesia” kata Shinta.
Mantan ibu negara mengaku sangat bahagia dapat bertemu dengan masyarakat baik warga keturunan Tionghoa maupun masyarakat lainnya. Ny Sinta Wahid merasa sangat senang dengan kerukunan umat beragama di Citeuruep Bogor yang tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras.
Jika tidak ada alar melintang untuk tahun depan giliran Matakin Manado sebagai penyelenggara buka puasa bersama. (Romy)
Warga di Citeureup (Bogor) terlihat sabar menunggu kehadiran Ny Sinta Nuriyah Wahid walaupun kondisi udara sangat dingin (dini hari, pukul 02.00 WIB).
Kegiatan ini atas kerja sama Perempuan Khonghucu Indonesia (PERKHIN) yang dibawah naungan Matakin Pusat dengan Yayasan Puan Amal Hayati yang di pimpin oleh ibu Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, selain sahur di Citeureup (Bogor), acara serupa juga dilakukan Makin Tegal (3 Juli 2014) dan juga dilakukan satu sesepuh Khonghucu di Cikarang (15 Juli 2014) tepatnya di PT Citra Makmur Mandiri.
Kegiatan berbuka puasa atau sahur bersama sudah menjadi agenda rutin Perkhin Pusat, menurut Gianti Setiawan ketua Perkhin Matakin, kegiatan sahur maupun buka puasa bersama telah dilakukan selama 14 tahun, karena menurutnya kegiatan buka puasa/ sahur dilakukan dari Makin ke Makin diseluruh tanah air Indonesia secara bergilir.
Menurut Sinta Wahid, istri almarhum Abdurahman Wahid untuk sahur bersama sangat jarang dilakukan. “ kegiatan sahur bersama memang menjadi pilihan, selain itu sahur merupakan suatu kegiatan yang sangat mulia yaitu mengajak umat untuk berpuasa,” ungkapnya.
“Kegiatan sahur keliling yang saya lakukan di bulan Ramadhan merupakan kegiatan rutin sejak dari istana negara, gagas ini, saya didukung oleh Almarhum Gus Dur. Karena bagi saya perempuan juga harus ikut berperan aktif dalam memajukan bangsa Indonesia. Maka dari itu kegiatan ini saya lakukan, karena saya ingin menjadi perempuan yang berguna untuk bangsa Indonesia” kata Shinta.
Mantan ibu negara mengaku sangat bahagia dapat bertemu dengan masyarakat baik warga keturunan Tionghoa maupun masyarakat lainnya. Ny Sinta Wahid merasa sangat senang dengan kerukunan umat beragama di Citeuruep Bogor yang tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras.
Jika tidak ada alar melintang untuk tahun depan giliran Matakin Manado sebagai penyelenggara buka puasa bersama. (Romy)
* www.ayojambi.com/