JAKARTA, KOMPAS.com - Pascabentrok antara mahasiswa dan polisi yang terjadi di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, ternyata massa pengunjuk rasa kembali melakukan pengrusakan di sebuah pos polisi di kawasan Senen.
Pos polisi berikut mobil patroli lalu lintas habis menjadi korban amuk mahasiswa sebagai bentuk aksi balas dendam. Demikian disampaikan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol, Selasa (27/3/2012) malam, di Mapolda Metro Jaya.
"Pospol lantas di Senen dan satu buah mobil dirusak peserta unjuk rasa karena efek dari bubaran bentrok massa di Gambir," ujar Yoyol.
Yoyol mengatakan ada sekitar 250 orang peserta unjuk rasa yang tiba-tiba menyerbu pos polisi. Akibatnya, kerusakan terjadi pada kaca-kaca pos dan juga mobil polisi lalu lintas yang ada di pos tersebut.
Saat pengrusakan terjadi, polisi lalu lintas yang sedang ada di pos langsung pergi menyelamatkan diri. "Mereka langsung pada lari-larian. Nggak ada korban yang jatuh dari polisi," papar Yoyol.
Ia menambahkan bahwa hingga kini, aparat kepolisian masih mencari pelaku pengrusakan pos polisi itu. Polisi menduga bahwa pelaku berasal dari kelompok yang sama dengan peserta unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Timur yang menamakan diri sebagai Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami).
Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan Konami akhirnya berujung bentrok dengan aparat kepolisian di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir , Jakarta Pusat pada Selasa sore pukul 17.00. Saat itu, massa yang bergerak menuju istana dihadang aparat kepolisian di tengah jalan. Kericuhan antara keduanya pun pecah.
Aksi lempar batu, bom motolov, dan gas air mata mewarnai kericuhan itu. Beberapa aparat kepolisian dan juga mahasiswa menjadi korban dalam peristiwa itu. Sebanyak 32 orang (sebelumnya diberitakan 35 orang) diamankan polisi dan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya.