Sabtu, 31 Mei 2014

Penderita Asam Urat: Hindari Makanan Ini

Asam urat adalah jenis penyakit radang yang diakibatkan oleh tingginya kadar asam urat dalam tubuh. Keadaan tersebut dimana kadar asam urat meningkat. Nah, salah satu kunci dalam manajemen penyakit asam urat adalah menjaga asupan makanan. Makanan dengan kadar purin yang tinggi sebaiknya dihindari oleh pasien asam urat. Berikut akan dijabarkan daftar makanan yang sebaiknya dihindari.
Daging Merah
Daging merah seperti daging sapi, kambing, babi, termasuk makanan yang memiliki kadar purin yang tinggi. Bagi penderita asam urat sebaiknya menghindari atau membatasi asupan makanan yang kadar purinnya tinggi.

Ikan Sarden dan Mackerel
Walaupun tinggi protein, ikan umumnya juga memiliki kadar purin yang tinggi. Ikan sarden, mackerel, tuna termasuk jenis ikan yang sebaiknya dihindari.

Udang
Selain jenis ikan, pada umumnya makanan laut termasuk golongan makanan dengan kadar purin tinggi. Selain itu, perlu diingat juga bahwa udang merupakan sumber makanan tinggi kolesterol, jadi sebaiknya konsumsi dibatasi demi kesehatan kita.

Sayur Bayam
Banyak orang berpikir bahwa sayuran adalah sumber mineral yang baik untuk kesehatan. Ya, memang benar. Tapi bagi penderita asam urat, harus berhati-hati, karena sayuran seperti asparagus, bayam memiliki kadar purin yang cukup tinggi. Dan, yang penting adalah mengontrol jumlah asupan makanan yang mengandung purin agar tidak berlebih.

Tahu Tempe
Tahu dan tempe dikenal sebagai makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. Selain murah, tahu dan tempe juga merupakan sumber protein. Tapi, tahu tempe berbahan dasar kedelai yang merupakan sumber makanan yang tinggi purin.

Selain mengatur diet makanan, yang juga tak kalah pentingnya adalah melakukan pemeriksaan kadar asam urat dalam darah secara berkala. Umumnya dengan kombinasi diet yang tepat dan obat resep dari dokter, kadar asam urat dalam darah akan terkontrol dengan baik.

https://id.she.yahoo.com/penderita-asam-urat--hindari-makanan-ini-125319243.html
Daging merah seperti daging sapi, kambing, babi, termasuk makanan yang memiliki kadar purin yang tinggi. Bagi penderita asam urat sebaiknya menghindari atau membatasi asupan makanan yang kadar purinnya tinggi.

Ikan Sarden dan Mackerel
Walaupun tinggi protein, ikan umumnya juga memiliki kadar purin yang tinggi. Ikan sarden, mackerel, tuna termasuk jenis ikan yang sebaiknya dihindari.

Udang
Selain jenis ikan, pada umumnya makanan laut termasuk golongan makanan dengan kadar purin tinggi. Selain itu, perlu diingat juga bahwa udang merupakan sumber makanan tinggi kolesterol, jadi sebaiknya konsumsi dibatasi demi kesehatan kita.

Sayur Bayam

Banyak orang berpikir bahwa sayuran adalah sumber mineral yang baik untuk kesehatan. Ya, memang benar. Tapi bagi penderita asam urat, harus berhati-hati, karena sayuran seperti asparagus, bayam memiliki kadar purin yang cukup tinggi. Dan, yang penting adalah mengontrol jumlah asupan makanan yang mengandung purin agar tidak berlebih.

Tahu Tempe
Tahu dan tempe dikenal sebagai makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. Selain murah, tahu dan tempe juga merupakan sumber protein. Tapi, tahu tempe berbahan dasar kedelai yang merupakan sumber makanan yang tinggi purin.

Selain mengatur diet makanan, yang juga tak kalah pentingnya adalah melakukan pemeriksaan kadar asam urat dalam darah secara berkala. Umumnya dengan kombinasi diet yang tepat dan obat resep dari dokter, kadar asam urat dalam darah akan terkontrol dengan baik.

https://id.she.yahoo.com/penderita-asam-urat--hindari-makanan-ini-125319243.html
* www.ayojambi.com/

Perayaan HUT Pertama Café Flows

JAMBI, ayojambi.com – Pemuda-pemuda yang tergabung dalam Café Flows (Famili Light Of Water Streams) malam ini memperingati hari jadi yang pertama.
Kelompok pemuda tersebut melakukan bakti sosial setiap malam Minggu melalui usaha Café di Jalan Jendral Sudirman (sebelah Golden Kids). Dari penghasilan Cafe Flows (Famili Light Of Water Streams) sepenuhnya akan didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Acara diawali dengan menampilkan video hasil kerja anggota Flows selama setahun, diiringi pemotongan kue ulang tahun dan hiburan musik (Romy)
* www.ayojambi.com/

Warga Cina Sengaja Bunuh Diri Agar Tak Dikremasi?

DREAMERSRADIO.COM - Banyak budaya dan adat istiadat yang melihat bahwa usia tua adalah waktu di mana kita harus merefleksikan diri dan bersiap untuk ‘perjalanan akhir’ kehidupan. Namun, beberapa warga usia lanjut di Cina terpaksa harus ‘mempercepat’ perjalanan hidup mereka karena sebuah peraturan baru di Cina terkait proses pemakaman.
Pemerintah setempat di propinsi Anhui, Cina berencana untuk menutup semua pemakaman setelah 1 Juni karena tak ada lagi tempat, sehingga mau tak mau mereka harus dikremasi saat meninggal dunia nantinya. Tak ingin dikremasi, puluhan warga Cina pun dengan sukarela menghabisi hidup mereka demi menghindari diri dari proses dikremasi atau dibakar.

