Minggu, 24 Agustus 2014

Sembahyang Tjit Gwee Pua Di Perkumpulan Teo Chew Jambi

JAMBI, ayojambi.com – Sembahyang terhadap arwah leluhur merupakan kewajiban bagi setiap anak/ keluarga yang mesti dilakukan setiap hari besar seperti Perayaan Tahun Baru Imlek, Ceng Beng (Qing Ming) dan Tjit Gwee Pua yang dikenal festival hantu.
Oleh karena itu setiap tahun Perkumpulan Teo Chew Jambi yang berlokasi di Jalan Makalam, Kelurahan Sungai Asam, Kota Jambi melakukan sembahyang bersama di rumah duka Perkumpulan Teo Chew Jambi (lihat gambar).

Mereka melakukan doa bersama ini lebih dikenal dengan sebutan sembahyang hantu Setiap tanggal 15 bulan ketujuh (Tjit Gwee Pua menurut penanggalan China), untuk tahun ini Perkumpulan Teo Chew Jambi lakukan pada akhir bulan Tjit Gwee Pua.

Menurut kepercayaan dari Tiongkok kuno maka dipercaya bahwa bulan ketujuh ini pintu neraka telah terbuka, maka bulan ini Tjit Gwee Pua juga kadang disebut sebagai bulan Hantu Berkeliaran menurut kepercayaan traditional Tionghoa, untuk merayakan hari kebebasannya, maka pada bulan ini warga Tionghoa tidak mengadakan Pesta Pernikahan dan lain sebagainya karena menurut kepercayaan warga Tionghoa bisa bawa sial karena pesta tersebut akan dihadiri juga oleh hantu-hantu yang gentayangan.

Sebagian besar warga tionghoa selalu merayakan festival arwah yang dikenal juga dengan sebutan Zhong Yuan Jie, King Hoo Ping, Tjit Gwee Pua menandai terbukanya pintu gerbang yang membatasi dunia manusia dengan dunia arwah. Penganut Taoisme dan Confusius (Khonghucu) percaya selama sebulan ke delapan, roh/ arwah para leluhur mereka mendapatkan akses bebas memasuki dunia manusia kita (namun kini agama lain banyak mengadopsi tradisi ini sebagai milik mereka).

Sebagai bentuk penghormatan sekaligus upaya menenangkan hati mereka (arwah/ roh) dan agar mereka (arwah/ roh) dapat memberikan perlindungan bagi keluarga yang ditinggali terhindar dari marabahaya, maka para arwah yang mendapatkan kesempatan berlibur selama sebulan penuh diberikan berbagai sesajen, seperti, berupa makanan terdiri dari Go Seng/ 5 jenis hewan yang telah dimasak, diantaranya Babi, Ayam, Bebek, Ikan dan cumi-cumi serta hidangan lain seperti buah-buahan, minuman, rokok, aneka kue yang yang diletakan diatas meja merah, tidak ketinggalan lilin merah, dupa juga kertas sembahyang kim cua dan gin cua (uang kertas) yang dibakar. (Romy) 
* www.ayojambi.com/