Selasa, 26 Desember 2017

Mengenai Tradisi Membakar Rumah Arwah Untuk Leluhur

Mengenai pengiriman "rumah-rumahan" untuk almarhum merupakan sebuah tradisi sejak jaman pemerintahan Kaisar Lie Sie Bien (Lie She Min). Konon tradisi "Bakar Rumah-rumahan dan uang Kertas" ini baru dimulai pada zaman pemerintahan Kaisar Lie Sie Bien (Lie She Min) dari Kerajaan Tang di Tiongkok. Lie Sie Bien adalah seorang kaisar yang adil dan yang taat sehingga beliau dicintai oleh rakyatnya.

Ada upacara pengiriman rumah-rumah tersebut berisi daftar barang yang dikirimkan, nama keluarga yang ikut mengirim untuk almarhum serta surat-surat bergaya ekspedisi ditujukan kepada siapa dan dari siapa, dan lain-lain. Semua ini ditempelkan ke rumah-rumahan beserta perlengkapan dan pernak-pernik aksesorisnya.

Ada upacara pengiriman yang mempergunakan Taoshe atau dari rohaniawan yang memimpin upacara ritual tersebut dengan membaca mantera mengundang arwah leluhur serta mengirim rumah dengan cara di bakar.!!!

Bahwa pengiriman rumah untuk arwah keluarganya tidak sampai alias gagal karena orang yang memimpin tidak memiliki kemampuan apapun, maka untuk melakukan pengiriman rumah mesti dengan pertolongan Taoshe atau Rohaniawan yang memiliki keahlian.

Kirimkan rumah-rumahan agar leluhur tidak gentayangan dan memiliki tempat tinggal yang nyaman. Tapi belikan rumah-rumahan yang sederhana saja, jangan yang mewah dan mahal. Tapi orang yang akan memimpin upacara pengiriman / pembakaran rumah-rumahan tersebut? Sebab kalau dia tidak memiliki kemampuan, rumah yang dikirimkan tidak akan sampai ke almarhum.

Untuk keperluan pengiriman rumah ini cari Taoshe atau Rohaniawan dari klenteng (jangan sembarang orang) agar pengiriman rumah tersebut tidak mubasir/sia-sia. (Sumber Net)
* https://www.facebook.com/makinjambi