Informasi ini diumumkan pada 1 April lalu yang berbunyi, “Sebelum 1 Juni, orang-orang dapat ‘mengirimkan’ tubuh mereka untuk dimakamkan, tetapi setelah itu, pilihannya hanyalah dikremasi.” Pengumuman tersebut pun sontak langsung menimbulkan kehebohan khususnya warga di pedesaan.

Para penduduk di desa setempat menganggap bahwa kremasi adalah sesuatu yang mengerikan, dan bertentangan dengan kepercayaan tradisional Cina. Oleh karena itulah muncul ide bahwa menghabiskan hidupnya sebelum 1 Juni adalah jalan terbaik untuk menghindari diri dari kremasi.

Dilansir Odditycentral, seorang warga berusia 97 tahun bernama Wu Lixiu telah menghabiskan hidupnya pada 12 Mei, dan warga 87 tahun bernama Zhang Wenying juga menghabiskan hidupnya dengan gantung diri. Dalam catatan bunuh dirinya, ia menulis bahwa ia bunuh diri demi mendapat kematian dalam damai, dan berharap untuk dikubur.

Setidaknya, sudah ada sekitar 7 warga yang menghabiskan nyawanya dengan bunuh diri dan kasus yang sama juga terjadi di ibukota propinsi tersebut. “Sulit bagi orang tua untuk menerima kebijakan tersebut, jadi pemerintah harus memberikan mereka waktu untuk memikirkannya kembali, dan tidak mengumumkan secara mendadak,” tutur seorang warga. Duh, jangan ditiru ya, Dreamers!

https://id.she.yahoo.com/duh-warga-cina-sengaja-bunuh-diri-agar-tak-010000419.html* www.ayojambi.com/

Rabu, 28 Mei 2014

Kunjungan Dirjen Budaya Ke Jambi

JAMBI, ayojambi.com – Baru-baru ini Dirjen budaya, Kacung Marijan Menyerahan SK Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) kepada Gubernur Jambi Hasan Basri Agus di rumah dinas gubernur.
Setelah penyerahan SK BPCB, Dirjen Kebudayaan, Prof. Kacung Marijan dan Direktur Pelestrarian Cagar Budaya dan Permuseuman, DR. Hari Widianto mengunjungi Candi Muaro Jambi, mengingat jadwal kegiatan di Jambi sangat padat, maka Dirjen Budaya hanya melepaskan burung di depan prasasti gedung museum candi.

Selanjutnya Dirjen Budaya melakukan sosialisasi penetapan muaro jambi sebagai cagar budaya nasional di Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi di kantor BP3 Jambi, Senin, (26/5). (Romy) 
* www.ayojambi.com/

Selasa, 27 Mei 2014

7 Kelenteng Jambi Akan Mendapatkan Bantuan Dana Operasional

JAMBI, ayojambi.com – Pemerintah melalui Kementerian Agama Provinsi Jambi akan menyalurkan bantuan dana pembinaan kepada Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) di Provinsi Jambi.
Bantuan tersebut merupakan angin segar bagi Kelenteng Jambi yang dibawah naungan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Provinsi Jambi, kabar bantuan tersebut disambut gembira oleh Kelenteng yang telah lama jadi MAKIN, begitu ada kabar bantuan dana Pemerintah cq Kementerian Agama (Kemenag), maka kini tembulah kelenteng-kelenteng yang ingi menjadi MAKIN, ini sangat di sayangi, karena dulu kelenteng pada menolak bahkan yang bertele-tele dengan berbagai alasan klasik. Yang jadi pertanya mereka (kelenteng) benar-benar mau jadi MAKIN apa karena dana bantuan Pemerintah.? Jika ingin menjadi MAKIN, kelenteng tersebut belum layak untuk menerima, lantaran masih baru dan akan menimbulkan cemburu bagi kelenteng lama bergabung di MAKIN.!!!!

Kelenteng yang bergabung di MAKIN adalah:

1.    Kelenteng MAKIN Sai Che Tien Kota Jambi.

2.    Kelenteng MAKIN Leng Chun Keng Kota Jambi.

3.    Kelenteng MAKIN Leng San Keng Kuala Tungkal.

4.    Kelenteng MAKIN Hok Keng Tong Kota Jambi.

5.    Kelenteng MAKIN Gi Hong Tong Kota Jambi.

6.    Kelenteng MAKIN Lam Po Tong Kota Jambi.

7.    Kelenteng MAKIN Huat Cu Kong Kota Jambi.

7. kelenteng yang memiliki SK dari MATAKIN Pusat, Semoga ini menjadi renungan pengurus MATAKIN Jambi.! Jangan menimbulkan persebsi muncul MAKIN karena bantuan dana.!!!! (Romy)

Sabtu, 24 Mei 2014

Fu Xi dan Awal Peradaban China

Menurut sejarah Tiongkok (China), dewa dari kebudayaan surga disampaikan langsung kepada orang-orang Tiongkok yang bernama Nu Wa. Yang paling terkenal dari dewa Fu Xi dan Shen Nong. Mereka dikirim ke bumi untuk mengajarkan orang-orang Cina keterampilan dasar dan pengetahuan dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang alam.
Untuk sementara waktu, manusia hidup berdampingan dengan dewa dan China disebut "tanah yang ilahi."

Saat itu, orang Tiongkok (China) menjalani kehidupan sangat sederhana. Mereka mencari makanan ketika lapar dan dibuang tetap ketika puas. Fu Xi mengajarkan Cina kuno bagaimana membuat jaring untuk menangkap ikan. Dengan cara ini, orang-orang sangat meningkatkan produktivitas mereka. Fu Xi juga mengajar orang bagaimana untuk menjinakkan binatang, dan ini adalah asal ternak.

Selain itu, Fu Xi melembagakan perkawinan dalam masyarakat Cina. Sebelum Fu Xi datang ke bumi, orang kawin dengan kerabat dan anak-anak tinggal bersama ibu mereka dan tidak tahu ayah mereka. Fu Xi benar-benar mengubah kebiasaan kawin orang-orang China dan melembagakan sistem perkawinan dan etiket pernikahan.

