Minggu, 27 Juli 2014

Troli Disentuh, TKI Ini Disuruh Bayar Rp 200 Ribu

TEMPO.CO, Jakarta - Trisno Darmawan, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan berangkat ke Taiwan hari ini dari Bandara International Soekarno-Hatta mengatakan dirinya diperas oleh petugas saat pulang ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada tahun 2010. Saat itu ia pulang setelah bekerja di Korea selama dua tahun. "Mereka hanya memegang troli saya sebentar, langsung meminta uang Rp 200 ribu," kata Trisno di Bandara International Soekarno-Hatta, Jakarta, Ahad, 27 Juli 2014.
Menurut dia, orang tersebut hanya bermodalkan kartu pengenal dan mengenakan pakaian yang tidak formal. Selain itu, dia mengatakan praktek tersebut dilakukan oleh banyak orang yang mengerumuni pelataran pintu kedatangan penerbangan internasional. Mereka kerap melakukan pemaksaan terhadap penumpang TKI berdasarkan cerita-cerita teman-temannya sesama TKI. (Baca: Pemeras TKI Nikmati Rp 325 Miliar per Tahun)

"Sebelumnya, para tenaga kerja tersebut juga dikumpulkan oleh Balai Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di satu ruangan, kemudian digiring menuju Terminal 3 bandara dengan menggunakan bus, setelah sampai dimintai uang dengan alasan mengurus perizinan," ujar dia. Biasanya, menurut Trisno, wanita dan orang yang terlihat lemah menjadi sasaran empuk mereka. (Baca: Anggota Polisi dan TNI AD Pemeras TKI di Bandara)

Pemerasan berlanjut pada saat di dalam mobil travel yang mengantarkan ke kota tujuan. "Di tengah jalan biasanya kami juga dimintai uang sekitar Rp 400-500 ribu, bila tidak dikasih mereka mengancam akan menurunkan di tengah jalan," ujar dia. Trisno menceritakan bagaimana para TKI harus merogoh kocek sampai Rp 1 juta untuk biaya travel sampai daerah tujuan mereka. (Baca: Modus Pemerasan TKI di Soekarno-Hatta)

Dia berharap praktek tersebut akan hilang sehingga tidak memberatkan para TKI. Dia mengatakan tidak semua TKI dapat memperoleh keberhasilan pada saat mengadu nasib di negeri orang.

https://id.berita.yahoo.com/troli-disentuh-tki-ini-disuruh-bayar-rp-200-053448926.html
* www.ayojambi.com/