Minggu, 15 Januari 2012

139 Tatung Pastikan Gabung di Cap Go Meh di Singkawang

Pendaftaran peserta Tatung dalam perayaan Cap Go Meh 2012 di Singkawang, Kalimantan Barat, sejak dibuka Minggu (9/1) hingga Kamis (12/1), sudah mendapatkan 139 orang yang memastikan diri bergabung.Pendaftaran sendiri masih berlangsung hingga 19 Januari nanti dan kembali dibuka 28 sampai 31 Januari.
Seperti ditempel di Sekretariat Cap Go Meh 2012, Jalan Niaga, syarat menjadi peserta tatung adalah menyerahkan foto 3x4 sebanyak dua lembar. Foto kopi KTP, piagam atau surat keterangan (satu lembar). Dilengkapi juga dengan pernyataan tertulis dari orang tua calon peserta, bagi yang dibawah umur. “Mengenai jumlah berapa peserta, tidak dibatasi. Dan pendaftaran gratis,” kata salah satu petugas penerima pendaftaran, Kamis (12/1).

Sementara itu, Sekretaris Panitia Cap Go Meh 2012, Bong Cin Nen menyebutkan peserta yang ikut dalam tatung akan menerima pembagian uang, besaran 50 persennya akan diserahkan pada 1 dan 2 Februari. Sedangkan sisanya pada 7 dan 8 Februari. “Pembagian uangnya bervariasi. Untuk tatung dan tandu Rp. 2,5 juta, Tatung jalan kaki Rp. 250 ribu, Jelangkung Rp. 600 ribu, Barongsai Rp.360 ribu, dan Naga Rp. 600 ribu,” kata Bong Cin Nen, Kamis (12/1) kepada wartawan ditemui di Sekretariat CGM 2012, Jalan Niaga. Peserta Tatung, lanjut Bong Cin Nen, tidak akan diperlombakan. Karena ini sifatnya ritual bukan seni. Dirinya juga menyebutkan semua peserta kegiatan pelaksanaan CGM 2012 pada 6 Februari nanti, harus mematuhi tata tertib dari panitia. Misalnya untuk peserta Tatung tanpa tandu atau jalan kaki. Pada saat pawai hanya diperbolehkan mengarak minimal dua bendera atau panji-panji. Harus melewati rute yang telah ditentukan, kru atau awak harus mengenakan kaos yang telah disediakan. Serta mengikuti jadwal. Kemudian tata tertib lainnya, harus diperhatikan adalah bagi peserta tidak diperbolehkan meminta sumbangan dari rumah ke rumah, kecuali di tempat ibadah masing-masing.

Para Tatung juga tidak diperbolehkan menampilkan atraksi sadisme seperti menggigit kepala anjing, ayam atau lainnya. dan pada tandu atau atribut lainnya tidak diperkenankan menggunakan simbol agama lainnya. “Ini tata tertib harus dipatuhi, sehingga kegiatan nanti berjalan dengan baik,” katanya.Untuk rute pawai, masih sama seperti perayaan tahun lalu. Yakni dari Kridasana melewati Jalan Diponegoro, Tugu Naga dan finis di Jalan Niaga (Sekretariat CGM).

http://www.indochinatown.com/?link=news&value=836