Fu Xi juga menciptakan "Shu Qi," sebuah sistem ukiran pada kayu untuk menggantikan menjaga rekor sebelumnya melalui simpul ikatan. Dia juga menetapkan hukum bagi manusia dan batas-batas santai untuk gubernur dari berbagai daerah. Dia menunjuk pejabat yang bertanggung jawab atas administrasi publik dan pemerintahan.

Nu Wa, Pencipta Manusia
Fu Xi dianggap pencetus dari delapan trigram, yang memungkinkan orang China untuk memahami perubahan dalam dunia mereka dan di langit, dan pentingnya mematuhi kehendak Surga. Dalam hal ini, orang China datang untuk menyembah Surga dan alam dengan hormat tak terbatas, dan untuk memahami bahwa budaya mereka adalah hadiah dari para dewa dan manifestasi dari fitur tertentu dari kebudayaan Dewa.

Menurut tradisi, itu adalah Shen Nong yang mengajari awal Cina bagaimana membuat alat pertanian, bagaimana membuat gurun ditanami, dan bagaimana untuk menumbuhkan tanaman.

Dengan bantuan para dewa, kualitas hidup dari Cina kuno ditingkatkan. Mereka menjadi lebih mampu mengatasi dengan alam dan norma-norma bagi perilaku manusia. Dengan cara ini, orang Cina tidak berpengalaman dan jujur secara bertahap membuat cara hidup bagi dirinya dan masyarakat mereka memasuki tahap awal peradaban.

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.theepochtimes.com/n2/china-news/fu-xi-and-the-origin-of-chinese-civilization-57536.html

9 Sen Ren Kawal Sejit Fu Xi (Hook Hie Te Shien)

JAMBI, ayojambi.com – Perayaan sejit Nenek Moyang Manusia di Tiongkok dirayakan oleh (foto) Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien. Perayaan Nenek Moyang Manusia yang bernama (foto) Fuxi “伏羲” di Tiongkok boleh dibilang paling ramai dikunjungi, bahkan para pejabat negara Tiongkok maupun masyarakat di Tiongkok dan warga Tionghoa dari manca dunia ikut ambil bagian dalam perayaan Fu Xi (24/5).
Di saat kita memasuki gerbang kelenteng Makin Sai Che Tien di kawasan Koni IV, sayup-sayup terdengar suara gendrang diiringi irama suling, suara pendeta sai kong yang tengah membaca So Bun (sejenis surat pemberitahuan) yang dibacakan oleh Tau Shie (Sai Kong) Lim Tek Chong yang sengaja datang dari Tiongkok (China).

Suasana dalam kelenteng, terlihat kilauan pancaran sinar dari lilin-lilin merah menambah keindahan kelenteng yang mayolitas berwarna merah, selain itu aroma wewangian dari gaharu/ hio yang dinyalakan umat Khonghucu.

Dihalaman depan dan samping kiri kanan kelenteng ratusan umat tengah menyaksikan atraksi barongsai dari perkumpulan Hok Liong Sai Jambi, turut menyemarakan acara hari ulang tahun sin ming “Hook Hie Te Shieng” yang biasa disebut Shien Kong, selain merayakan haur sin beng, ada juga ritual mempersembahkan sesajian kepada para pungawa dewa dan arwah-arwah gentayangan yang wafat secara tidak sempurna (Kho Kun).

Nampaknya perayaan sejit Hok Hie Tee Sien “Fuxi” “伏羲” tahun ini luar biasa, pasalnya dalam acara sejit belum pernah ada 9 khi tong/ tatung dirasuki roh sen ren (dewa), namun kali ini 9 khi tong, diantara khi tong yang kerasukan roh para dewa terdapat 3 orang wanita.

Dari pantauan di kelenteng sudah mulai dipadati oleh umat Konghucu sejak pukul 10.00. Ada sekitar 1.000 umat Khonghucu yang hadir, tidak hanya dari Kota Jambi, juga beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Pagi harinya, umat menumpukkan kertas sembahyang yang kemudian dibakar bersama-sama dengan teng lau yang dibuat oleh Liem Teek Cong Tau Shie. Ritual dimulai dengan melakukan sembahyang Tien (Tuhan red)  dihalaman depan pintu masuk kelenteng altar Tie Kong. Sembahyang berlangsung hingga satu jam dengan melantunkan doa-doa.

Ritual lalu dilanjutkan dengan sembahyang sin beng Hook Hie Te Shien yang digelar di dalam klenteng. Ini bertujuan untuk memohon doa serta mengundang beberapa sin beng untuk datang pada acara tersebut. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan membakar kertas sembahyang yang telah disediakan. Setiap daerah prosesi ritualnya berbeda-beda namun tujuan tetap sama yaitu memohon pelindungan dari sang pencipta alam semesta (Tien) dan para sin beng maupun leluhur. (Romy) 
* www.ayojambi.com/

Puluhan Keluarga Lien Chai Bakar Rumah

JAMBI, ayojambi.com – Puluhan keluarga  (foto) The Lien Chai kemarin (18/5) siang membakar sebuah rumah di kawasan (foto) Kelenteng MAKIN Sai Che Tien Jambi. Mereka yang membakar rumah-rumahan “焼灵屋” yang terbuat dari kertas special didatangkan dari Tiongkok untuk dipersembahkan kepada Almarhum The Lien Chai terdiri dari anak, cucu dan sanak famili Lien Chai sebagai memperingati tiga tahun wafatnya The Lien Chai (alm) yang jatuh pada tanggal 18 Mei 2014.
Bagi masyarakat keturunan Tionghoa yang beragama Khonghucu penghormatan kepada orangtua atau leluhur merupakan sebuah kewajiban anak atau keluarga terdekat, baik yang masih hidup di duniawi maupun yang telah wafat, ini  merupakan sebuah kewajiban anak (keturunan), tradisi ini sudah dilakoni sejak jaman dahulu kala.

