Jumat, 14 November 2014

Cerita Sim Lim Square Berlanjut, Orang Singapura Ingin Basmi Vendor Licik

Pekan lalu, seorang turis Vietnam – yang ditipu ketika membeli iPhone 6 di kompleks penjualan gadget, Sim Lim Square di Singapura – menemukan sosok malaikat dalam diri seorang entrepreneur bernama Gabriel Kang. Gabriel membuat kampanye crowdfunding di Indiegogo dengan tujuan untuk mendapatkan USD 1.000 (atau sekitar Rp 12,2 juta) untuk membayar ganti rugi bagi sang turis. Hingga saat artikel ini ditulis, kampanye ini bahkan melampaui target dengan mendapat USD 12.431 (atau sekitar Rp 151,7 juta).
Sejak saat itu, Gabriel telah menjadi semacam selebriti di Singapura. Karena turis Vietnam tersebut menolak untuk menerima hadiah iPhone dari Gabriel, dana yang telah didapat dialihkan untuk membantu korban penipuan lainnya. Dalam posting Facebook, Gabriel mengatakan bahwa ia telah “dibanjiri dengan permintaan untuk bantuan” dalam bentuk “ribuan email, pesan Facebook, [dan] komentar.”

Baca juga: 5 hal seputar penipuan Mobile Air yang harus Anda ketahui
Karena ingin membantu lebih banyak, Gabriel meluncurkan kampanye lainnya dua hari lalu dengan nama #OperationCleanUp. Tahap pertama proyek ini yakni menyelenggarakan hackathon untuk mencari ide-ide guna melindungi konsumen dari vendor yang licik.

Gabriel mengatakan kepada Tech in Asia bahwa ada lebih dari 150 pihak yang telah mendaftar dalam satu hari, dan ia berharap akan ada lebih banyak lagi yang mendaftar. Menurut Gabriel, saat ini mereka sangat membutuhkan sponsor, terutama untuk tempat acara.

Selain Gabriel, berbagai pihak – resmi maupun tidak – juga ikut turun tangan mencari keadilan untuk para korban. Asosiasi Konsumen Singapura (CASE) telah melayangkan peringatan terhadap penjahat utama dari saga ini, yakni Mobile Air, karena pemilik toko tersebut telah menolak untuk menandatangani Voluntary Compliance Agreement (semacam persetujuan untuk patuh) yang akan memaksa mereka untuk menghentikan praktik-praktik curang.

Pihak tidak resmi – dan jauh lebih populer – yang ikut membantu adalah page Facebook SMRT Ltd (Feedback). Pihak SMRT Ltd membocorkan informasi dan foto dari pemilik Mobile Air Jover Chew dan mengirim pizza ke rumahnya. Seorang anggota parlemen bernama Israwan menganggap tindakan kelompok tersebut sudah berlebihan:

Post by Iswaran@West Coast.

Page Facebook tersebut menghilang kemarin malam waktu setempat, tapi page yang lain – We Will Miss SMRT Ltd (Feedback) – muncul sebagai penggantinya. Hanya dalam 12 jam, page ini telah menerima 4.229 like.

Dengan berbagai pihak bekerja bersama-sama untuk membasmi para vendor licik, mungkin suatu saat nanti Sim Lim Square bisa membersihkan namanya. Untuk saat ini, kontroversi ini terus bergulir.

https://id.berita.yahoo.com/cerita-sim-lim-square-berlanjut,-032404531.html
* www.ayojambi.com/