Jumat, 01 Agustus 2014

Bencana Ledakan Gas Kaohsiung

 
 
 
 
 
Merdeka.com - Serangkaian ledakan gas kuat menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai setidaknya 271 orang lainnya di Kota Kaohsiung, sebelah selatan Taiwan, hingga menjungkirbalikkan mobil dan menghancurkan jalanan, kata para pejabat hari ini.
Ledakan memicu api besar yang merobek Distrik Cianjhen, Kaohsiung, membuat warga ketakutan dan melarikan diri dari bola api besar. Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengatakan ledakan menewaskan sedikitnya 24 orang dan menyebabkan 271 lainnya terluka. Dia menambahkan korban luka sedang dilarikan ke beberapa rumah sakit di seluruh kota pelabuhan itu, di mana sebagian besar menderita luka bakar, seperti dilansir situs Asia One, Jumat (1/8).

Saksi melaporkan melihat mayat berserakan di jalan-jalan dengan api mengamuk sepanjang malam. Ledakan, diyakini telah dipicu oleh kebocoran gas dari pipa bawah tanah, yang cukup kuat untuk menjungkirbalikkan mobil dan membuat jalan beraspal berlobang.

"Saya melihat api membumbung hingga mungkin setinggi 20 lantai setelah ledakan itu, mesin dan mobil hancur sementara sekitar sepuluh mayat tergeletak di jalan," ujar saksi, Johnson Liu, kepada AFP.

"Ledakan itu seperti guntur dan jalan di depan toko saya seperti terbuka. Rasanya seperti gempa bumi," ujar seorang saksi, seperti dikutip Central News Agency Taiwan.

Warga terlihat membawa korban yang terluka dengan tandu darurat di saat ambulans bergegas ke tempat kejadian dan petugas pemadam kebakaran mulai membawa korban tewas dari daerah itu. Layanan kebakaran mengatakan empat petugas pemadam kebakaran berada di antara mereka yang tewas, sementara 22 lainnya mengalami luka-luka.

Menteri Urusan Ekonomi Chang Chia-chu mengatakan penyebab kebocoran gas masih belum jelas saat ini. Pihak berwenang menduga gas bocor bisa dari gas propylene. Seorang pejabat pemerintah Kota Kaohsiung mengatakan kebakaran sebagian besar telah padam pada hari ini meski beberapa kebakaran masih berlanjut.

Layanan kebakaran mengatakan departemen pemadam kebakaran setempat menerima panggilan adanya kebocoran gas pada Kamis malam dan kemudian ada serangkaian ledakan sekitar tengah malam hingga mempengaruhi area seluas dua hingga tiga kilometer persegi.

Seorang warga setempat bermarga Peng mengatakan kepada Central News Agency Taiwan bahwa ada bau gas menyengat dan kemudian dia mendengar ledakan dan melihat api menyembur dari toko. "Rumah saya bergetar seolah-olah ada gempa bumi dan kekuatan keluar," kata Peng.

Media lokal melaporkan bahwa ruang gawat darurat di rumah sakit Kota Kaohsiung menjadi tempat menampung para korban dan pejabat memperingatkan bahwa jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat. Pemerintah setempat mengevakuasi lebih dari 1.100 penduduk dari daerah yang terkena dampak ke sekolah-sekolah dan tempat penampungan ketika mereka mencoba untuk menemukan sumber kebocoran dan memperingatkan orang-orang untuk menjauh.

Militer mengirim sekitar 1.400 tentara ke tempat kejadian untuk membantu upaya bencana.

Ini menjadi ledakan gas kedua di Kaohsiung dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 1997, sebuah ledakan menewaskan lima orang dan melukai sekitar 20 orang lainnya ketika sebuah tim dari Taiwan yang mengelola perusahaan negara Chinese Petroleum Corp mencoba menggali bagian pipa gas dalam proyek pembangunan jalan.

Sementara insiden ini juga menjadi bencana kedua yang menyerang Taiwan dalam lebih dari sepekan terakhir, setelah pesawat TransAsia Airways jatuh dengan hilangnya 48 orang penumpang pada Rabu pekan lalu.

http://www.merdeka.com/dunia/24-orang-tewas-akibat-ledakan-dahsyat-pipa-gas-di-taiwan.html