Salah satunya adalah, adalah tradisi membakar rumah-rumahan “焼灵屋” yang terbuat dari bahan bambu, karton, kertas warna warni dan pernak pernik lukisan serta segala perlengkapan rumah tangga, tradisi membakar rumah-rumahan “焼灵屋” berikut segala isi ini untuk dipersembahkan kepada arwah orangtua maupun leluhur mereka yang telah meninggal dunia genap tiga tahun, rumah-rumahan tersebut untuk kebutuhan tempat tinggal arwah yang berada di alam baka.

Tradisi mengirimkan rumah-rumahan “焼灵屋” masih dipertahankan hingga kini, tradisi tersebut sudah ada sejak jaman nenek moyang mereka yang mayolitas beragama Khonghucu secara turun temurun, tradisi mengirim rumah-rumahan dilakukan setelah orangtua mereka meninggal genap tiga tahun.

Seperti The Sun Hok, memperingati tiga tahun wafatnya ayahnya dengan mengirimkan rumah-rumahan berikut lengkap segala isi rumah tangga, agar orangtuanya di alam baka, agar orangtunya memiliki tempat tinggal layaknya seperti kita yang hidup di dunia fana, “Tiga tahun mama meninggal, maka kita sebagai keturunnya mengirimkan rumah-rumahan “焼灵屋” lengkap dengan isinya, agar papa  disana mempunyai tempat tinggal yang layak seperti kita.” Kata The Sun Hok disela upacara sembahyang yang dipandu Lim Tek Chong Tao She dari Tiongkok.

Sedangkan menurut Lim Tek Chong Taoshe yang piawai dalam segala urusan ritual keagamaan serta ahli dalam membuat rumah-rumahan dari kertas. Lim Tek Chong juga dikenal sebagai seorang pemandu upacara sembahyang pembakaran rumah-rumahan untuk tempat tinggal arwah yang telah tiada.

Ujar Lim Tek Chong Tao She, ”Tradisi bakar rumah-rumahan ini, masih kuat bertahan sampai kini di Tiongkok, tradisi membakar rumah-rumahan sebagai bentuk kebaktian seorang seorang anak kepada orangtuanya, mereka mengirimkan rumah-rumahan dengan cara membakar berikut segala isi rumah, seperti alat rumah tangga, diantaranya perlengkapan alat dapur, perlengkapan ruang tamu, kamar tidur tidur, mobil-mobilan, uang-uangan.” Ujar Lim Tek Chong.

Tambah Lim Tek Chong, “Bahwa manusia hidup di atas bumi merlukan tempat tinggal yang layak, kebutuhan sehari, seperti pangan, sandang dan papan. Demikian juga arwah orang yang telah wafat di alam baka juga membutuhkan kehidupan seperti layaknya dimasa hidupnya”.

Selain itu, mereka juga mengirim perlengkapan lainya, seperti, sabun mandi/ sabun cuci, handuk, pakaian, sepatu, minyak sayur, garam, beras sebagai syarat untuk orangtua mereka pergunakan di alam baka, tidak ketinggalan beberapa dayang/ pembantu rumah tangga untuk membantu orangtua mereka di alam baka.

Serta ada dua jenis kertas yang digunakan dalam tradisi ini, yaitu kertas yang bagian tengahnya berwarna keemasan (Kim Cua) dan kertas yang bagian tengahnya berwarna keperakan (Gin Cua). Menurut kebiasaan-nya Kim Cua (Kertas Emas) digunakan untuk upacara sembahyang kepada dewa-dewa, sedangkan Gin Cua (Kertas Perak) untuk upacara sembahyang kepada para leluhur dan arwah-arwah orang yang sudah meninggal dunia. Bahwa dengan membakar kertas emas dan perak itu berarti mereka telah memberikan kepingan uang emas dan uang perak kepada para dewa atau leluhur mereka; sebagaimana diketahui kepingan emas dan perak adalah mata uang yang berlaku pada jaman Tiongkok kuno.

Semua bahan diletakan didalam rumah-rumahan, setelah itu anak laki-laki melakukan sembahyang dengan mengundang roh/ arwah orangtua mereka untuk dapat menempati rumah-rumahan yang dibeli oleh anak-anak lekaki, seusai itu baru rumah-rumahan dibakar.

Sebagai keluarga yang masih hidup jangan sampai melupakan leluhur dan keluarganya yang telah meninggal. yang masih hidup wajib mengingat dan mengirimkan persembahan kepada mereka yang menderita di alam sana, sebagai balas budi kita kepada leluhur kita itu.

Untuk itu keluarga yang masih hidup dianjurkan untuk mengirimkan uang (kim cua dan gin cuakepada mereka yang berada di alam penderitaan itu. Dan dana bantuan itu adalah salah satunya berupa "Rumah-rumahan" dan uang-uangan untuk dibakar yang terbuat dari bambu-bambu (yang juga merupakan bahan dasar pembuatan kertas saat itu). Rumah-rumahan ini yang kemudian dibakar dan akan menjelma menjadi rumah beserta isinya di alam sana, sehingga dapat dipergunakan oleh ayah bunda, leluhur, dan sanak keluarga yang berada di alam sana untuk meringankan penderitaan mereka.

Pembakaran juga memiliki pesan moral tersirat untuk berbakti dan setia kepada negeri kita tinggal karena dalam membakar kertas emas maupun perak mengandung makna tanah melahirkan logam dan tanah itu adalah tempat dimana kita berpijak, tempat kita lahir dan bertumbuh. Bagi yang beranggapan membakar uang kertas dalam jumlah besar dapat menyenangkan leluhur atau menunjukkan bakti, lebih baik tunjukkan rasa sayang anda itu semasa leluhur anda masih di dunia. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Kamis, 15 Mei 2014

Klaim tak Kunjung Dibayar, Nasabah Prudential Adukan ke OJK

 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nasib penyakit Mela Sari tak kunjung sembuh, lantaran klaim manfaat penyakit kritis yang diajukannya pada Oktober 2013 tidak kunjung dibayar oleh Prudential.
Untuk itu dirinya melalui kuasa hukum  mengajukan gugatan terhadap Prudential ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tak hanya menggugat ke PN Jakarta Selatan, Mela Sari juga mengadukan perusahaan tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kuasa Hukum Mela Sari, Riki Rikardo Manik menjelaskan, klaim manfaat penyakit kritis yang diajukan kliennya pada Oktober 2013 tidak kunjung dibayar oleh perusahan asuransi tersebut. Perusahaan asuransi tersebut memberikan alasan yang menurut Riki tak tercantum dalam klausul polis asuransi.

"Sampai detik ini ngga ada alasan sama sekali digantung gitu aja. Kami sudah melakukan gugatan, Prudential juga belum memberikan jawaban apapun," kata Riki kepada wartawan, Kamis (15/5/2014).

Dirinya menjelaskan, berulang kali Mela Sari menagih janji asuransi atas uang pertanggungan manfaat penyakit kritis sebesar Rp 300 juta yang menjadi haknya namun tidak diberikan.

"Uang tersebut akan digunakan Melasari untuk biaya pengobatan penyakit ginjal kronis yang dideritanya supaya dapat memperpanjang usia hidupnya, tapi asuransi tak bergeming," lanjutnya.

Untuk memperjuangkan hak atas klaim, Mela Sari melayangkan gugatan wanprestasi terhadap Prudential ke PN Jakarta Selatan dengan register perkara Nomor 08/PDT.G/2014/PN.JKT.SEL.

"Klien saya juga mengadukan perusahaan tersebut ke OJK selaku institusi pembinaan pengaturan dan pengawasan pelaku usaha perasuransian," kata Riki.

Dijelaskan Riki, kliennya berharap hak atas manfaat asuransinya dapat dibayarkan oleh perusahaan tersebut. Selain itu agar perusahaan tersebut ke depannya dapat mentaati segala perjanjian yang tercantum dalam polis sehingga tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan para nasabah lainnya khususnya dalam hal pembayaran klaim asuransi.

"OJK selaku regulator dapat menerapkan sanksi lebih tegas terhadap pelaku industri asuransi yang mempersulit penyelesaian klaim karena peraturan yang ada saat ini masih lemah dalam memberikan perlindungan terhadap nasabah asuransi yang mengalami kesulitan dalam pengajuan klaim," jelasnya.

Sementara itu saat dihubungi untuk diminta konfirmasi, kuasa hukum Prudential Donce Andrianto, tak mengangkat telepon selularnya.

https://id.berita.yahoo.com/klaim-tak-kunjung-dibayar-nasabah-prudential-adukan-ke-115428404.html

Rabu, 14 Mei 2014

Perayaan Tri Suci Waisak 2558/BE Di Vihara Amrta Berlangsung Khidmat

JAMBI, ayojambi.com - Umat Buddha di Jambi melakukan berbagai kegiatan menyambut perayaan Hari Suci Waisak 2558/BE 2014 yang puncaknya jatuh pada hari Kamis (15/5) pukul 05.00 WIB.
Seperti di Vihara Amrta Jambi yang beralamat di jalan Untung Suropati, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, menjelang detik-detik Waisak dengan pembacaan parita (sembahyang) dan pemandian rupang Buddha. Kegiatan ritual di Vihara Amrta dimulai Kamis pagi pukul 08.00, sementara kegiatan berbagai perlombaan mewarna tingkat sekolah dasar, lomba nyanyi lau rohani, pertandingan xxiangqi telah dilakukan seminggu sebelumnya Waisak.

Liwat perayaan Tri Suci Waisak, umat Buddha memohon agar dapat diberikan berkah agar Bangsa Indonesia keluar dari berbagai kesulitan, meningkatkan rasa kebersamaan dan persaudaraan serta menghindari perbuatan yang tidak pantas dilakukan umat Buddha, maupun melanggar hukum.

Selain itu mampu memberikan kebahagiaan dan kedamaian kepada seluruh umat manusia di dunia, khususnya masyarakat Jambi. Lewat perayaan Waisak umat Buddha menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kehidupan yang telah dinikmati.

Perayaan Waisak mengandung tiga makna penting meliputi memperingati kelahiran, kejayaan dan meninggalnya sang Budha Siddartha Gautama.

Waisak dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu
1. lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini di tahun 623 S.M.,
2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) pada usia 35 tahun di tahun 588 S.M., dan
3. Buddha Gautama mangkat di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 S.M.

Semoga ketiga peristiwa suci Waisak yang dilandasi empat pilar bakti dapat menyentuh hati kita yang hidup dalam masyarakat majemuk. Bakti kepada orangtua, Tri Ratna, bangsa dan negara, serta semua makhluk dapat melimpahkan berkah yang mulia untuk kemajuan kehidupan spiritual yang menjadi fondasi kuat bagi individu yang akan berkarya membawa perubahan yang baik bagi negeri Indonesia. (Romy)* www.ayojambi.com/

Jumat, 09 Mei 2014

Boediono Layak Dijadikan Tersangka

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ternyata, menjadi pelupa dan pikun menjadi jurus baru para pejabat negera untuk mencari selamat untuk dirinya ketika ditanya oleh Jaksa, pengacara atau hakim saat menjadi saksi dalam kasus tindak pidana korupsi di pengadilan Tipikor.
Bahkan pejabat negara sekelas Wakil Presiden Boediono pun menggunakan jurus lupa dan tidak ingat tersebut untuk cuci tangan dari kasus Bank Century.

"Yang paling aneh lupa yang dimiliki oleh Wakil Presiden Boediono adalah soal keberadaan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dia lupa bahwa tahun 2008 saat bailout terhadap Bank Century diputuskan LPS sudah ada atau belum," sindir Mukhammad Misbakhun, Inisiator Hak Angket Century, Jumat (9/5/2014).

Padahal saat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi pada tanggal 23 November 2013, Misbakhun mengingatkan, Wapres Boediono mengatakan bahwa pembengkakan dana bailout membengkak sampai Rp6,7 Triliun adalah tanggung kjawab LPS. "Ini sebuah ironi keterangan yang mencla-mencle dari seorang pejabat sekelas Wakil presiden," sindir Misbakhun lagi.

Terkonfirmasi dari keterangan Wapres Boediono, terang Misbakhun, bahwa saat KSSK menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik ternyata LPS tidak pernah membuat prakiraan biaya seperti yang menjadi persyaratan sesuai UU No.24/2004 tentang LPS.

Karena saat ditanya oleh JPU soal kenapa biaya bailout sampai membengkak menjadi Rp6,7 Triliun, Wapres Boediono soal hal tersebut mengatakan bahwa memang saat krisis biaya bersifat tentatif dan tidak bisa dipastikan.

Juga terkonfirmasi lewat keterangan Wapres Boediono, imbuhnya, bahwa disposisi Siti Ch. Fadjriah tanggal 31 Oktober 2008 terkait surat dari Zainal Abidin yg mengatakan bahwa Bank Century tidak layak dapat fasilitas FPJP adalah sesuaik dengan arahan dari dirinya. Isi di posisi tersebut mengatakan tidak boleh ada bank gagal dan tidak ada penutupan bank.

"Dengan fakta-fakta persidangan yang ada, walaupun menggunakan jurus lupa dan tidak ingat, menurut saya memang sangat jelas kelihatan keteribatan Wapres Boediono secara aktif saat menjadi Gubernur BI dalam tindak kejahatan korupsi yang didakwakan bersama-sama pada Budi Mulya dan Pak Boediono," tegasnya.

"Fakta persidangan sudah sangat pantas untuk menaikkan status tersangka bagi Pak Boediono," Misbakhun meyakini.

https://id.berita.yahoo.com/misbakhun-boediono-layak-dijadikan-tersangka-183300535.html
* www.ayojambi.com/

Telat Bayar Pajak Kendaraan, Jangan Mau Ditilang!

Jika kebetulan Anda telat membayar pajak kendaraan, kemudian bertemu razia dan ingin ditilang, sebaiknya tolak. Ingat, polisi tidak berhak melakukannya.
Hal ini diakui oleh Wakil Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Kombes Pol. Sam Budigusdian. Dia menegaskan, keterlambatan membayar pajak kendaraan bukanlah suatu pelanggaran yang dapat dikenakan tilang.

Sebab, ujarnya, persoalan pajak kendaraan bukanlah kewenangan polisi, melainkan kewenangan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Jadi, apabila petugas polisi mendapati ada kendaraan yang belum dilunasi pajaknya, kewajiban polisi sekadar mengingatkan pemilik kendaraan agar segera membayarkan pajak kendaraannya.

"Pajak kewenangan ada di Dispenda. Ada sanksi administratif sendiri, seperti denda kalau telat membayar pajak, bukan tilang sanksinya," ujar dia saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.

Hal itu, kata Sam, berbeda apabila Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang harus diperpanjang setiap lima tahun sekali. Apabila sudah kadaluarsa (mati), maka pelanggaran tersebut otomatis akan dikenakan tilang.

"STNK ini berlaku selama lima tahun. Apabila tidak diperpanjang, setelah masa berlakunya habis itu disebut STNK mati dan bisa dikenakan tilang sesuai dengan undang-undang tentang lalu lintas yang ada," ungkapnya.

Oleh karena itu, jika ada oknum anggota polisi yang menjatuhkan tilang kepada pemilik kendaraan yang pajaknya habis, ia menyarankan agar orang yang ditilang tersebut menolaknya dan mengadukan anggota tersebut kepada pihak berwenang. "Silakan buat aduan resmi. Catat nama petugas yang menilangnya," tegasnya.

Namun, meski telat membayar pajak kendaraan tidak bisa dikenakan tilang, ia mengimbau agar masyarakat untuk selalu menunaikan kewajiban membayar pajak kendaraan. Sebab, tambahnya, pajak yang dibayarkan oleh masyarakat akan kembali untuk kepentingan masyarakat sendiri.

Selain itu, daripada memusingkan sebuah pelanggaran tersebut bisa ditilang atau tidak, lebih baik masyarakat mematuhi semua perintah undang-undang memenuhi kewajibannya membayar pajak. "Jangan mentang-mentang tidak ditilang jadi malas bayar pajak. 

"Ikuti sajalah apa yang diatur undang-undang biar tenang dan tidak melanggar aturan," tutupnya.

https://id.berita.yahoo.com/telat-bayar-pajak-kendaraan--jangan-mau-ditilang-142937351.html
* www.ayojambi.com/

Senin, 05 Mei 2014

Gubernur Lemhanas RI Jambangi Candi Muaro Jambi

JAMBI,ayojambi.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia, Budi Susilo Soepandji (foto), saat kunjungan kerja di Provinsi Jambi menyempatkan diri menjambangi komplek situs Candi Muarojambi (foto) yang berlokasi di Desa Muara Jambi, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Rombongan yang ikut mendampingi Gubernur Lemhanas terdiri dari Kepala Kesbangpol Provinsi Jambi, Persit Kartika Chandra Kirana Koorcabrem 042/gapu, Staf Pemda Muaro Jambi Senin (5/5).
Gubernur Lemhanas tiba di di Komplek Candi Muarojambi pukul 11.30 WIB dan kembali ke Jakarta pukul 12.20 WIB melalui Bandara Sultan Thaha Jambi.

Budi memberikan nilai positif terhadap situs Candi Muarojambi, Budi hanya 30 menit di Candi Muarojambi. Kompleks Percandian Muara Jambi merupakan percandian peninggalan agama Buddha terluas di Indonesia, dengan luas sekitar 12 kilometer persegi. Candi yang dipercaya sebagai peninggalan budaya abad XI ini pertama kali ditemukan tentara Inggris sekitar 1820. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Kontes Karaoke Lagu Mandarin Berhadiah Puluhan Juta Rupiah


JAMBI, ayojambi.com - Kontes karaoke lagu Mandarin sesumbagsel terdiri dari (lihat foto) Sumatera Selatan (Palembang), (lihat foto) Kepulauan Riau (Batam, Tanjung Pinang, Rengat) dan (lihat foto) Jambi memperebutkan hadiah puluhan juta rupiah yang diselenggarakan Komunitas Masyarakat Tionghoa Jambi yang diketuai oleh Mery Tuty Bek 麥杜優 (4/5).
Kategori peserta kontes terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia 45 tahun keatas. Peserta laki-laki sebanyak 35 orang dan wanita sebanyak 30 orang dengan dewan juri dari Jakarta dan Kalimantan.

Dalam lomba ini terdapat beberapa kategori yang menjadi penilaian juri. Mulai dari penilaian improvisasi tempo, vokal, artikulasi, performance hingga kostum.

Hadiah untuk semua kategori sebagai berikut, Juara I uang pembinaan sebesar Rp. 5 juta rupiah+Prophy, untuk Juara II uang pembinaan sebesar Rp. 3 juta rupiah+Prophy, hadiah Juara III uang pembinaan sebesar Rp. 2 juta rupiah+Prophy, Juara IV uang pembinaan sebesar Rp. 1 juta rupiah+Prophy, Juara V uang pembinaan sebesar Rp. 750.000 ribu rupiah+Prophy, Juara VI uang pembinaan sebesar Rp. 500.000 ribu rupiah+Prophy. Sedangkan pemenang ke VII, VIII, IX dan X masing-masing mendapatkan hadiah Trophy.

Walikota Jambi H. SY Fasha menyambut positif kontes karaoke lagi mandarin yang diselenggarakan oleh Komunitas Masyarakat Tionghoa Jambi. “Kiranya acara seperti ini dapat diteruskan setiap tahunnya” Imbuh Fasha.

Pemenang untuk Kategori Pria, Juara I, Liang Yi Yong “梁益勇” Batam (Kepri), Juara II, Gan Fu Zhong “甘福忠” (Jambi) dan Juara III, Lin Jie Ming “林介明”(Jambi).

Pemenang untuk Kategori Wanita, Juara I, Rostini (Jambi), Juara II, Xu Xiu Feng “許秀鳳” (Palembang), Juara III, Lie Bao Fong (Tanjung Pinang / Kepri).

Hadiah Kategori Putra dan Putri diserahkan oleh Walikota Jambi H. SY Fasha. Sedangkan Juara IV sampai Juara X diserahkan Panitia.

Helatan yang digelar selama sehari penuh ini dibanjiri oleh warga Tionghoa Kota Jambi yang mendapatkan undangan panitia. Selain itu undangan juga dijamu makan malam bersama peserta karaoke. (Romy)

Jumat, 02 Mei 2014

Kisah heroik tentara makan sepatu untuk hidup di Papua

MERDEKA.COM. 26 April 1962, tiga buah pesawat C-47 Dakota milik Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) terbang ke Kaimana, Irian Barat. Mereka bertugas menerjunkan 23 pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), 9 Pasukan Gerak Tjepat (PGT) AURI dan satu perwira zeni AD.
Misi mereka menyusup ke belantara Papua dan merusak radar milik Belanda. Operasi militer ini dinamakan Operasi Banteng Merah. Salah satu operasi penerjunan pertama dalam rangka Tri Komando Rakyat, membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda.

Tak mudah menggelar operasi udara di Irian Barat. Hutan lebat, pohon setinggi 50 meter, hingga sulitnya makanan di dalam belantara menjadi kendala tersendiri. Apalagi Belanda terus menambah kekuatan di Irian. Sebagai catatan, saat perang dunia II, tentara sekutu tak mau menggelar operasi penerjunan di Irian. Mereka memandang hal ini terlalu beresiko.

Tapi perintah Presiden Soekarno, penerjunan harus dilaksanakan. Apapun resikonya. Buka mata dunia, Indonesia mampu menggelar operasi militer di Papua.

Hari menjelang subuh saat satu per satu pasukan melompat dari pesawat. Malapetaka menunggu begitu mereka membuka payung. Rata-rata anggota pasukan mendarat di puncak pohon yang tingginya lebih dari 50 meter. Mereka menggantung di pohon dan kesulitan mencapai tanah. Walau setiap pasukan membawa tali yang panjangnya 30 meter, masih kurang untuk mencapai tanah.

Beberapa orang patah tulang saat mendarat. Mereka jatuh tersebar sehingga kekuatan pun terpencar. Tentara Belanda langsung mengerahkan pesawat pengintai dan pasukan berkekuatan besar untuk memburu para penerjun.

Puluhan tentara tentu bukan tandingan tentara Belanda di Irian. Sebagian pasukan RI tewas ditembak dan sebagian lagi tertangkap. Mereka juga sadar penduduk di Irian Barat kebanyakan sudah dibina Belanda. Setiap ada tentara Indonesia, rakyat akan melapor pada tentara. Pertolongan dari rakyat nyaris tak bisa diharapkan.

Masalah makanan pun jadi hal utama. Di belantara Papua sangat jarang ada tumbuhan atau makanan bisa dimakan. Satu-satunya harapan adalah makanan pemberian penduduk kampung. Mereka juga berusaha membeli dari penduduk, karena setiap orang dibekali uang gulden.

Pasukan Indonesia sering kelaparan berhari-hari. Jika berpapasan dengan penduduk yang menjanjikan makanan, mereka sudah tak percaya. Pasti di tempat yang ditunjuk sudah ada tentara Belanda yang menunggu.

Salah satu kisah miris soal beratnya operasi tersebut dikisahkan dalam buku 52 Tahun Infiltrasi PGT di Irian Barat, Bertahan dan Diburu di Belantara Irian. Buku Terbitan Majalah Angkasa ini ditulis Beny Adrian dan diluncurkan di Jakarta, Jumat (25/4) lalu di Jakarta.

Sarjono, salah satu anggota pasukan, harus bertahan hidup dengan merebus dan memakan sepatu bootnya yang terbuat dari kulit. Hal itu dilakukannya karena sudah sangat kelaparan dan sama sekali tak ada makanan.

Sarjono kemudian tertangkap tentara Belanda. Dia ditahan di Biak lalu dibawa ke Wundi. Baru pada akhir konfrontasi Sarjono dipulangkan ke Indonesia.

Kelak, Pasukan Gerak Tjepat (PGT) ini berubah nama Korps Pasukan Khas TNI AU (Korpaskhas). Mantan Komandan Korpaskhas Marsma (Purn) Nanok Soeratno menilai hanya orang-orang 'gendeng', pemberani dan bernyali besar, berani terjun sebelum matahari terbit di tempat yang sangat asing.

Nanok menyebut pengalaman operasi tempur seperti ini langka bagi generasi muda TNI saat ini.

"Walau tentu tak bisa dibedakan apple to apple. Setiap generasi memiliki tantangan masing-masing," kata Nanok.

Sesuai motto pasukan ini: Karmanye Vadikaraste Mafelesu Kadatjana, kerjakan tugasmu tanpa menghitung untung ruginya.

https://id.berita.yahoo.com/kisah-heroik-tentara-makan-sepatu-untuk-hidup-di-184500935.html
* www.ayojambi.com/

Politisi Muda PDIP Sebut Pileg 2014 Paling Memalukan dan Menjijikan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai NasDem beberapa hari silam sepakat untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi atas dugaan kecurangan pemilu legislatif nasional dan adanya laporan pidana Partai NasDem Jawa Barat terhadap KPU Jawa Barat.
Langkah itu ditanggapi positif oleh politisi muda PDIP, Fahmi Habsyi. Menurut Fahmi, Pemilu Legislatif 2014 merupakan yang paling memalukan dan menjijikkan dalam sejarah pemilu pascareformasi.

"Publik terbelalalak matanya atas apa yang disampaikan Ahmad Yani PPP dan artis Anwar Fuadi di acara dialog TV nasional. Betapa kecurangan dan transaksi politik oleh caleg dengan penyelenggara pemilu daerah Sumsel bagaikan transaksi 'rumah bordil' antara 'bromocorah politik' dengan 'pelacur' demokrasi,” ujar Fahmi dalam perbincangan dengan Tribunnews di Jakarta, Jumat (2/5) pagi.

Fahmi menjelaskan wajar saja PDIP menggugat ke MK karena sikap politik Megawati tidak berubah sebagaimana pidato Megawati Soekarnoputri dalam Deklarasi Pemilu Damai 2009 di Bidakara yang masih relevan dengan pemilu 2014 ini.

Pada kesempatan 5 tahun lalu itu Megawati mengungkapkan rekayasa apapun yang dilakukan siapapun adalah perbuatan kriminal politik yang mencederai hak rakyat. Tidak boleh ada politik uang, tidak boleh ada praktik penyuapan.

"Suksesnya pemilu tidak ditentukan siapa yang menang ataupun yang kalah, tapi apakah pemilu digelar dengan fair oleh insitusi penyelenggara yang netral dan tidak diintervensi," tutur salah satu deklarator jaringan pemantau Pemilu UNFREL 1999 ini.

“Jangankan di Sumsel, di kota Depok yang dekat dengan Jakarta saja bertaburan kecurangan Pemilu antar caleg dan partai. Info yang saya terima dari panwas kota Depok sekarang "meledak" di Tapos, Sukmajaya, Pancoran Mas, Cilangkap, Bojongsari, Cipayung," terang Fahmi.

Menurut Fahmi, Depok merupakan ”kotak pandora” kecurangan pemilu nasional dan jual beli suara sistematis. "Jika memang Hadar Gumay dkk serta Bawaslu serius menginvestigasi kecurangan pileg ini, wacana penundaan pelaksanaan Pilpres 2014 yang sekarang merebak tidak perlu ada. Gimana mau pilpres lha wong pileg aja kedodoran, “ ujar Fahmi.

Fahmi menyarankan sebagai wujud nyata reformasi di tubuh Polri agar Kapolri dan Kapolda Metro Jaya memberikan apresiasi positif dan atensi khusus kepada Kapolres Depok yang baru dilantik serta jajaran Intelkamnya.

"Mereka telah menunaikan langkah cepat menyidik tindak pidana Pemilu di Depok yang masif dan tersistematis yang melibatkan caleg dan pengurus partai serta oknum PPK dan PPS, walau belum terlihat tanda-tanda progres positif sebagaimana telah berhasil ditindaklanjuti oleh jajaran kepolisian lainnya di Jawa Barat," tutur Fahmi.

“Saya berani yakin 1000 persen tidak ada satupun anggota DPR terpilih dari Depok yang berani bersumpah di atas kitab suci Injil atau Al Quran di depan jutaan pemirsa TV sebagaimana dilakukan Anwar Fuadi pada acara tiga hari lalu. Jika ada yang berani lakukan itu, berarti KPK dan Kejaksaan tidak perlu lagi mengawasi anggota dewan dalam tindak pidana korupsi di periode mendatang,“ tutupnya.

https://id.berita.yahoo.com/politisi-muda-pdip-sebut-pileg-2014-paling-memalukan-034903029.html
* www.ayojambi.com/